Pengujian tahap awal Metode Analisis Data

beda soalnya tidak jelek. Dengan demikian berdasarkan hasil di atas maka yang dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian ada sebanyak 35 butir yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 37, 39, 41, 42, 43, 44, dan 45. Selanjutnya butir soal ini penomorannya diurutkan kembali dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

3.2.3 Metode Analisis Data

1. Pengujian tahap awal

Sebelum suatu penelitian dilakukan terlebih dahulu diadakan matching antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol “diseimbangkan” lebih dahulu sehingga kedua duanya berangkat dari titik yang sama Sutrisno Hadi 1992 :475. Penyepadanan ini dapat dilakukan dengan Matched Group Design atau M-G. Dalam penelitian ini, matching dilakukan terhadap nilai hasil belajar siswa yang diambil dari nilai pre test. Pola M-G terdiri dari tiga langkah yaitu : a. Mean matching Mean matching adalah persamaan dari kelompok yang turut dalam eksperimen yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Apabila mean kedua kelompok itu sama atau hampir sama, maka dikatakan data telah di matching. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : e e e n X M ∑ = k k k n X M ∑ = b. Varian matching Varian matching digunakan untuk mempersamakan antara varian dari kedua kelompok. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: k b k b V V 1 n , 1 n f = − − Keterangan : V b : varians yang lebih besar V k : varians yang lebih kecil n b : jumlah subyek yang mempunyai varians besar n k : jumlah subyek yang mempunyai varians kecil Sutrisno Hadi 1992 :477 Hasil perhitungan yang dilakukan terhadap data yang ada dibandingkan dengan nilai F tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 5 sehingga dapat diketahui apakah varian-varian tersebut berbeda atau tidak. Jika F data F tabel maka dikatakan kedua kelompok berasal dari populasi yang sama. c. t-matching t-matching merupakan perpaduan antara mean matching dengan varian matching. Rumus yang digunakan dalam t-matching adalah sebagai berikut : Me SD Mk SD Me Mk t 2 2 + − = derajat kebebasan dalam rumus ini adalah n k + n e –2 dengan: 1 n M SD Me SD , 1 n k SD M SD e e 2 2 k 2 k 2 − = − = Keterangan : Mk : mean kelompok kontrol Me : mean kelompok eksperimen SD 2 Mk : variance matching kelompok kontrol SD 2 Me : variance matching kelompok eksperimen n k : banyaknya anggota kelompok kontrol n e : banyaknya anggota kelompok eksperimen Sutrisno Hadi 1992 :480 Nilai t data ini dikonsultasikan dengan t tabel dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2 – 2. Jika t data lebih besar daripada t tabel maka kedua kelompok telah sepadan.

2. Pengujian tahap akhir

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Perbedaan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dan metode konvensional ceramah bervariasi Kelas X Di SMKN 1 Batan

0 8 184

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian

0 27 235

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus di SMA YAS Bandung.

0 0 35

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Berbalik (Reciprokal Teaching) Pada Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Siswa Kelas X Akuntansi SMK Teuku Umar Semarang.

3 13 112

Analisis Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan Pengaruhnya Terhadap Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Dalam Pokok Bahasan Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang Mata Pelajaran Akuntansi pada Siswa Kelas II Semester I SMU Negeri 7 Purworejo.

0 0 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS X

0 0 10