4.1.1.2. Siklus II
Pada siklus II ada sedikit kemajuan seperti, siswa sudah mampu mempersiapkan alat dan bahan sendiri, siswa sudah siap dan sudah mulai beradaptasi
dengan pendekatan kontekstual. Dalam pelaksaan percobaan sebagian besar siswa sudah bekerjasama dengan baik, walaupun ada beberapa siswa yang belum bisa
bekejasama dengan baik. Alokasi waktu yang tersedia masih tidak cukup untuk melaksanakan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Hal ini
dikarenakan sebagian siswa masih merasa kesulitan saat percobaan, karena variasi percobaan yang dilakukan lebih banyak. Selain itu masih ada siswa yang belum
disiplin dalam pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus lebih intensif memberikan pengarahan agar tidak banyak waktu yang terbuang sis-sia.
Adapun kendala yang lainnya adalah kurang aktifnya siswa dalam bertanya selama pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa tidak percaya diri dengan
kemampuannya. Untuk mengatasi hal itu, guru berusaha memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah agar siswa lebih aktif untuk bertanya atau
menjawab pertanyaan dari guru. Untuk siswa yang sangat pasif, guru menunjuk mereka untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru.
4.1.1.3. Siklus III
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III sudah sesuai rencana. Siswa sudah menunjukkan perubahan yang signifikan, karena siswa sudah terbiasa menggunakan
model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Sehingga pada siklus III penyelidikan dapat berjalan dengan lancar. Siswa juga sudah aktif dalam melakukan
kegiatan penyelidikan. Saat percobaan, sebagian besar siswa telah menunjukkan
keseriusannya dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Siswa juga telah mampu bekerjasama dengan anggota timnya yang lain. Saat presentasi kelas
dilaksanakan, siswa juga telah mampu mengemukaan pendapat dan sebagian besar banyak yang bertanya, baik bertanya dengan guru ataupun teman yang melakukan
presentasi. Pada siklus III masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga harus segera
diatasi. Adapun kelemahan-kelemahan itu seperti siswa merasa kesulitan saat melakukan percobaan pemuaian. Hal ini karena percobaan pemuaian menggunakan
pembakar spirtus, yang mana siswa belum terbiasa menggunakannya. Siswa merasa takut saat menghidupkan dan mematikan pembakar spirtus tersebut, jadi guru harus
lebih waspada dalam mengawasi siswa dalam melakukan eksperimen.
4.1.2. Hasil Belajar Psikomotorik