pemodelan, dan dilakukan penilaian yang sebenarnya dari kegiatan yang sudah dilakukan siswa.
2.3. Tinjauan Tentang Sikap
Sikap adalah bagian yang penting di dalam kehidupan sosial, karena kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan orang lain. Sikap merupakan
keseluruhan dari kecenderungan dari perasaan curiga, asumsi-asumsi, ide-ide, ketakutan-ketakutan, tantangan-tantangan, dan keyakinan-keyakinan manusia
mengenai topik tertentu. Sikap terhadap belajar merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi sikap attitude diantaranya yang positif menguntungkan, tetapi tak sedikit pula yang negatif, merugikan.
2.2.1 Pengertian Sikap
Pada dasarnya setiap manusia tidak sepi dari beberapa aktifitas, baik yang berhubungan dengan fisik maupun psikis dalam usaha untuk menambah
pengetahuan. Pengetahuan yang bertambah menimbulkan kecenderungan untuk bertindak sesuai apa yang tersimpan dalam pribadi kita, sehingga mempengaruhi
tingkah laku dari seluruh proses psikologis, seperti belajar, minat, pemahaman, yang akan menimbulkan sikap.
Sikap dalam psikologi sosial diartikan predisposisian atau tendensi yang berarti kecenderungan atau kesediaan atau kesiapan senantiasa ada untuk bertingkah
laku. Sikap juga merupakan kemampuan internal yang berperan dalam mengambil tindakan. Dimana tindakan yang akan dipilih, tergantung pada sikapnya terhadap
penilaian akan untung atau rugi, baik atau buruk, memuaskan atau tidak, dari suatu tindakan yang dilakukannya.
Sikap mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku dan belajar siswa, karena sikap itu membantu siswa dalam merasakan dunianya dan memberikan
pedoman kepada prilaku yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap juga membantu seseorang merasa aman di suatu lingkungannya yang pada mulanya
tampak asing. Sikap merupakan proses yang dinamik, sehingga media, dan kehidupan
seseorang akan mempengaruhinya. Sikap dapat membantu personal karena berkaitan dengan harga diri yang positif, atau dapat juga merusak personal karena adanya
intensitas perasaan gagal. Sikap berada disetiap orang sepanjang waktu dan secara konstan sikap memepengaruhi prilaku dan belajar.
Biasanya pengalaman belajar baru merupakan kegiatan yang banyak mengandung resiko karena kadang-kadang tidak menentu. Dan dari sikap tersebut
siswa dapat membuat penilaian mengenai guru, mata pelajaran, situasi pembelajaran, dan harapan personalnya untuk sukses.
Menurut Azwar 1995:24-28 sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu :
a Komponen kognitif
Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa saja
yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
Hal yang paling penting dalam unsur kognitif ini adalah keyakinan yang bersifat evaluatif, yang memberikan arah kepada sikap terhadap suatu obyek tertentu, ialah
arah yang diinginkan atau tidak, atau sifat baik atau buruk dari suatu obyek tersebut b
Komponen afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap
suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Namun, pengertian perasaan pribadi seringkali sangat
berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap. c
Komponen perilaku Komponen perilaku atau konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana
perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa
kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini
membentuk sikap individual. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang
senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
2.2.2 Sikap Ilmiah