Metode Pendekatan Analisis Rasio Keuangan Indikator kesehatan keuangan Perusahaan Konstruksi

modal pemiliknya. Untuk keamanan pihak luar Rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang. Debt to Equity Ratio = 3. Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Assets ROA. Return On Assets ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dari keseluruhan aktiva yang ada dan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Return On Assets ROA memperhitungkan bagaimana kemampuan manajemen memperoleh profitabilitasnya dan manejerial efisiensi secara menyeluruh. Rasio Return On Assets ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan, semakin besar Return On Assets ROA semakin besar pula tingkat keuntungan dan semakin baik pula posisi keuangan perusahaan dari segi penggunaan aktiva. Rasio Return On Assets ROA dapat di hitung dengan: Return On Assets =

2.1.8. Metode Pendekatan Analisis Rasio Keuangan

1. Pendekatan Lintas Seksi Cross Sectional Approach. Yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat Universitas Sumatera Utara bersamaan. Dengan cara ini dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan berada di atas, berada pada rata-rata, atau berada dibawah rata-rata industri. 2. Pendekatan Runtut Waktu Time Series Analysis Yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Dengan membandingkan antara rasio-rasio yang dicapai saat ini dengan rasio- rasio dimasa lalu yang dapat memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran. Perkembangan perusahaan terlihat pada kecenderungan trend dari tahun ke tahunnya, dan dengan melihat perkembangan ini perusahaan akan dapat membuat rencana untuk masa depannya http:id.wikipedia.orgwikiRasio Finansial .

2.1.9. Indikator kesehatan keuangan Perusahaan Konstruksi

Indikator kesehatan keuangan Perusahaan konstruksi merupakan alat yang digunakan oleh peneliti sebagai ukuran dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan konstruksi yang sedang diteliti. Peterson 2005, menyarankan penggunaan rata-rata industri dan kisaran sebagai titik perbandingan analisis rasio untuk mendapatkan gambaran yang akurat dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan. Tetapi dalam penelitian ini Indikator kesehatan keuangan perusahaan konstruksi hanya menggunakan beberapa rasio keuangan dengan rata-rata industrinya sesuai jenis rasio yang digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Indikator kesehatan keuangan Perusahaan Konstruksi menurut Peterson N o Ratios Industry Average Comments 1 Current ratio CR 1.5:1 CR adalah pengukuran kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva lancar untuk membayarnya lancar. 2 Quick ratio QR 1.2:1 QR adalah pengukuran kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan kas atau aktiva dekat- tunai. 3 Current liabilities- to-net worth ratioCLNW 1.12:1 Ini adalah pengukuran resiko bahwa kreditur jangka pendek berasumsi saat memperluas kredit untuk perusahaan. 4 Debt-to-equity ratio DER 1.3:1 Hal ini juga dikenal sebagai rasio utang terhadap nilai atau rasio total nilai kewajiban-ke-net. 5 Fixed assets-to-net worth ratio FANW 0.24:1 Ini adalah pengukuran ekuitas pemilik terikat dalam aktiva tetap, seperti peralatan konstruksi, bangunan, dan kenderaan. Universitas Sumatera Utara 6 Current Assets-to- total assets ratio CATA - Ini adalah pengukuran likuiditas aset perusahaan konstruksi itu. A perusahaan debgan rasio yang tinggi akan memiliki mayoritas aset dalam bentuk arus dan dilikuidasi aset. 7 Collection period CP 48 days CP adalah pengukuran rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan untuk mengumpulkannya Rekening piutang. CP adalah juga ukuran berapa lama modal perusahaan digunakan untuk membiayai proyek konstruksi klien-nya. 8 Average age of accounts payable AAAP 45 days 45 hari-ini merupakan waktu rata-rata sebuah perusahaan yang diperlukan untuk membayar tagihan tersebut. Ini adalah ukuran seberapa luas perusahaan menggunakan pembiayaan perdagangan. 9 Assets-to-revenue ratio ARR 29 Ini adalah pengukuran efisiensi perusahaan dalam mempergunakan aset. Hal ini juga dikenal sebagai aset-rasio-penjualan. 10 Working capital tums WCT 12.1:1 WCT adalah pengukuran efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan kerja modal WC, yang merupakan dana yang tersedia untuk operasi masa depan. Universitas Sumatera Utara Sumber: Peterson, 2005 11 Accounts payable- to-revenue ratio APRR 7.9 Ini adalah pengukuran sejauh mana perusahaan menggunakan pemasok dan subkontraktor sebagai sumber dana. 12 Gross profit margin GPM 17 17 - Marjin laba kotor adalah persentase dari pendapatan yang tersisa setelah membayar konstruksi dan biaya peralatan. 13 General overhead ratio GOR Less than 10 Ini adalah persentase dari pendapatan digunakan untuk membayar biaya overhead umum atau biaya administrasi. 14 After tax profit margin ATPM 2.2 Ini adalah persentase dari pendapatan dikonversi menjadi laba setelah pengurangan pajak. 15 Return on assets ROA 6.5 Ini adalah pengukuran efisiensi dari sebuah perusahaan konstruksi dalam memanfaatkan aset. 16 Return on equity ROE 16.7 Hal ini juga disebut sebagai pengembalian investasi bagi pemegang saham. 17 Degree of fixed asset newness DFAN - Tingkat kebauran aktiva tetap adalah pengukuran kebauran dari aset perusahaan. Universitas Sumatera Utara

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu