Berdasarkan pe konsep dengan media
belajar siswa dalam pe dan dengar.
2.1.6. Penerapan St Visual Dalam
Semarang
2.1.6.1. Pengertian St Teori konstruktivi
dengan media audio vi pembelajaran IPS ant
dengan kehidupan m untuk berpikir logis d
Abstrak
Kongkret 57
Gambar 2.5 Kerucut Pengalaman Edgar D n pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahw
dia audio visual yang digunakan guru dapat meni pelajaran IPS karena melibatkan indera ganda
Strategi Pembelajaran Peta Konsep Dengan am Pembelajaran IPS Kelas IV SDN Tugu
n Strategi Peta Konsep dengan Media audio Visua uktivisme menjadi dasar dalam penerapan strate
udio visual dalam pembelajaran IPS, yakni sesua antara lain untuk: mengenal konsep-konsep
n masyarakat dan lingkungannya, memiliki kem s dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahk
Lamba ng
Kata
Lambang Visual
Gambar Diam, Rekama
n Radio Gambar Hidup
Pameran
Televisi Karyawisata
Dramatisasi Benda TiruanPengamatan
Pengalaman Langsung
ar Dale hwa strategi peta
eningkatkan hasil nda yaitu pandang
gan Media Audio ugurejo 03 Kota
isual rategi peta konsep
suai dengan tujuan konsep yang berkaitan
kemampuan dasar hkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial. Jadi, siswa sudah memiliki bekal informasi atau pengetahuan yang dibangun dan dimaknai oleh pengalamannya sendiri.
Hal tersebut menjadi dasar dalam penerapan strategi peta konsep dengan media audio visual dalam pembelajaran IPS. Karena strategi peta konsep dengan
media audio visual menekankan siswa untuk berpikir dan merespon dengan memanfaatkan media audio visual sebagai sarana penyampai informasi. Menurut
Trianto 2012:157 strategi peta konsep merupakan strategi yang menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum
informasi tersebut dipelajari. Peta konsep membantu guru memahami macam- macam konsep yang ditanamkan di topik lebih besar yang diajarkan. Pemetaan
yang jelas dapat membantu menghindari miskonsepsi yang dibentuk siswa. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media
audio visual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran penonton. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu suara dan gambar. Audio visual merupakan jenis media tidak hanya dapat dipandang atau diamati,
tetapi juga dapat didengar. Djamarah, 2006:124-125. Dengan demikian, penerapan strategi peta konsep dengan media audio visual
dalam pembelajaran IPS dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar, karena strategi peta konsep dengan media audio
visual dapat memberikan suatu pembelajaran yang bermakna dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa melalui melihat tayangan video pembelajaran.
2.1.6.2. Karakteristik Strategi Peta Konsep dengan Media Audio Visual
2.1.6.2.1. Sintaks Pembelajaran Adapun langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran peta konsep
dengan media audio visual dalam pembelajaran IPS adalah sebagai berikut : 1
guru menyiapkan media pembelajaran berupa video, gambar teknologi, LCD, dan Laptop.
2 guru memberikan penjelasan materi kepada siswa melalui media audio visual
agar pembelajaran dapat lebih menarik. 3
siswa mengamati video dan memperhatikan penjelasan guru tentang perkembangan teknologi.
4 guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi yang baru saja
dijelaskan. 5
siswa dikelompokkan menjadi 6, masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 siswa.
6 masing-masing kelompok menerima Lembar Kerja Kelompok LKS dan
gambar mengenai perkembangan teknologi. 7
guru menjelaskan langkah-langkah penerapan strategi peta konsep yang akan diterapkan dalam kegiatan diskusi
8 siswa mengidentifikasi konsep pokok tentang teknologi yang terdapat dalam
bacaan pada LKS. 9
siswa mengidentifikasi konsep-konsep sekunder yang menunjang konsep pokok.
