LATAR BELAKANG SAMPAH METROPOLITAN TERHADAP PERUBAHAN I

1 RINGKASAN EKSEKUTIF Sampah merupakan masalah lingkungan yang banyak dihadapi oleh kota-kota besar seperti Jakarta. Jakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk terbesar di Indonesia. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari sampah yang dihasilkan oleh aktivitas masyarakatnya. Volume sampah Jakarta hampir mencapai 6000 ton per hari. Namun belum ditangani secara efektif, dimana sebesar 11 sampah belum terangkut akibat kekurangan armada truk sampah, selain itu kesadaran masyarakat terhadap lingkungan masihlah rendah. Masalah sampah di Jakarta saat ini belum ditangani dengan efektif oleh permerintah, masyarakat dan pihak-pihak terkait. Ketidakefektifan pengelolaan sampah Jakarta menyebabkan dampak terhadap lingkungan maupun perekonomian. Secara ilmiah sampah dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Sampah-sampah organik yang tidak diolah menghasilkan CH 4 atau gas metan. Gas metan merupakan salah satu gas rumah kaca yang memiliki potensi merusak 20- 30 kali lipat dibandingkan gas CO 2 . Dampak pemansan global telah dirasakan oleh Jakarta, terjadinya banjir rob di Jakarta Utara yang disebabkan meluapnya permukaan air laut serta menurunnya produktivitas perikanan tangkap di Pulau Seribu. Penanganan sampah di Jakarta dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah pemanfaatan sampah sebagai energi alternatif. Cara tersebut dapat dilakukan dengan sistem Zero to Landfill yang memerlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, yaitu dengan membiasakan memilah sampah yang dihasilkan.

A. LATAR BELAKANG

Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk telah menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Salah satu masalah lingkungan adalah sampah, setiap kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah. Sampah menjadi salah satu masalah lingkungan yang banyak dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Permasalahan sampah khususnya di Indonesia harus mendapat perhatian lebih. Tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat yang berperilaku buruk terhadap lingkungan. Permasalahannya adalah meskipun telah disediakan tempat sampah, akan tetapi masyarakat tetap saja membuag sampah sembarangan. Pemandangan ini kerap ditemui di wilayah perkotaan seperi Jakarta. Volume sampah di Jakarta terus meningkat. Produksi sampah Jakarta pada tahun 2014 mencapai 6.000 ton per harinya Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta 2015a. Sampah-sampah tersebut berasal dari berbagai sumber baik dari sampah domestik atau pemukiman, sampah pasar, industri, komersil, non komersil, sampah jalan dan sampah saluran. Sumber sampah terbesar adalah sampah domestik atau pemukiman sebesar 4.951,98 m 3 hari namun belum dikelola dengan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. 2 Kesadaran masyarakat akan sampah masih rendah. Hal tersebut terlihat dari kebiasaan membuang sampah sembarangan. Lemahnya regulasi mengenai larangan membuang sampah membuat masyarakat belum bisa meninggalkan kebiasaan lamanya. Faktanya gunungan sampah banyak ditemui di kolong jembatan dan sungai-sungai. Sebagian besar sampah-sampah tersebut adalah sampah yang berasal dari rumah tangga. Pengelolaan sampah dalam rumah tangga idealnya harus dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang. Sampah yang mudah membusuk dan tidak membusuk harus dipisahkan. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan proses pengelolaan sampah pada tahap berikutnya. Namun kesadaran masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga sangatlah rendah. Tercermin dari indikator perilaku perduli lingkungan hidup tahun 2014, 88,65 rumah tangga di Jakarta tidak memilah sampah Badan Pusat Statistik 2014. Sampah yang tidak diolah dengan baik akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Secara ilmiah sampah yang tidak diolah dapat berkontribusi terhadap pemanasan global. Sampah-sampah yang tidak diolah akan menghasilkan gas CH 4 atau gas metan. Gas metan CH 4 merupakan salah satu gas yang digolongkan dalam gas rumah kaca. Gas metan ini berpotensi merusak lapisan atsmofer 20-30 lipat lebih kuat dari karbondioksida CO 2 Sudarman 2010. Kota metropolitan seperti Jakarta masih menyimpan masalah pengelolaan sampah. Oleh karenanya laporan ini untuk melihat bagaimana peran serta masyatakat, pemerintah dan institusi terkait mengenai masalah sampah di Jakarta? Dengan adanya regulasi mengenai larangan membuang sampah sembaragan melalui Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2013. Apakah dengan regulasi tersebut dapat mengurangi kebiasaan buruk masyarakat? Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak ketidakefisienan pengelolaan sampah Jakarta terhadap lingkungan. Struktur penulisan laporan ini pada bagian satu membahas mengenai latar belakang, bagian dua membahas megenai studi literatur, bagian tiga pembahasan, bagian empat rekomedasi kebijakan dan bagian lima adalah kesimpulan. 3

B. STUDI LITERATUR