Data Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Data Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

A. PT. Adhi Karya Persero Tbk.

Kiprah ADHI dimulai sejak 11 Maret 1960 saat Menteri Pekerjaan Umum menetapkan Architecten-Ingenicure-en Annnemersbedrijf “Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.” Associatie N.V., salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi, menjadi PN Adhi Karya. Nasionalisasi ini ditujukan untuk memacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Status ADHI berubah menjadi sebuah Perseroan Terbatas pada tanggal 1 Juni 1974 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman. ADHI 100 dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sampai pada akhir tahun 2003 saat Negara Republik Indonesia melalui Menteri Negara BUMN, selaku Kuasa Pemegang Saham, melepas 49 kepemilikannya atas saham ADHI untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui Initial Public Offering IPO. Keputusan tersebut diikuti oleh pendaftaran saham ADHI di Bursa Efek Jakarta sekarang BEI yang sekaligus menjadikan ADHI sebagai BUMN konstruksi pertama yang terdaftar pada bursa. Mencermati kondisi eksternal termasuk kebutuhan dan keinginan konsumen serta perkembangan kemampuan Perseroan dari waktu ke waktu, maka setelah melalui kajian yang panjang, Perseroan menetapkan visi dan misi barunya. Sejalan dengan itu ADHI menambah bidang usaha EPC yang merupakan extended Universitas Sumatera Utara business dan bidang investasi sebagai expanded businessnya. Namun demikian, jasa konstruksi tetap menjadi core business ADHI. Dalam mengembangkan bisnisnya, ADHI selalu membatasi area pengembangannya disesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar komitmen untuk selalu memberikan kualitas pelayanan terbaik dapat dipertahankan. Dalam kegiatan operasionalnya. ADHI didukung oleh sembilan divisi yang tersebar di seluruh Indonesia dan Luar Negeri. Dimana beberapa divisi diarahkan sebagai divisi spesialis, yaitu spesialis gedung, spesialis infrastruktur dengan teknologi tinggi, dan spesialis EPC. ADHI mengelompokkan proyek-proyek Jasa Konstruksi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Proyek Infrastruktur

Terdiri dari proyek-proyek infrastruktur seperti jalan dan jembatan, pengairan, pembangkit listrik, pelabuhan, dan lain-lain.

2. Proyek Bangunan

Terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan gedung bertingkat seperti hotel dan perkantoran; pembangunan fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah; bangunan komersial; perumahan; kawasan industri dan manufaktur; pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada gedung dan industri, transmisi kelistrikan dan gardu Universitas Sumatera Utara induk, otomatisasi bangunan, pembangkit listrik, tata udara dan tata suara, radio, telekomunikasi, dan instrumentasi serta pemipaan. EPC, yang merupakan extended business ADHI, adalah perpanjangan bisnis jasa konstruksi yang dipilih karena bisnis ini masih sangat berkaitan dengan core business Perseroan. Kompetensi ADHI di bidang jasa konstruksi merupakan modal kekuatan yang positif untuk memenangkan proyek EPC. Mengingat kompetensi dan sumber daya yang dimiliki Perseroan, ADHI membatasi pekerjaan EPC yang diambil hanya pada pembangunan pembangkit listrik dan oil gas. Begitu juga dengan wilayah operasinya, Divisi EPC dibatasi hanya beroperasi di wilayah Indonesia. Kebijakan ini ditetapkan mengingat bisnis merupakan bisnis baru bagi ADHI, walaupun sebenarnya proyek EPC menawarkan margin keuntungan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan jasa konstruksi. Investasi merupakan expanded business yang dipilih oleh ADHI. Bisnis ini mempunyai value creation yang tinggi, walaupun untuk masuk dalam bisnis ini mempunyai tantangan yang cukup berat karena dibutuhkan pola pikir yang lebih jangka panjang, dan syarat kompetensi yang berbeda dengan yang telah dimiliki Perseroan. Dengan memasuki bidang investasi, diharapkan ADHI dapat menciptakan bisnis EPC dan konstruksi sendiri. Tentunya selain mendapatkan keuntungan dari bisnis investasinya. Dalam bisnis ini, ADHI membatasi hanya terjun ke bidang investasi yang dekat dengan bidang konstruksi saja, misalnya jalan tol, properti dll. Universitas Sumatera Utara

B. PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk didirikan pada tanggal 23 Desember 1982 sesuai dengan Akta Notaris Hobropoerwanto, SH, No.45 tahun 1982, yang telah diubah dengan akta No.21 tanggal 20 Mei 1983 dari Notaris yang sama dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 2 Desember 1983, Tambahan No.1031. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.109 tanggal 9 Juni 2009 dari Notaris Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto, SH, M.Kn. di Jakarta. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. AHU- 40770.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 21 Agustus 2009. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian dan jasa. Secara garis besar ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut adalah sebagai berikut : a. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, yang meliputi bertindak sebagai pengembang pemborong pada umumnya general contractor pemasangan komponen bangunan beratheavy-lifting pembangunan konstruksi segala bangunan pemasangan instalasi pengembangan wilayah pemukiman pemborongan bidang pertambangan minyak, gas dan panas bumi; pemborong bidang pertambangan umum; pemborong bidang petrokimia pembangunan sarana dan prasarana jaringan telekomunikasi konstruksi besi dan baja; Universitas Sumatera Utara pembangunan lapangan golf penyelenggaraan proyek jalan tol konstruksi sinyal dan telekomunikasi kereta api, usaha penunjang ketenagalistrikan. b. Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan, yang meliputi : ekspor dan impor perdagangan besar lokal distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan. c. Menjalankan usaha-usaha di bidang perindustrian : industri manufakturing dan fabrikasi; industri beton; industri peralatan pengolahan air bersih dan limbah industri material bangunan industri aspal industri plat cetak. d. Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa yang meliputi jasa penjernihan dan pengolahan air bersih dan limbah, termasuk melakukan investasi dan pembangunan instalasi air bersih, limbah dan sampah. Perusahaan beralamat di Kantor Taman Bintaro Jaya Gedung B, Jalan Bintaro Raya, Jakarta. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Jaya dan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1982. Pada tanggal 26 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM-LK berdasarkan Surat Keputusan No. S-5976BL2007 tanggal 26 Nopember 2007 untuk melakukan penawaran umum atas 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 615 per Universitas Sumatera Utara saham. Saham Perusahaan tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI mulai tanggal 4 Desember 2007.

C. PT. Total Bangun persada Tbk.

PT Total Bangun Persada Tbk, didirikan dengan nama PT Tjahja Rimba Kentjana tanggal 4 September, 1970 berdasarkan Akta Pendirian Nomor 3 Tahun Henk Limanow Liem Toeng Kie, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No JA.53.818 tanggal 27 Maret, 1971 dan diumumkan dalam Berita Negara No 43, tanggal 28 , 1971, Tambahan No 244. Berdasarkan Akta No 29 tanggal 24 Juli, 1981 dibuat di hadapan Hobropoerwanto, Notaris di Jakarta, nama Perseroan diubah dari PT Tjahja Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No YA550123 tanggal nya 4 November, 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No 34 tanggal 27 April, 1982, Tambahan No 499. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam konstruksi dan lainnya yang terkait layanan. Dengan pengalaman lebih dari 38 tahun, Perusahaan terkenal di industri untuk mengembangkan kualitas perkembangan properti tinggi di seluruh Indonesia. Perusahaan berkedudukan di Jl. Letjen S. Parman., Kav. 106 Tomang, Jakarta Barat, 11440, Indonesia.

D. PT. Wijaya Karya Persero Tbk.

PT Wijaya Karya Persero Tbk WIKA adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Universitas Sumatera Utara Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik PUTL No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan. Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya Persero. WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan. Diantaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty. Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana initial public offeringIPO sebanyak 35 kepada public pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership Program MSOP, Employee Stock Allocation ESA, dan Employee Management Stock Option EMSOP. Perolehan dana segar dari IPO dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam Universitas Sumatera Utara negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus mengembangkan Engineering Procurement and Construction EPC, serta berinvestasi dan mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang menjadi program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Karena peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali kebisnis intinya. Maka usaha usaha di luar konstruksi dipecah menjadi anak perusahaan, yaitu :

