Hal yang paling penting dalam unsur kognitif ini adalah keyakinan yang bersifat evaluatif, yang memberikan arah kepada sikap terhadap suatu obyek tertentu, ialah
arah yang diinginkan atau tidak, atau sifat baik atau buruk dari suatu obyek tersebut b
Komponen afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap
suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Namun, pengertian perasaan pribadi seringkali sangat
berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap. c
Komponen perilaku Komponen perilaku atau konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana
perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa
kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini
membentuk sikap individual. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang
senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
2.2.2 Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah suatu kecenderungan, kesiapan atau kesediaan relatif seseorang mahasiswa untuk memberikan respon, tanggapan atau bertingkah laku
secara ilmiah. Sikap ilmiah yang muncul dari individu disebabkan adanya rangsangan berupa suatu objek. Rangsangan itu menimbulkan respon yang konsisten
baik positifnegatif, baik setujutidak, baik langsungtidak, bagi individu yang bersangkutan sehinggga apabila seseorang atau mahasiswa merasa tertarik,
memperoleh kesempatan dan memiliki sikap menyukai suatu mata pelajaran maka akan belajar dengan baik.
Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan.. Sikap keilmuan
tidak hanya mengekang kecenderungan suatu pribadi tertentu melainkan menunjukkan kesediaan positif pada perilakukecenderungan perseorangan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-
langkah ilmiah Beberapa sikap ilmiah yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan
masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain : a. Sikap ingin tahu: apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka
dia beruasaha mengetahuinya.
b. Sikap kritis: tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik
kesimpulan; tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia
mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
c. Sikap obyektif: melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias
pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
d. Sikap kreatif : selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif selalu
memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
e. Sikap menghargai karya orang lain, tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan
oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap tekun: tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan tidak akan berhenti melakukan kegiatan–
kegiatan apabila belum selesai terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia
berusaha bekerja dengan teliti.
g. Sikap terbuka: bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.terbuka menerima kritikan dan respon negatif
terhadap pendapatnya.
2.4. Wujud Zat dan Perubahannya