3.1.2. Persepsi Konsumen
Seseorang termotivasi untuk bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses bagaimana individu
memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan informasi dan kenyataan untuk menciptakan gambaran mengenai suatu objek yang memiliki arti.
Yoeti 1996, mengemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan rekreasi adalah kualitas tempat rekreasi. Faktor ini
mempengaruhi kesediaan seseorang untuk membeli manfaat rekreasi. Kualitas tersebut mencakup antara lain daya tarik, ketersediaan fasilitas, aksesibilitas
kemudahan trasportasi
3.1.3. Karakteristik PengunjungKonsumen
Keragaan pengunjung suatu kawasan wisata dapat dilihat dari karakteristik yang dimiliki oleh pengunjungnya. Menurut Siregar dan Pasaribu
dalam Haryanti 2001 ada tiga pendekatan yang digunakan untuk
mengidentifikasi karakteristik khalayak umum, yaitu pendekatan geografis, sosiografis dan psikografis. Pendekatan geografis dilakukan dengan cara
mempertimbangkan tempat tinggal. Pendekatan sosiografis dengan cara mengenali khalayak dengan memperhitungkan latar belakang seseorang seperti
usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan dan posisi seseorang dalam kehidupan sosial. Sedangkan pendekatan psikografis dilakukan dengan cara
mengenali karakteristik khalayak dengan mempertimbangkan kecenderungan psikologis seseorang yang meliputi faktor-faktor motivasi, kebutuhan rasa aman,
kesenangan, dan hal-hal yang berhubungan dengan citra rasa.
Dalam penelitian Sugiarto dan Kusmayadi 2000,terhadap wisatawan, baik dari dalam maupun dari luar negeri dapat didasarkan karakteristik umur,
daerah asal, pekerjaan, pendidikan dan lain-lain. Sementara itu menurut Noerhadi 1998, permintaan wisata dipengaruhi oleh karakteristik individu mencakup
umur, penghasilan, motivasi dan watak. Lebih jauh dinyatakan bahwa ciri khas tempat tujuan wisata juga ikut mempengaruhi keputusan individu untuk
berpergian, mencakup daya tarik, harga dan kemampuan untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat. Ciri khas tersebut mempengaruhi
keputusan individu untuk berkunjung dan pilihan tempat berkunjung. Karakteristik dari pengunjung penting diketahui untuk menentukan
segmen pasar yang akan dilayani. Sehingga selanjutnya perusahaan dapat menentukan kebijakan-kebijakan yang mendukung pelayanan yang dapat
diberikan sesuai dengan segmen pasarnya. Dalam bidang pariwisata, karakteristik pengunjung merupakan ciri yang dimiliki oleh orang yang berkunjung ke suatu
wisata. Karakteristik pengunjung dapat mencakup tempat tinggal, umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, motivasi,
cara kedatangan, jenis kendaraan yang digunakan, sumber informasi, biaya rekreasi dan frekuensi kunjungan.
Umur dan jenis kelamin adalah variabel yang sering digunakan untuk menentukan minat dan motivasi seseorang untuk berkunjung ke suatu kawasan
wisata. Status perkawianan juga mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Pekerjaan dan pendapatan menentukan
kemampuan seseorang untuk memilih kawasan wisata yang akan dikunjungi.
Pendidikan yang dimiliki seseorang menunjukan tingkat pengetahuan atas informasi yang dimiliki mengenai suatu objek wisata.
3.1.4. Teori Peramalan