6
C. PEMBAHASAN
Jakarta merupakan ibu kota negara Republik Indonesia. Ibu kota negara ini merupakan salah satu kota metropolitan, kota pemerintahan dan perekonomian di
Indonesia. Jakarta menjadi kota dengan penduduk terpadat di Indonesia. Pada tahun 2015 jumlah penduduk DKI Jakarta sebesar 10.177,9 ribu jiwa, dengan kepadatan penduduk
15.367 jiwaKm
2
. Artinya setiap 1 Km
2
atau 100 Ha dihuni oleh 15.367 jiwa, hal tersebut tentunya tidak terlepas dari masalah sampah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat.
1. Fakta Sampah Jakarta
Sampah di Jakarta secara umum terdiri dari sampah organik dan anorganik. Pada tahun 2011 komposisi sampah Jakarta 53,75 terdiri dari sampah organik dan
45,26 sampah anorganik. Sampah kertas dan sampah plastik merupakan komposisi sampah anorganik terbesar. Pada tahun 2011 sampah kertas Jakarta sebesar 14,92
dan sampah plastik 14.02. Presentase sampah kertas pada tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2005 dimana presentase sampah kertas sebesar
20,57. Tahun 2011 sampah organik menurun meskipun tidak signifikan. Data tahun 2005 presentase sampah organik Jakarta sebesar 55,37, menurun 1,6 pada tahun
2011 menjadi 53,75.
Tabel 2.1 Data Komposisi Sampah Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2005 dan 2011 Dalam Persen Komposisi
2005 2011
Organik 55,37
53,75 Anorganik
44,64 46,26
Kertas 20,57
14,92 Plastik
13,25 14,02
Kayu 0,07
0,87 Kaintekstil
0,61 1,11
Karetkulittiruan kulit 0,19
0,52 Logammetal
1,06 1,82
Gelaskaca 1,91
2,45 Sampah bongkaran
0,81 0,01
Sampah B3 1,52
0,56 Lain-lain
4,65 9,98
Sumber : Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta 2015 data diolah
7
Produksi sampah Jakarta mencapai 5.824.05 Tonhari. Secara kumulatif tahun 2014 produksi sampah Jakarta mencapai
2.096.658,25 Lihat Tabel 2.2 yang bersumber dari beberapa suku dinas di Jakarta serta sumber-sumber sampah lain
seperti sampah pasar, pesisir pantai dan lain-lain. Jakarta Barat merupakan wilayah penghasil sampah terbesar bila dibandingkan dengan wilayah lainnya Lihat Tabel
2.3. Sebanyak 1.528,03 ton sampah diproduksi per harinya. Namun sampah tersebut belum ditangani secara maksimal.
Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Jakarta belum ditangani secara maksimal. Data Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta 2014 mencatat produksi
sampah sebesar 5.597,87 tonhari dengan jumlah terangkut sebesar 4.986,31 ton Lihat Tabel 2.3. Artinya sebesar 11 sampah Jakarta belum terangkut atau belum
tertangani dengan baik. Hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya armada pengangkut sampah serta pengangkutan sampah yang belum dilakukan secara rutin.
Grafik 2.1 Presentase Sampah Terangkut dan Tidak Terangkut Perhari Tahun 2011
Sumber : Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta 2015 data diolah
Armada pengangkut sampah Jakarta tahun 2011 sebanyak 848. Namun armada pengangkut sampah tersebut belum beroperasi secara maksimal. Data Dinas
Kebersihan 2013 dari total 732 kendaraan truk pengangkut sampah, sekitar 506 truk berusia 10-30 tahun. Kekurangan truk pengangkut merupakan imbas model
pengelolaan sampah beberapa tahun lalu.
Terangkut 89
Sisa Residual
11
8
Tabel 2.4 Jumlah Armada Truk Pengangkut Sampah
Tahun 2011 Suku Dinas
Jumlah Armada
Jakarta Selatan 138
Jakarta Timur 164
Jakarta Pusat 152
Jakarta Barat 177
Jakarta Utara 142
DKI Jakarta 75
Total 848
Sumber : Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta 2015 data diolah
Kekurangan armada pengangkut sampah ini terjadi karena penanganan lebih memberi porsi besar kepada swasta. Akibatnya pemerintah bergantung pada swasta.
Karena model pengelolaan sampah tersebut tidak mengupayakan peremajaan armada truk yang dimiliki. Awal tahun 2014 Pemprov DKI Jakarta melakukan pemutusan
kontrak kerja dengan swasta, namun hal ini justru membuat semakin berkurangnya armada pengangkut sampah.
Sejak masa kontrak swasta berakhir tahun 2014. Produksi sampah cenderung meningkat namun armada pengangkut sampah justru berkurang karena truk-truk
swasta tidak beroperasi lagi. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan penambahan armada pengangkut sampah. Tahun 2013 Pemprov DKI melakukan penambahan
sebesar 92 truk dan tahun 2014 melakukan pengadaan truk sampah sebanyak 149 truk. Selain masalah armada pengangkut sampah, masalah lain adalah kapasitas
tempat penampungan depo sampah. Kapasitas tempat penampungan sementara sampah TPS di Jakarta terbatas.
Tahun 2013 total terdapat 7.707 Rukun Warga RW, sedangkan jumlah TPS hanya 191. Akibatnya seringkali terjadi penumpukan sampah yang menggunung di TPS-
TPS tersebut dengan rata-rata 140 ton sampah per TPS. Selain itu, konsep pembangunan TPS tersebut tidak sesuai standar karena tidak ada buffer zone,
pengolahan lindilicid, serta tidak ada penyemprot bau. Saat ini Dinas Kebersihan tengah mengupayakan menambah jumlah TPS. Namun, terkendala lahan yang akan
digunakan.
2. Peran Masyarakat dan Pihak Terkait dalam Pengelolaan Sampah Jakarta