1. PT Wijaya Karya Beton WIKA BETON

WIKA BETON adalah salah satu dari anak perusahaan yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997, anak perusahaan ini merupakan perluasan WIKA di bidang industri beton pracetak. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri beton pracetak di tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastuktur lain. Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti tiang beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti bantalan - bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam proyek. Produk-produk ini Universitas Sumatera Utara dihasilkan pada waktu yang tepat dan diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran. Terlepas dari usaha keras dalam pengembangan produk, WIKA juga melanjutkan pengembangan produk-produk infrastruktur dengan menambah jumlah pabrik di beberapa lokasi. Kini, WIKA BETON telah memiliki 7 pabrik di seluruh Indonesia, seperti di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan. Didukung dengan kepemilikan pabrik sendiri, produk yang bervariasi seperti halnya manajemen yang profesional, WIKA BETON telah menjadi penghasil utama dan pemimpin dalam industri beton pracetak di Indonesia. Dalam hal konsistensi jaminan kualitas, WIKA BETON telah melaksanakan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000. 2. PT Wijaya Karya Realty WIKA REALTY WIKA REALTY fokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan pembukaan lahan. WIKA REALTY telah membangun beberapa perumahan sejak tahun 1985. Ribuan unit rumah telah dibangun dengan konsep Tamansari, yaitu konsep taman perumahan dengan dukungan fasilitas terbaik bagi keluarga. Lokasinya berada di: Tamansari Pesona Bali di selatan Jakarta, Tamansari Persada Bogor, Tamansari Bukit Damai di Parung, Bogor, Tamansari Bukit Bandung, Tamansari Universitas Sumatera Utara Manglayang Regency di Bandung, Tamansari Bukit Mutiara di Balikpapan. WIKA Realty telah meraih beberapa penghargaan untuk kesuksesannya dalam pengembangan bidang realty baik dalam skala regional maupun nasional, seperti: The Winner of Ecologically Environment Real Estate in West Java pada tahun 1993, The Winner of Enchantment Tour in Bekasi Region pada tahun 1995, The Winner of Wirastana Adistana Environmental Design of REI National Grade 1995, The Winner of Nusa Adikualita, National Application Award pada tahun1997, The Winner of Environmental Garden Estate in Bandung Region pada tahun 1997. Untuk memastikan pengembangan kualitas dan kepuasan konsumen, WIKA REALTY telah melaksanakan Manajemen Kualitas ISO 9001 di setiap produknya, hal ini merupakan jawaban dari setiap tantangan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dibuktikan melalui perolehan peningkatan pertumbuhan. 3. PT Wijaya Karya Intrade WIKA INTRADE WIKA INTRADE adalah anak perusahaan PT WIKA yang berasal dari penggabungan dua divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan PT WIKA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perhatian pada manajemen bisnis, untuk lebih mandiri dan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik. Tiga bisnis unit terdiri dari: Perdaganan Umum, Metal dan Konversi Energi. Yakin bahwa “quality is Universitas Sumatera Utara our way of live” menjadi aset mendasar dalam membangun kepercayaan konsumen akan kualitas produk WIKA INTRADE. Ini dibuktikan dengan konsistensi komitmen manajemen dalam menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management TQM sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis. Karenanya, telah dibentuk penempatan bisnis dan diferensiasi di setiap SBU agar dapat bertahan dalam era persaingan pasar global yang semakin kompetitif. 4. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung WIKA GEDUNG Pada tanggal 24 Oktober 2008, WIKA secara resmi mendirikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung WIKA GedungWG. WG berdiri dengan modal dasar sebesar Rp 200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar satu 1 persen. Dengan dijadikannya WG sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehingga akan memperkuat kinerja fundamental WIKA selaku perusahaan induk. Jenis pekerjaan yang menjadi lingkup bisnis WG adalah : 1. Gedung Fasilitas meliputi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana kesehatan, Universitas Sumatera Utara penginapan, pusat perdagangan, kawasan industripabrik, gedung terminalstasiun, gedung olah raga, gedung kesenianhiburan, bangunan gudang, hanggar dan lain sebagainya. 2. Gedung Hunian meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, dan rumah susun. 5. PT Wijaya Karya Insan Pertiwi WIKA INSAN PERTIWI Pada 18 November 2008, WIKA merampungkan proses akusisi PT Catur Insan Pertiwi CIP. CIP adalah salah satu perusahaan tiga besar di Indonesia yang bergerak di bidang erection dan installation mekanikal elektrikal untuk proyek industrial dan power plant. WIKA mengakuisisi 70,08 persen saham CIP dengan nilai valuasi sebesar Rp 23 miliar, ekuivalen dengan 438 lembar saham yang bersumber dari kas internal perseroan. Tujuan dilakukan akuisi perusahaan ini adalah untuk memperkuat pertumbuhan non-organiknya dengan cara meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Setelah akuisisi nama perusahaan berubah menjadi PT WIKA Insan Pertiwi WIP. Kondisi pemasaran khususnya terkait dengan perolehan kontrak baru berdasarkan bidang usaha dapat digambarkan sebagai berikut: Industrial Plant: 11,9 persen Power Plant ME: 46,6 persen Pabrikasi: 6,7 persen Operation Maintenance: 6,8 persen Mining Equipment: 27,9 persen Universitas Sumatera Utara

