Perbandingan dengan Hasil Observasi
24
terjadi pada ketinggian 2-5 km. Angin bergerak dengan kecepatan rata-rata 0.2 ms
-1
pada ketinggian 2-5 km dan 8.7 ms
-1
pada ketinggian di atas 6 km. Pada saat kemunculan awan hujan
profil angin yang terjadi tidak dapat dilihat karena ketiadaaan data yang disebabkan oleh
tidak beroperasinya alat.
Keadaan angin pada tanggal 23-34 April 2004 terlihat pada gambar 11.b. Dari gambar
menunjukan bahwa pada ketinggian di bawah 3 km, angin yang terjadi adalah angin barat pada
saat awal kemunculan awan hujan yang bergerak dengan kecepatan kecil. Tetapi
setelah awan hujan mengalami break off, angin barat sedikit menguat dari pada sebelumnya.
Sedangkan pada ketinggian di atas 6 km angin yang terjadi adalah angin timur sepanjang hari
dan cenderung menguat pada saat adanya awan hujan pukul 20.00-02.00. Pada ketinggian di
bawah 3 km angin bergerak dengan kecepatan rata-rata 1.3 ms
-1
, sedangkan pada ketinggian di atas 6 km angin bergerak dengan kecepatan
rata-rata 6.3 ms
-1
. Keadaan angin pada tanggal 29 April 2004
pukul 00.00-21.00 ditunjukkan pada Gambar 11.c. Dari gambar terlihat bahwa angin yang
mendominasi pada saat awal kemunculan awan hujan adalah angin timur pukul 00.00-10.00
dan angin barat pukul 11.00-23.00 pada ketinggian di bawah 3 km. Pada ketinggian di
atas 6 km angin yang terjadi adalah angin timur sepanjang hari dan menguat cenderung
menguat pada saat adanya awan pukul 13.00- 15.00. Pada ketinggian di bawah 3 km angin
bergerak dengan kecepatan 0.8 ms
-1
, sedangkan pada ketinggian di atas 6 km angin bergerak
dengan kecepatan 3.6 ms
-1
. Angin zonal yang terjadi pada saat
kemunculan awan hujan umumnya adalah angin barat pada ketinggian di bawah 3 km dan
angin timur pada ketinggian di atas 6 km. Variasi diurnal angin zonal yang terjadi di
Kototabang adalah angin barat pada ketinggian di bawah 3 km dan angin timur pada ketinggian
di atas 6 km yang terlihat intensif pada pukul 13.00-18.00 Renggono, 2006.
Angin yang berpengaruh terhadap pergerakan awan hujan adalah angin yang
terjadi pada ketinggian di atas 6 km yaitu angin timur yang membawa awan hujan dari timur ke
barat. Pergerakan awan yang disebabkan oleh angin ini berkaitan dengan pusat tekanan
rendah yang diikuti oleh perubahan pola angin. Pada saat awan hujan berada disebelah barat
Kototabang, pusat tekanan rendah yang berada di sebelah barat mengakibatkan udara bergerak
ke arah barat dan ditandai dengan adanya timuran yang kuat.
Kondisi angin dari awan hujan pada setiap SCC berbeda-beda. Kondisi angin pada SCC 1
tidak terlihat dengan jelas, sedangkan kondisi angin pada SCC 2 dan SCC 3 terlihat jelas.
Pada SCC 2 arah gerak angin terlihat jelas perbedaannya. Pada ketinggian dibawah 5 km,
angin yang terjadi adalah angin barat yang bergerak dengan kecepatan kecil. Sedangkan
pada ketinggian di atas 6 km, angin yang terjadi adalah angin timur kuat terutama yang
terjadi saat kemunculan puncak awan hujan. Sedangkan kondisi angin pada SCC 3,
umumnya angin yang terjadi adalah angin timur. Tetapi pada ketinggian di bawah 3 km,
angin yang terjadi adalah angin timur pada pukul 00.00-10.00 dan angin barat pada pukul
11.00-23.00.