6 Uji Lanjut
Analisis varians hanya dapat mendeteksi ada atau tidak adanya perbedaan dalam ketiga perlakuan yang diberikan kepada masing-masing
kelas sampel, dan tidak dapat digunakan untuk menguji manakah perlakuan yang paling baik diantara ketiganya. Oleh sebab itu, diperlukan suatu uji
lanjut. Uji lanjut hanya dapat dilakukan apabila pada Anava H
o
ditolak. Uji lanjut dalam penelitian ini menggunakan LSD Least Significant
Difference karena anggota sampel yang digunakan sama banyaknya untuk
masing-masing kelas sampel. Rumusnya adalah sebagai berikut:
,
Kriteria pengujiannya adalah berada secara signifikan dengan bila
Djarwanto 1996:272.
3.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
3.6.1 Validitas Soal
Berdasarkan perhitungan dengan rumus korelasi product moment maka diperoleh soal-soal yang valid dan tidak valid. Hasil perhitungan validitas
soal uji coba dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Soal Uji Coba
Kriteria No Soal
Keterangan
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,10
Dipakai Tidak Valid
9 Tidak dipakai
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 106.
3.6.2 Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji coba dengan taraf signifikansi 5 dengan jumlah peserta didik 40 diperoleh r
11
= 0,8571 sehingga soal-soal tersebut memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 14 halaman 106.
3.6.3 Taraf Kesukaran Butir Soal
Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada soal uji coba dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Tabel 3.4 Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba No
Kriteria No Soal
1. Mudah
1, 2, 6, 8 2.
Sedang 3, 4, 5, 7
3. Sukar 9,
10 Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14
halaman 106.
3.6.4 Analisis Daya Beda
Berdasarkan uji coba dengan taraf signifikansi 5 t
tabel
= 1,725. Dari hasil perhitungan daya pembeda soal dengan kriteria t
hitung
t
tabel
, butir soal dikatakan signifikan. Berdasarkan perhitungan validitas soal dengan
menggunakan rumus uji t diperoleh soal yang signifikan yaitu nomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 10 sedangkan soal yang tidak signifikan adalah no 9. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 14 halaman 106.
Tabel 3.5 Analisis Daya Beda Soal Uji Coba No
Kriteria No Soal
1. Signifikan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10 2.
Tidak Signifikan 9
Keterangan : perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 106.
3.6.5 Penentuan Instrumen
Soal uji coba yang dipilih untuk tes pemecahan masalah adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 10.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai dengan
Mei 2011 pada peserta didik kelas VII D, VII E dan VII F SMP Negeri 5 Batang pada sub materi segitiga dan jajar genjang. Pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik random sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain: peserta didik mendapatkan materi berdasarkan
kurikulum yang sama, peserta didik yang menjadi obyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan pembagian kelas tidak berdasarkan rangking. Jadi
dapat dilakukan pengambilan sampel secara random. Dari hasil uji homogen tersebut maka diperoleh peserta didik yang terbagi
dalam tiga kelas. Kelompok pertama sebagai kelas eksperimen pertama I yaitu peserta didik kelas VII F sebanyak 40 peserta didik yang diberi penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning, kelompok kedua sebagai kelas eksperimen kedua II yaitu peserta didik kelas VII E yang diberi penerapan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan kelompok ketiga sebagai kelas kontrol yaitu peserta didik kelas VII D sebanyak 40 peserta didik
yang diberi penerapan model pembelajaran ekspositori. Sedangkan untuk kelompok uji coba diambil satu kelas yaitu peserta didik kelas VII A sebanyak 40
65