Kinerja Keuangan Y Kepemilikan Institusional X Proposi Dewan Komisaris Independen Independen X

3.2 Variabel Penelitian

Variabel menurut Suharsimi2006:118 adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian. Variabel merupakan mediator antara construct yang abstrak dengan fenomena yang nyata Indriantoro dan Supomo, 2002:61. Variabel yang diteliti adalah :

3.2.1 Kinerja Keuangan Y

Kinerja keuangan merefleksikan kinerja fundamental perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan data fundamental perusahaan, yaitu data yang berasal dari laporan keuangan, kinerj keuangan dalam penelitian ini diukut dengan menggunakan cash flow return on asset CFROA. CFROA dihitung dari laba sebelum bunga dan pajak ditambah depresiasi dibagi dengan total aktiva. Rumus CFROA adalah sebagai berikut: Asset DEP EBIT CFROA Dimana : CFROA : Cash Flow Return on Assets EBIT : Laba Sebelum Bunga dan Pajak Dep : Depresiasi Assets : Total Aktiva

3.2.2 Kepemilikan Institusional X

1 Kepemilikan institusional Kep adalah besarnya jumlah saham yang dimiliki institusi dari total saham yang beredar. Adanya kepemilikan institusi dapat memantau secara profesional perkembangan investasinya sehingga tingkat pengendalian terhadap manajemen sangat tinggi yang pada akhirnya dapat menekan potensi kecurangan. Kepemilikan institusional diukur dengan persentase kepemilikan saham oleh perbankan, perusahaan asuransi, dana pensiun, reksadana, dan institusi lain dibagi total jumlah saham yang beredar. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut : x100 Beredar Yang Saham Jumlah nal Institusio Saham Jumlah Kep.Inst

3.2.3 Proposi Dewan Komisaris Independen Independen X

2 Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata sesuai kepentingan perusahaan. Proporsi komisaris independen Indep adalah persentase jumlah komisaris independen dibagi total jumlah anggota dewan komisaris. Secara sistematis dapat diformulasikan sebagai berikut : 100 x Komisaris Dewan Anggota Jumlah Total Indipenden Komisaris Jumlah PK

3.2.4 Komite Audit X

Dokumen yang terkait

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 22

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 11 100

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCETERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

0 5 14

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENDAHULUAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

0 1 7

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

1 1 10

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 23

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

2 5 4