Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penegasan Istilah

terkandung dalam novel. Kajian buku dalam paradigma sosiologi hadir sebagai upaya untuk mendekatkan fakta-fakta sastra dengan realitas sosial yang ada di masyarakat sebagai pembanding sekaligus pemberi jalan pada pemahaman akan permasalahan pendidikan pada kaum tidak punya yang terjadi khususnya di Kota Semarang. Skripsi ini berangkat dari sebuah ketertarikan dalam mengungkap Wacana Education for All yang terdapat dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Mimpi-Mimpi Tak Terjamah karya Wiwid Prasetyo. Selain itu, untuk mendekatkan pada fungsi kritik sebuah karya sastra, penulis ingin mengkaji realita pendidikan dari wacana Education for All di Kota Semarang dengan penulisan ini yang berjudul, Wacana Education for All DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH MIMPI- MIMPI TAK TERJAMAH DAN REALITA PENDIDIKAN DI KAWASAN BANJIR KANAL TIMUR KOTA SEMARANG.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini, yaitu : 1. Bagaimanakah wacana Education for All yang terkandung dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Mimpi-Mimpi Tak Terjamah karya Wiwid Prasetyo ? 2. Bagaimana realita pendidikan di Kawasan Banjir Kanal Timur Kota Semarang dalam kaitannya dengan wacana education for all dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Mimpi-Mimpi Tak Terjamah ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui : 1. Mengetahui wacana education for All yang terkandung dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Mimpi-Mimpi Tak Terjamah karya Wiwid Prasetiyo. 2. Mengetahui realita pendidikan di Kawasan Banjir Kanal Timur Kota Semarang dalam kaitannya dengan wacana education for all dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Mimpi-Mimpi Tak Terjamah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah dua macam yaitu : 1. Secara Teoritis Penulisan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi saiapa saja yang berminat meneliti tentang pendidikan khususnya tentang konsep education for all. 2. Secara Praktis Penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan pada masyarakat dalam memahami wacana education for all serta menjadi bahan pertimbangan bagi instansi pendidikan dalam menentukan kebijakan pendidikan bagi kaum miskin.

E. Penegasan Istilah

1. Wacana Education for All EFA Eriyanto 2001:3 mengatakan “dalam lapangan sosiologi, wacana menunjuk terutama pada hubungan antara konteks sosial dari pemakaian bahasa”. Konsep EFA merupakan sebuah gagasan internasional yang diprakarsai oleh UNESCO dan Bank Dunia yang pertama kali disampaikan pada tahun 1990 di Jomtien, Thailand.Wacana EFA dalam penulisan ini merupakan sebuah gagasan dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Mimpi-mimpi tak terjamah yang berkaitan dengan konteks sosial mengenai gagasan education for all. Gagasan tersebut antara lain, pendidikan anak usia dini, wajib belajar, pengembangan keahlian, melek huruf, keadilan gender, dan pendidikan berkualitas. 2. Realita Pendidikan Soekanto 1983 dalam Kamus Sosiologi memaparkan bahwa realita adalah taraf kekekalan sesuatu yang berarti yang ditemukan dalam setiap pengalaman, atau yang menjadi atribut setiap objek, manusia, ingatan, gagasan, nilai, lambang, dan seterusnya. Pendidikan menurut Ary H. Gunawan 2010 merupakan proses memanusiakan manusia secara manusiawi, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dan perkembangan jaman. Realita pendidikan dalam penulisan ini berkaitan dengan bidang pendidikan yang dipengaruhi oleh implementasi nilai-nilai EFA. 3. Orang Miskin Harapan Lumban Gaol dalam Agus Salim 2007 membedakan miskin menjadi dua pengertian. Orang miskin pedesaan adalah penduduk yang tidak memiliki lahan tanah, pekerja upahan, penjual tenaga, petani gurem, nelayan tradisional, buruh nelayan, penghuni rumah tak dihuni, dan kelompok minoritas terasing. Di kota, orang miskin adalah penghuni perumahan pemukiman liar squatters, tuna wisma homeless, keluarga anak jalanan dan penganggur. Wilayah Kota Semarang sendiri dapat dikategorikan menjadi wilayah perkotaan dan pedesaan. Dalam penulisan ini, orang miskin yang dimaksud adalah orang miskin yang ada di wilayah Kota Semarang.

F. Sistematika Penulisan Skripsi