Dengan kondisi subsidi atas BBM yang semakin tinggi, Pemerintah juga dituntut untuk memikirkan bagaimana harga BBM terutama minyak tanah untuk
konsumsi rumah tangga dapat tetap terjangkau oleh masyarakat. Disamping itu pemerintah dapat juga memikirkan suatu solusi untuk menggalakkan penggunaan
energi alternatif selain yang tersebut diatas, seperti misalnya LPG. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengkaji sejauh mana solusi
untuk menggalakkan penggunaan LPG dapat dilakukan dengan melihat faktor- faktor yang kemungkinan berpengaruh terhadap permintaan LPG.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana faktor harga LPG mempengaruhi permintaan LPG di
Indonesia, 2.
Bagaimana faktor perubahan harga barang subtitusi LPG minyak tanah dan tarif listrik mempengaruhi permintaan LPG di Indonesia,
3. Bagaimana faktor perubahan pendapatan per kapita masyarakat
mempengaruhi permintaan LPG di Indonesia, serta 4.
Bagaimana dampak krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 terhadap permintaan LPG di Indonesia.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan sebagaimana dijelaskan sebelumnya maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Menganalisis pengaruh harga terhadap permintaan LPG di Indonesia,
2. Menganalisis pengaruh perubahan harga barang subtitusi LPG minyak
tanah dan tarif listrik terhadap permintaan LPG, 3.
Menganalisis pengaruh perubahan pendapatan perkapita terhadap permintaan LPG di Indonesia, serta
4. Menganalisis dampak krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun
1997 terhadap permintaan LPG di Indonesia.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada selang waktu tahun 1980 – 2003 dengan menggunakan data tahunan yang bersifat time series. Pemilihan
jangka waktu tersebut dilakukan atas dasar pertimbangan ketersediaan data. Selain itu, jangka waktu tersebut mencakup berbagai kondisi perekonomian Indonesia
yaitu sebagai berikut : 1.
Mulai saat masa menjelang pra oil booming tahun 1980-1982 , 2.
Masa oil booming tahun 1982-1983 , 3.
Masa liberalisasi ekonomi pada akhir dasawarsa 1980-an, 4.
Masa krisis ekonomi yang melanda perekonomian hampir seluruh negara di Asia, termasuk Indonesia tahun 1997 .
5. Hingga masa pasca krisis ekonomi dari tahun 1998-2003.
Adanya beberapa kondisi perekonomian seperti tersebut diatas, penulis memasukkan variabel krisis ekonomi sebagai variabel dummy. Dummy yang
digunakan dalam hal ini adalah dummy krisis yang terjadi sebagai akibat krisis
perekonomian yang dialami hampir semua negara di Asia pada tahun 1997.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN