Bab I Matriks dan Operasinya

(1)

Aljabar

Aljabar

Linear

Linear

Elementer

Elementer

MA1223

MA1223

3 SKS


(2)

Jadwal

Jadwal

Kuliah

Kuliah

Hari

Hari I I jamjam Hari

Hari IIII jamjam

Sistem

Sistem

Penilaian

Penilaian

UTS

UTS 40%40% UAS

UAS 40%40% Quis


(3)

Silabus :

Bab I Matriks dan Operasinya

Bab II Determinan Matriks

Bab III Sistem Persamaan Linear

Bab IV Vektor di Bidang dan di Ruang

Bab V Ruang Vektor

Bab VI Ruang Hasil Kali Dalam

Bab VII Transformasi Linear


(4)

REFERENSI :

Anton H., Rorres, C., 1995, Elementary Linear

Algebra : Applications Version, 6th edition, John Willey and Sons, New York

Arifin, A., 2001, Aljabar Linear, edisi kedua,

Penerbit ITB, Bandung

Durbin, J. R., 1992, Modern Algebra : An

Introduction, 3rd edition, John Willey and Sons, Singapore

Kreyszig E., , 1993, Advanced Enginereeng

Mathematics, 8th edition, John Willey & Sons, Toronto

Leon, S. J., 2001, Aljabar Linear dan Aplikasinya,


(5)

1. Matriks dan Operasinya

Sub Pokok Bahasan

– Matriks dan Jenisnya

– Operasi Matriks

– Operasi Baris Elementer

– Matriks Invers (Balikan)

Beberapa Aplikasi Matriks

¾ Representasi image (citra)

¾ Chanel/Frequency assignment

¾ Operation Research


(6)

1. Matriks dan Jenisnya

Notasi Matriks

Matriks A berukuran (Ordo) mxn

⎟⎟

⎜⎜

=

mn m

m

n n

a

a

a

a

a

a

a

a

a

A

L

M

O

M

M

L

L

1 1

2 11

11

1 11

11 Baris pertama

Kolom kedua

Unsur / entri /elemen ke-mn


(7)

Misalkan A dan B adalah matriks berukuran sama A dan B dikatakan sama (notasi A = B)

jika

a

ij

=

b

ij untuk setiap i dan j

Jenis-jenis Matriks

Matriks bujur sangkar (persegi)

Î Matriks yang jumlah baris dan jumlah

kolomnya adalah sama (n x n)

Contoh :

=

2

1

0

1

2

1

0

1

2


(8)

Matriks segi tiga

Ada dua jenis, yaitu matriks segitiga atas dan bawah.Matriks segi tiga atas

Î Matriks yang semua unsur dibawah unsur diagonal pada kolom yang bersesuaian adalah nol.

Matriks segi tiga bawah

Î Matriks yang semua unsur diatas unsur diagonal pada kolom yang bersesuaian adalah nol.

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎢ ⎢ ⎣ ⎡ =

8 0

0

7 1

0

3 9

5 E

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤

⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ =

2 0

3

0 1

5

0 0

2 F


(9)

Matriks Diagonal

Î Matriks bujur sangkar dimana setiap unsur

yang bukan merupakan unsur diagonal adalah nol.

Matriks satuan (Identitas)

Î Matriks diagonal dimana setiap unsur diagonalnya adalah satu.

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎢ ⎢ ⎣ ⎡ =

1 0

0

0 2

0

0 0

3

D

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎢ ⎢ ⎣ ⎡ =

1 0

0

0 1

0

0 0

1

I


(10)

Transpos Matriks

Matriks transpos diperoleh dengan menukar

baris matriks menjadi kolom seletak, atau sebaliknya. Notasi At (hasil transpos matriks A)

Contoh :

maka

Jika matriks A = At maka matriks A dinamakan

matriks Simetri. Contoh :

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛ =

0 1

-2 3

1 2

A

⎟⎟

⎜⎜

=

0

2

1

1

3

2

t

A

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜

⎝ ⎛ =

3 1

1 2


(11)

2. Operasi Matriks

Beberapa Operasi Matriks yang perlu diketahui :

1. Penjumlahan Matriks

2. Perkalian Matriks

• Perkalian skalar dengan matriks

• Perkalian matriks dengan matriks


(12)

Penjumlahan Matriks

Syarat : Dua matriks berordo sama dapat dijumlahkan Contoh a.

+

b.

+

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ d c b a

h

g

f

e

+

+

+

+

=

h

d

g

c

f

b

e

a

⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ 4 3 2 1 ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ 8 7 6 5

=

10 6 8 12


(13)

Perkalian Matriks

Perkalian Skalar dengan Matriks

Contoh :

=

Perkalian Matriks dengan Matriks

Misalkan A berordo pxq dan B berordo mxn

Syarat : A X B Î haruslah q = m

hasil perkalian AB berordo pxn

B X A Î haruslah n = p

hasil perkalian BA berordo mxq

Contoh : Diketahui

dan

⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎣ ⎡

s r

q p

k

⎦ ⎤ ⎢

⎣ ⎡

s k r k

q k p k

f

e

d

c

b

a

A

=

u r

t q

s p

B

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎢ ⎢ ⎣ ⎡ =


(14)

Maka hasil kali A dan B adalah :

Misalkan A, B, C adalah matriks berukuran sama dan

α

,

β

merupakan unsur bilangan Riil,

Maka operasi matriks memenuhi sifat berikut :

1. A + B = B + A

2. A + ( B + C ) = ( A + B ) + C 3.

α

( A + B ) =

α

A +

α

B

4. (

α

+

β

) ( A ) =

α

A +

β

A

⎟⎟

⎜⎜

=

⎟⎟

⎜⎜

=

2 3 3

2

x x

r

u

t

q

s

p

f

e

d

c

b

a

AB

ap+bq+cr

dp+eq+fr

as+bt+cu ds+et+fu


(15)

=

0

1

-2

3

1

2

A

Contoh :

Diketahui matriks :

Tentukan a. A At b. At A


(16)

Jawab : ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = 0 2 1 1 3 2 t A maka ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = 0 1 -2 3 1 2 t AA ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ 0 2 1 1 3 2 sedangkan ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 0 1 -2 3 1 2 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = 0 2 1 1 3 2 A At ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = 5 -2 -2 13 -2 -3 1 -3 4 -4 -4 5 14


(17)

Operasi Baris Elementer (OBE)

Operasi baris elementer meliputi : 1. Pertukaran Baris

2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol 3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan

konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris yang lain.

