b dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas berfikir siswa, hal ini menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada siswa.
c mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik yang akan memudahkan dalam belajar.
d dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara lebih komprehensif dalam setiap komponen-komponen konsep dan mengenali
hubungan. Adapun kekurangan strategi peta konsep ialah:
a Perlunya waktu yang cukup lama dalam menyusun peta konsep, sedangkan
waktu yang tersedia di kelas sangat terbatas. b
Sulit menntukan konsep-konsep yang terdapat pada materi yang dipelajari. c
Sulit menentukan untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain. shvoong:2013
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan strategi peta konsep dengan media audio visual dalam
meningkatkan pembelajaran. Adapun hasil penelitian tersebut adalah: Faza Saidah pada tahun 2011 dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran
Peta Konsep Dengan Media Fotografi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas IVB SDN Tambakaji 01 Kota Semarang”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1 Keterampilan guru pada siklus I memperoleh persentase keberhasilan 50, siklus II memperoleh persentase keberhasilan 75 dan pada
siklus III memperoleh peresentase keberhasilan 94,4; 2 Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh persentase keberhasilan 50, pada siklus II memperoleh
persentase keberhasilan 62,5 dan pada siklus III memperoleh persentase keberhasilan 87,5. 3 Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I 65,8, siklus
II 73,7, dan siklus III 84,2. Simpulan penelitian ini adalah strategi pembelajaran peta konsep dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yang
meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Faiqul Azmi pada tahun 2011, dengan judul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPS Menggunakan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Tipe Pohon Jaringan Network Tree pada Siswa Kelas VA SDN Kalibanteng Kidul 01
Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 keterampilan guru, siklus I, persentase 77 kategori baik. Siklus II persentase 85 kategori sangat baik.
Siklus III persentase 96 kategori sangat baik. 2 Aktivitas siswa meningkat pada siklus I dengan persentase 62 kategori cukup. Siklus II meningkat dengan
persentase 71 kategori baik. Siklus III meningkat dengan persentase 80 kategori baik. 3 Hasil belajar siswa meningkat pada siklus I dengan persentase
49 kategori kurang. Siklus II meningkat 71 kategori baik. Siklus III meningkat mencapai 91 kategori sangat baik. Kesimpulan dari penelitian ini
melalui strategi pembelajaran peta konsep tipe pohon jaringan network tree dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.
Penelitian Tika sari pada tahun 2012. Dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing dengan Media
Audiovisual pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Semarang.”Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1 Keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 21, siklus II memperoleh skor 29, siklus III memperoleh skor 33; 2 Aktivitas siswa
pada siklus I memperoleh rata-rata skor 18,77, siklus II memperoleh rata-rata skor 21,72, siklus III memperoleh rata-rata 26,95. 3 Persentase ketuntasan klasikal
pada siklus I 54,84, meningkat pada siklus II menjadi 74,19, dan meningkat pada siklus III menjadi 90,32. Simpulan dari penelitian adalah melalui
penggunaan model pembelajaran role playing dengan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.
Penelitian Risa Pujiastuti 2012 dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Quantum Teaching dengan Media Audio Visual Siswa
Kelas IV SDN Wonorejo 01 Kabupaten Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru meningkat dari 58,33
siklus I menjadi 76,16 siklus II dan 93,75 yaitu kategori sangat baik siklus III. Aktivitas siswa meningkat dari 61,50 yaitu kategori cukup siklus I
menjadi 73,50 yaitu kategori baik siklus II dan 85,58 yaitu kategori sangat baik siklus III. Hasil belajar siswa meningkat diketahui dari rata-rata siswa yaitu
64,93 pada siklus I, menjadi 72,07 pada siklus II, dan 82,33 pada siklus III. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Quantum Teaching dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN Wonorejo 01 Kabupaten Semarang.
Dari berbagai sumber kajian empiris yang diperoleh peneliti, setelah diadakan pembelajaran dengan strategi peta konsep dengan media audio visual, maka
diharapkan kualitas pembelajaran IPS akan meningkat yang ditandai dengan
peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS, peningkatan aktivitas siswa, dan peningkatan hasil belajar siswa. Dengan penelitian-penelitian tersebut,
dapat dijadikan acuan dan penguat dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti.
2.3. KERANGKA BERPIKIR