15
mempunyai dua arah, ialah arah horizontal dan arah vertikal.
Menurut Holton 1992, komponen angin horizontal terbagi menjadi dua komponen,
yaitu: 1. Komponen angin Timur-Barat angin
zonal disebut juga kompenen angin U. 2. Komponen angin Utara-selatan angin
meridional disebut juga kompenen angin V.
III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknik Hujan Buatan UPTHB
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT Jakarta pada bulan April sampai Juli
2006. 3.2
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer dengan software
Microsoft Office, dan compiler Fortran dan XYGRAPH
yang dioperasikan pada sistem UNIX.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data EAR Equatorial Atmosphere Radar berupa angin zonal, angin meridional dan
angin vertikal. 2. Data BLR dari beam vertikal yang terdiri
dari 3 parameter yaitu pantulan radar Echo Power, kecepatan Doppler
Doppler Shift dan lebar spektrum Spectral Width. Dengan resolusi
pengukuran 100 m dan resolusi waktu kurang dari 1 menit.
3. Data radar X-Band untuk melihat pergerakan awan, karakteristik awan dan
besarnya awan secara spasial. 4. Data Permukaan
Data permukaan digunakan sebagai pembanding dengan data radar dan citra
satelit dalam penelitian ini. Data pembandingnya adalah data curah hujan
yang diukur dengan distrometer dalam bentuk menit. Data curah hujan yang
digunakan adalah data bulan April sampai Mei 2004.
5. Citra satelit GOES 9-IR Citra satelit GOES 9-IR wilayah
Kototabang 10 April 2004-11 Mei 2004.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.3.1 Identifikasi Kemunculan Awan
dengan Menggunakan Data Satelit GOES 9-IR.
Pada penelitian ini data GOES yang diambil adalah data GOES 9-IR yang berada
pada lintang 0.2ºS tanggal 10 April 2004-11 Mei 2004 yang kemudian dirata-ratakan untuk
melihat keawanan secara global yang masuk ke Kototabang dan tutupan awan di atas
Kototabang. Hasil olahan Data GOES 9 ini berupa temperatur radiasi benda hitam yang
dipancarkan oleh puncak awan dan hasilnya diplot berupa bujur sumbu x dan penampang
waktu sumbu y.
3.3.2 Identifikasi Karakteristik Awan
Hujan
Untuk melihat karakteristik awan hujan digunakan data BLR dan XDR. BLR
digunakan untuk menentukan jenis awan hujan berdasarkan ketiga paramater yang diperoleh
dari beam vertikal BLR, yaitu pantulan radar, kecepatan doppler dan lebar spektrum dengan
menggunakan metode William, et al 1995, sehingga dapat ditentukan jenis awan yang
terpantau adalah awan jenis stratiform, deep convective
, campuran dari keduanya Mix stratiformconvective
atau shallow convective. Pengolahan data BLR menggunakan perangkat
lunak Fortran dan hasilnya diplot dengan menggunakan excel. Hasil olahan data BLR
berupa penampang waktu sumbu x dan frekuensi kemunculan awan hujan sumbu y.
Sedangkan XDR digunakan untuk melihat pertumbuhan, pergerakan dan tutupan awan
secara spasial. Pengolahan data XDR dengan menggunakan perangkat lunak Fortran dan
memplot hasilnya dengan menggunakan XY- Graph
dan hasilnya berupa grafik reflektivitas radar yang menunjukkan aktivitas awan hujan
dimana sumbu x adalah penampang waktu dan sumbu y adalah bujur.
3.3.3 Analisis Kejadian Hujan Saat
Kemunculan Awan Hujan .
Analisis awan hujan dilakukan dengan menggunakan data disdrometer. Untuk
menghitung jumlah curah hujan yang turun ke permukaan digunakan persamaan sebagai
berikut:
∑
=
× ×
× ×
=
20 1
3 3
1 10
6 .
3 6
i i
i
D n
t F
R π
3600 t
R RA
× =
Dimana: t =
Selang waktu Pengukuran t=60 detik
16
ni = Jumlah butir hujan kelas i yang terukur selama waktu t
D =
Diameter butir hujan mm R =
Curah Hujan
mmjam RA
= Jumlah curah hujan mm F = Luas permukaan disdrometer
F=0.005 m
2
Hasil olahan data tersebut berupa waktu sumbu x dan jumlah curah hujan dalam mm
sumbu y. 3.3.4
Analisis Angin saat Kemunculan Awan Hujan
. Untuk menganalisis angin pada saat
kemunculan awan hujan digunakan data EAR. Data EAR yang berupa data angin zonal,
meridional dan vertikal diolah dengan menggunakan fortran. Hasil olahannya berupa
arah angin berdasarkan waktu sumbu x dan ketinggian sumbu y.
3.3.5 Membandingkan hasil pengamatan