6. PT Wijaya Karya Jabar Power WIKA JABAR POWER

WIKA Jabar Power dibentuk berdasarkan Akta Notaris A.Budy Priahastyanti Surjaningsih, SH tanggal 16 Juli 2009, sedangkan kegiatan operasi perusahaan dimulai setelah pelaksanaan RUPS pada tanggal 6 November 2009. Kegiatan Utama WIKA Jabar Power dibagi 2dua bagian yaitu: 1. Sisi Hulu Pertambangan Panas Bumi Gunung Tampomas, meliputi: eksplorasi, study kelayakan, dan eksploitasi 2. Sisi Hilir Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi, meliputi: pembangunan dan pendirian pembangkit, pengoperasian dan pemeliharaan, pengembangan PLTP dan seluruh infrastrukturnya.

E. PT. Duta Graha Indah Tbk.

Perusahaan ini didirikan pada 11 Januari 1982, silam. Berkantor di Jalan Hasanuddin No. 69, Jakarta Selatan. Dan memiliki 11 cabang diberbagai daerah. Mulai dari Surabaya, Padang, Pekanbaru, Makasar, Samarinda, Mataram, Kupang, Semarang, Medan, Aceh, Tobelo, juga cabang yang berada di luar negeri, yakni Brunei Darussalam. Melalui laporan kepemilikan sahamnya di Bursa Efek Indonesia BEI per 31 Maret 2011 lalu, PT Duta Graha Indah Tbk ini dimiliki PT Lintas Kebayoran Kota sebesar 33,03 persen dan PT Lokasindo Aditama sebesar 22,35 persen. Kedua perusahaan ini berkantor sama, di Graha Unilever, Jakarta. Sisa saham lainnya dipegang oleh PT Rezeki Segitiga Mas sebesar 3,02 persen, bekantor di Menara Standard Chartered Bank lantai 30. Selebihnya Universitas Sumatera Utara dimiliki oleh Dudung Purwadi sebagai Direktur Utama Duta Graha sebesar 2,71 persen dan publik. Jajaran dewan komisaris perusahaan ini terdiri dari Subroto sebagai Komisaris Utama, lalu Tjahjono Soerjodibroto , Sandiaga Salahuddin Uno, Latief Effendi Setiono sebagai Komisaris. Sedangkan Soehandjono duduk sebagai Komisaris Independen. Adapun jajaran direksinya adalah seperti yang disebutkan di atas, Dudung sebagai Dirut. Selebihnya, Sutiono Teguh, Ongky Abdul Rahman, Laurensius Teguh Khasanto Tan, Karman Hadi, Johanes Adi Widiono, dan Herijanto Widodo, masing-masing sebagai direktur. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi ini, banyak menggarap proyek-proyek yang prestisius. Misalnya saja, stadion, jalan, irigasi, jembatan, bandara, pabrik, gedung perkantoran, hotel, dan rumah sakit. Contohnya adalah Grand Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia, Graha Unilever, Elnusa Office Park, Menara Rajawali, Great River Plaza, Cyber2 Building, Menara Global dan Menara BCA.

F. PT. Surya Semesta Internusa Tbk.

PT Surya Semesta Internusa Tbk “SSIA.JK” didirikan pada 15 Juni 1971 dengan nama PT Multi Investments Limited. Pada awalnya, kegiatan utama SSIA adalah sebagai pengembang “Kuningan Raya”, sebuah kawasan residensial dan bisnis di “Daerah Segitiga Emas” Jakarta, dan pengembang “Glodok Plaza”, sebuah pusat perbelanjaan dan perdagangan di Jakarta kota. Sekarang, SSIA Universitas Sumatera Utara adalah perusahaan induk dengan anak perusahaan yang bergerak dalam bidang- bidang pengembangan kawasan industrial, residensial dan komersial, jasa konstruksi, pembuatan bahan bangunan dari beton dan perhotelan. Aktivitas anak perusahaan terfokus pada visi SSIA untuk menjadi perusahaan properti dan konstruksi yang terintegrasi Indonesia. Tabel di bawah menunjukkan kepemilikan SSIA atas anak perusahaan utama secara langsung dan tidak langsung. SSIA dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada 27 Maret 1997. 135,0 juta saham 18,3 dari jumlah saham keseluruhan ditawarkan kepada umum seharga Rp 975 per saham dengan nilai nominal Rp 500.

4.2. Analisis data penelitian