3
B. STUDI LITERATUR
1. Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola cuaca selama bertahun- tahun. Perubahan dalam keadaan iklim yang dapat diidentifikasi dan yang
berlangsung selama jangka waktu yang panjang, biasanya dekade atau lebih. Hal ini dapat disebabkan secara langsung atau tidak langsung dari kegiatan manusia yang
mengubah komposisi atmosfer global. IPCC 2007
2. Gas-Gas Rumah
Terdapat beberapa gas rumah kaca, seperti karbondioksida, metan, CFC dan lain sebagainya. Gas-gas tersebut dihasilkan dari kegiatan-kegiatan manusia. Berikut
adalah pengertian gas-gas rumah kaca serta penyebabnya. a.
Metana CH
4
Gas Metana merupakan salah satu gas rumah kaca utama yang memiliki GWP Global Warming Potential sekitar 28 kali CO
2
. Gas ini banyak dihasilkan dari dekomposisi bahan organik secara anaerobik, misalnya sawah, penimbunan
sampah organik dan kotoran mahluk hidup. b.
Karbondioksida CO
2
Karbondioksida merupaka salah satu gas rumah kaca utama dan dijadikan referensi gas rumah kaca yang lain dalam menentukan Indek GWP, sehingga
GWP-nya = 1. Karbondioksida ini banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, biomassa dan alih guna lahan.
c. Klorofluorokarbon CFC
Klorofluorokarbon CFC adalah senyawa kimia yang dikembangkan sebagai alternatif bahan kimia yang lebih berbahaya dalam berbagai aplikasi. CFC
memiliki GWP sekitar 6630 kali CO
2
. CFC ini dihasilkan dari pendingin ruangan atau AC Air Conditioner, kulkas dan aerosol pada penyemprot rambut,
pengharum, dan pembasmi serangga. d.
Dinitrogen oksida N
2
O Dinitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan
terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Ntrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Gas
rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilan dari peleburan aluminium.
4
e. Sulfur oksida SO
Sulfur oksida SO terutama disebabkan oleh dua komoponen gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur oksida S0
2
dan sulfur trioksida S0
3
. Keduanya disebut sebagai SOx. Sulfur oksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak
terbakar di udara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif. Sebagian besar emisi Nox yang dihasilkan manusia berasal dari
pembakaran arang, minyak, gas alam, dan bensin. f.
Nitrogen oksida NO Nitrogen oksida NOx adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang
terdiri atas gas nitrit oksida NO dan nitrogen oksida N0
2
. Walaupun bentuk nitrogen oksida lainnya ada, tetapi kedua gas ini paling banyak ditemui sebagai
polutan udara. Dampak gas-gas rumah kaca terhadap pemanasan global sangat bervariasai,
jumlah konsentrasi yang sama setiap gas rumah kaca pun memberikan dampak yang berbeda. Untuk mempermudah dan membandingkan dampak tiap-tiap gas
rumah kaca maka digunakan maka digunakan nilai metrix gas rumah kaca untuk mengetahui potensi pemanasan global dan potensi kenaikan temperaturnya.
Tabel 2.1
Nilai Metrix Gas Rumah Kaca Greenhouse
Gas Global Warming Potential
Global Temperature Potential Cumulative
forcing over 20 years
Cumulative forcing over 100
years Temperature
change after 20 years
Temperature change after
100 years
CO
2
1 1
1 1
CH
4
84 28
67 4
N
2
O 26
256 277
234 CF
4
4880 6630
5270 8040
HFC-152a 506
138 174
19
Sumber : IPCC 2015
Catatan : Potensi Pemanasan Global GWP nilai-nilai telah diperbarui dalam laporan IPCC berturut- turut; nilai-nilai AR5 GWP100 berbeda dari yang diadopsi pada Protokol Kyoto periode pertama yang
berasal dari Laporan Penilaian Kedua IPCC SAR. Perhatikan bahwa untuk konsistensi, emisi CO
2
ekuivalen diberikan di tempat lain. Untuk perbandingan emisi menggunakan nilai SAR dan AR5 GWP untuk 100 tahun pada tahun 2010.
3. Pengertian Sampah