V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Letak Geografis, Topografi dan Iklim Perusahaan
Unit usahatani koperasi karyawan PT. Bio Farma terletak di jalan Kolonel Masturi No. 338 Desa Kertawangi Rt 03Rw 02, kecamatan Cisarua
Lembang, Jawa Barat Lampiran 2, dengan luas lahan 20 ha yang berbatasan langsung dengan beberapa desa, diantaranya adalah sebagai berikut :
- sebelah utara berbatasan dengan kehutanan RPH Cisarua
- sebelah selatan berbatasan dengan Desa Padaasih dan Desa Jambu Dipa
- sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cihanjuang Rahayu
- sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tugu Mukti
Unit usahatani koperasi karyawan PT. Bio Farma berada pada ketinggian 1.000 mdpl dengan topografi yang berbukit-bukit dan bergelombang dengan curah
hujan rata-rata 3.000 mmth, sedangkan suhu rata-rata 15
o
C-20
o
C. Jenis tanah di kebun unit usahatani koperasi karyawan PT. Bio Farma adalah andosol berwarna
hitam, gembur, bertekstur remah dan berstruktur lempung dengan pH rata-rata 5,5-6,5.
5.2. Sejarah Perusahaan dan Perkembangan Perusahaan
Unit usahatani koperasi karyawan PT. Bio Farma dibentuk pada tahun 1996 dengan maksud untuk melaksanakan uji coba sistem pertanian agribisnis di
lahan seluas 3 ha milik PT. Bio Farma PERSERO yang mengandung beberapa tujuan diantaranya untuk memenuhi kepentingan usaha PT. Bio Farma, membantu
meningkatkan taraf hidup karyawannya, memberikan kontribusi terhadap
penyerapan tenaga kerja, membantu konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Usaha tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga pada tahun 1998 unit usahatani ini mendapatkan kepercayaan dari PT. Bio Farma untuk
penambahan luas lahan menjadi 20 ha. Atas kepercayaan tersebut, pengelola memanfaatkan lahan yang tersedia untuk penanaman tanaman pakan hewan
berupa penanaman rumput gajah sebagai pakan kuda dan tanaman wortel sebagai pakan kelinci. Dengan adanya perluasan lahan tersebut maka, lahan seluas 20 ha
ini dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari 17 ha budidaya tanaman pakan hewan yang meliputi 15 ha budidaya tanaman ruput gajah dan 2 ha tanaman
wortel dan sisanya seluas 2,5 ha dipergunakan untuk tanaman hortikultura dan bangunan seluas 0,5 ha. Sistem pembagian lahan tersebut dapat berubah-ubah
tergantung dari kebutuhan. Penggunaan lahan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan hewan
percobaan milik PT. Bio Farma sebanyak 4000 kg rumput gajah per harinya dan kebutuhan tanaman wortel sebanyak 300 kg yang digunakan untuk pakanan
hewan dan kebutuhan masyarakat sedangkan usaha tanaman hortikultura biasanya berupa tanaman sayuran komersial yang diperuntukkan bagi konsumsi
masyarakat. Adapun proses pemasarannya dilakukan melalui dua pasar yaitu pasar konsumen dan pasar pedagang.
Keberadaan usahatani ini ternyata menarik perhatian masyarakat setempat. Hal ini dapat dilihat dari keinginan masyarakat untuk berkunjung ke areal
usahatani koperasi karyawan PT. Bio Farma. Keinginan tersebut dimaksudkan untuk melihat dan memahami proses pengembangan usahatani. Selain itu, adanya
permintaan kunjungan dari berbagai organisasi maupun sekolah-sekolah dengan tujuan pendidikan. Hal lain yang dapat dirasakan oleh pengunjung bahwa lokasi
dan penataan lahan usahatani ini sangat baik sehingga memberikan keindahan pemandangan serta didukung oleh udara yang segar. Kondisi ini membuat para
pengunjung merasa nyaman dan senang ketika melakukan kunjungan. Melihat kondisi tersebut, timbullah suatu ide dari pengelola untuk
membentuk sebuah kawasan agrowisata dengan memanfaatkan lokasi dan kondisi alam yang ada. Munculnya ide tersebut ternyata dapat direalisasikan oleh pihak
pengelola dan ditanggapi masyarakat secara baik. Bukti nyata dari keinginan masyarakat atas berdirinya agrowisata ini
terlihat dari tingkat pengunjung yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 1997 secara kebetulan rombongan guru dari TK Salman Al-Farisi Bandung
sedang mencari kebun untuk dipakai sebagai sarana pengenalan sayuran kepada anak didiknya. Setelah diterima dan melihat-lihat kegiatan di kebun yang dikelola
oleh unit usahatani koperasi karyawan PT. Bio Farma maka, disepakati untuk dilakukan kunjungan ke kebun dengan materi pengenalan tanaman dan cara
bercocok tanam. Tiga bulan kemudian mereka datang lagi untuk memanen tanaman yang mereka tanam sebelumnya. Pada saat kunjungan tersebut banyak
saran dan masukan dari pihak TK Salman Al-Farizi sehingga manajemen unit usahatani koperasi karyawan PT. Bio Farma terus menerus berbenah diri.
Meskipun tanpa promosi hanya mengandalkan berita dari mulut ke mulut dari waktu ke waktu kegiatan ini telah banyak dikunjungi oleh sekolah-sekolah di
sekitar kota Bandung
Pada tahun 2000, saat ada kunjungan dari TK Istiqomah tercetuslah ide untuk memberikan nama kegiatan ini dengan nama Little Farmers atau petani
cilik. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat sedikit menyumbangkan pengetahuan tentang pertanian untuk masyarakat agar sejak usia dini.
Sejak tahun 2000 jumlah pengunjug terus meningkat. Dalam satu minggu bisa datang 3 tiga sekolah, sementara saat itu instruktur hanya dua
orang, sehingga dicoba untuk merekrut instruktur sebagai tenaga paruh waktu. Sampai tahun 2003 tercatat telah berkunjung sebanyak lebih dari 10.000 orang
dari tingkat TK sampai perguruan tinggi dan masyarakat umum. Dan didukung oleh 15 orang instruktur tercacat pada tahun 2004 dari berbagai disiplin ilmu,
dengan motto kerja “we aren’t employers but are an ownners”.
5.3. Visi dan Misi Little Farmers