10 siswa mencocokan gambar perkembangan teknologi sesuai dengan konsep- konsep sekunder yang telah ditemukan
11 siswa menyusun konsep pokok dan konsep-konsep sekunder tentang teknologi yang telah di temukan dalam suatu bagan dengan menempatkan
konsep pokok di tengah atau puncak peta tersebut. 12 siswa menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan garis penghubung dan
memberikan kata penghubung pada setiap garis penghubung 13 perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas. 2.1.6.2.2. Sistem sosial
Dalam sistem sosial ini, peran sosial yang berpengaruh antara lain guru, norma, dan pengelolaan kelas. Guru dalam strategi peta konsep dengan media
audio visual bertindak sebagai fasilitator. Sehingga siswa dituntut aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun norma dalam proses pembelajaran
ialah aturan-aturan yang disepakati dan dijunjung tinggi. Misalnya pada saat berdiskusi kelompok, guru dan siswa harus menjunjung norma dalam berdiskusi
kelompok. Selanjutnya untuk pengelolaan kelas merupakan cara untuk membuat kelas kondusif dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan penjelasan
di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga peran yang ada dalam sistem sosial yakni peran guru, norma serta pengelolaan kelas sangat berpengaruh pada strategi yang
diterapkan pada proses pembelajaran. 2.1.6.2.3. Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi berkaitan dengan bagaimana cara guru memperhatikan dan mempelakukan siswa, serta merespon stimulus yang berasal dari siswa seperti
pertanyaan, jawaban, tanggapan, atau aktivitas lainnya. Secara umum, Joice
Weil 1992: 351 mengemukakan bahwa prinsip reaksi merupakan pedoman bagi guru bagaimana menghargai pebelajar dan bagaimana merespon apa yang
dilakukan siswa. Jadi dalam kegiatan pembelajaran siswa lebih ditekankan sebagai objek
belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator. Interaksi dalam penerapan strategi peta konsep dengan media audio visual menghasilkan pola komunikasi multiarah yakni
antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa dan siswa dengan guru. Dengan adanya pola komunikasi ini, terjadi proses interaksi yang optimal anatara
guru dengan siswa. 2.1.6.2.4. Sistem Pendukung
Sarana dan prasarana yang memadai dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media
audio visual sebagai sarana dalam menyampaikan informasi. Penayangan media audio visual yakni pada saat guru menjelaskan materi, kemudian siswa melihat
tayangan video yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini dapat menunjang siswa untuk lebih memahami materi serta siswa dapat mengingat lebih lama
informasi tersebut dalam ingatan mereka. Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahawa sarana dan prasarana sangat berpengaruh dalam kegiatan
pembelajaran. 2.1.6.2.5. Dampak pengiring dan Dampak Instruksional
Dampak pembelajaran dibagi menjadi dua, yakni dampak pengiring dan dampak instruksional, adapun penjelasannya sebagai berikut:
1
dampak pengiring berupa karakter yang diharapkan sesuai dengan penerapan strategi peta konsep dengan media audio visual dalam pembelajaran IPS
yakni: toleransi, rasa ingin tahu, tanggung jawab, berani.
2
Adapun dampak instruksional dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan strategi peta konsep dengan media audio visual meliputi tiga aspek yaitu
keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. 2.1.6.3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Peta Konsep
Adapun kelebihan pembelajaran dengan menggunakan peta konsep yang dinyatakan Novak dan Gowin, adalah sebagi berikut:
a Bagi Guru
a peta konsep dapat menolong guru megorganisir seperangkat pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan disajikan.
b peta konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, hal ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang tidak menimbulkan efek
verbal bagi siswa dengan mudah melihat, membaca, dan mengerti makna yang diberikan.
c peta konsep menolong guru memilih aturan pengajaran berdasarkan kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat banyak materi pelajaran
yang disajikan dalam urutan yang acak. d membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajarannya.
b Bagi Siswa
a peta konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingatnya.
b dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas berfikir siswa, hal ini menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada siswa.
c mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik yang akan memudahkan dalam belajar.
d dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara lebih komprehensif dalam setiap komponen-komponen konsep dan mengenali
hubungan. Adapun kekurangan strategi peta konsep ialah:
a Perlunya waktu yang cukup lama dalam menyusun peta konsep, sedangkan
waktu yang tersedia di kelas sangat terbatas. b
Sulit menntukan konsep-konsep yang terdapat pada materi yang dipelajari. c
Sulit menentukan untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain. shvoong:2013
2.2. KAJIAN EMPIRIS