Pengertian Sampah Fakta Sampah dalam Mendukung Pemanasan Global

4 e. Sulfur oksida SO Sulfur oksida SO terutama disebabkan oleh dua komoponen gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur oksida S0 2 dan sulfur trioksida S0 3 . Keduanya disebut sebagai SOx. Sulfur oksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar di udara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif. Sebagian besar emisi Nox yang dihasilkan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas alam, dan bensin. f. Nitrogen oksida NO Nitrogen oksida NOx adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri atas gas nitrit oksida NO dan nitrogen oksida N0 2 . Walaupun bentuk nitrogen oksida lainnya ada, tetapi kedua gas ini paling banyak ditemui sebagai polutan udara. Dampak gas-gas rumah kaca terhadap pemanasan global sangat bervariasai, jumlah konsentrasi yang sama setiap gas rumah kaca pun memberikan dampak yang berbeda. Untuk mempermudah dan membandingkan dampak tiap-tiap gas rumah kaca maka digunakan maka digunakan nilai metrix gas rumah kaca untuk mengetahui potensi pemanasan global dan potensi kenaikan temperaturnya. Tabel 2.1 Nilai Metrix Gas Rumah Kaca Greenhouse Gas Global Warming Potential Global Temperature Potential Cumulative forcing over 20 years Cumulative forcing over 100 years Temperature change after 20 years Temperature change after 100 years CO 2 1 1 1 1 CH 4 84 28 67 4 N 2 O 26 256 277 234 CF 4 4880 6630 5270 8040 HFC-152a 506 138 174 19 Sumber : IPCC 2015 Catatan : Potensi Pemanasan Global GWP nilai-nilai telah diperbarui dalam laporan IPCC berturut- turut; nilai-nilai AR5 GWP100 berbeda dari yang diadopsi pada Protokol Kyoto periode pertama yang berasal dari Laporan Penilaian Kedua IPCC SAR. Perhatikan bahwa untuk konsistensi, emisi CO 2 ekuivalen diberikan di tempat lain. Untuk perbandingan emisi menggunakan nilai SAR dan AR5 GWP untuk 100 tahun pada tahun 2010.

3. Pengertian Sampah

Republik Indonesia 2008 UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. 5

4. Fakta Sampah dalam Mendukung Pemanasan Global

Meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer yang disebabkan oleh kegiatan manusia di berbagai sektor seperi energi, kehutanan, pertanian, peternakan dan sampah. Manusia dalam setiap kegiatannya hampir selalu menghasilkan sampah. Sampah memiliki pengaruh yang besar untuk emisi gas rumah kaca yaitu: gas methane CH 4 . Metan merupakan gas yang terbentuk dari proses dekomposisi anaerob sampah organik. Sebagai salah satu penyumbang gas rumah kaca metan memiliki efek 20 – 30 kali lipat bila dibandingkan dengan gas CO 2 . Sumbangan pada sektor sampah terhadap pemanasan global terjadi pada TPA dengan sistem open dumping . Metan diemisikan dari TPA sebagai hasil dekomposisi anaerobik sampah organik. Metan yang terbentuk berpindah secara datar dan tegak yang akhirnya ke atmosfer. TPA adalah sumber metan antropogenik anthropogenic = kegiatan manusia dan memberikan sumbangan secara global sebanyak 20 – 60 Tg tetragram metan per tahun. Sampah organik yang terurai secara anerobik akan menghasilkan: 50 – 60 CH 4 ; 35 –45 CO 2 dan 0 –5 gas rumah kaca lainnya. Metan berada di atmosfer dalam jangka waktu 7 –10 tahun dan dapat meningkatkan suhu sekitar 1,3 C. Total produksi tergantung kepada komposisi sampah yang secara teori bahwa setiap kilogram sampah dapat memproduksi 0,5 m 3 gas metan, sumbangannya terhadap pemanasan global sebanyak 15. Diperkirakan 1 ton sampah padat dapat menghasilkan 50 kg gas methane. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, diperkirakan pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan per hari mencapai 500 kg atau 190.000 tontahun. Sudarman 2010

5. Fakta Dampak Pemanasan Global Terhadap Perekonomian