Contoh : OBE 1

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎢ ⎢ ⎣ ⎡ =

4 2

0

3 2

1

1 2 3

-A

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ↔

4 2

0

1 2 3

3 2

1

~ 2 1 b b

Baris pertama (b1) ditukar dengan baris ke-2 (b )


(18)

OBE ke-2

¼ b1 ~

OBE ke-3 ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = 3 1 1 2 7 1 2 0 4 0 4 4 A ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ 3 1 1 2 7 1 2 0 1 0 1 1

Perkalian Baris pertama (b1) dengan bilangan ¼

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = 3 1 1 2 7 1 2 0 1 0 1 1 A ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ + − 7 1 2 0 1 0 1 1 ~ 2b1 b3

Perkalian (–2) dengan b1 lalu tambahkan pada baris ke-3 (b3)


(19)

• Beberapa definisi yang perlu diketahui :

– Baris pertama dan ke-2 dinamakan baris tak nol, karena pada kedua baris tersebut memuat unsur tak nol.

– Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris ke-2 dinamakan unsur pertama tak nol pada baris

masing-masing.

– Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama) dinamakan satu utama.

– Baris ke-3 dinamakan baris nol, karena setiap unsur pada baris ke-3 adalah nol.

=

0

0

0

0

1

3

0

0

3

1

1

1


(20)

Sifat matriks hasil OBE :

1. Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1

(dinamakan satu utama).

2. Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah

memuat 1 utama yang lebih ke kanan.

3. Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol),

maka ia diletakkan pada baris paling bawah.

4. Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur

yang lainnya adalah nol.

Matriks dinamakan esilon baris jika dipenuhi sifat 1, 2, dan 3

Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika dipenuhi semua sifat

(Proses Eliminasi Gauss)


(21)

Contoh :

Tentukan matriks esilon baris tereduksi dari

Jawab : ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = 3 1 1 2 7 1 2 0 1 0 1 1 A ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − 7 1 2 0 1 0 1 1 2

~ b1 b3 A ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ ↔ 1 0 1 1 ~ b2 b3

0 1 1 5

0 1 1 5 0 2 1 7


(22)

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − 5 1 1 0 1 0 1 1 2

~ b2 b3 A ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − 5 1 1 0 1 0 1 1 ~ 3 b ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − 3 1 0 0 1 0 1 1 ~ 2 3 b b ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + 3 1 0 0 2 0 1 0 1 2 b b

0 0 -1 -3

0

0 1 3

0 2

0 1

1 0 1 0


(23)

Perhatikan hasil OBE tadi :

Setiap baris mempunyai satu utama.

Tidak setiap kolom memiliki satu utama, karena jumlah baris lebih sedikit dari jumlah kolom

(kolom 4 tidak mempunyai satu utama)

3

1

0

0

2

0

1

0

1

0

0

1


(24)

Invers Matriks

Misalkan A adalah matriks bujur sangkar. B dinamakan invers dari A jika dipenuhi

A B = I dan B A = I

Sebaliknya, A juga dinamakan invers dari B. Notasi A = B-1

Cara menentukan invers suatu matriks A adalah

(

1

)

|AI

( )

A

|

I

OBE ~

Jika OBE dari A tidak dapat menghasilkan matriks


(25)

Contoh :

Tentukan matriks invers ( jika ada ) dari :

Jawab :

b1↔b2

~ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − = 1 2 2 0 1 1 1 2 3 A ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 2 2 0 1 1 1 2 3 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 2 2 1 2 3 0 1 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝

⎛1 1 0 0 1 0

-3b1+b2 2b1+b3

0 -1 1 0

0 1 2 1 0 0


(26)

-b2

-b3+ b2

-b2+ b1

Jadi Invers Matriks A adalah

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 1 2 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 1 2 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − 1 2 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 1 2 0 0 3 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − = − 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 A

1 1 -1 3 0 0

1

0 0 -1 1 -1

1 1


(27)

Perhatikan bahwa : dan maka ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − = − 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 A ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − = 1 2 2 0 1 1 1 2 3 A ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = − 1 2 0 1 1 1 1 0 1 2 1 0 1 2 1 0 1 2 1 A A ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = 1 0 0 0 1 0 0 0 1


(28)

1

1 A k

Berikut ini adalah sifat-sifat matriks invers : i. (A-1)-1 = A

ii. Jika A, B dapat dibalik atau memiliki invers maka (A . B)-1 = B-1 . A-1

iii. Misal k Riil maka (kA)-1 =


(29)

Latihan

Diketahui

, dan

Tentukan (untuk no 1 – 5) matriks hasil operasi berikut ini : 1. AB

2. 3CA

3. (AB)C

4. (4B)C + 2C

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎢ ⎢ ⎣ ⎡

− =

1 1

2 1

0 3

A

⎦ ⎤ ⎢

⎡ − =

2 0

1 4

B

⎦ ⎤ ⎢

⎣ ⎡ =

5 1 3

2 4 1


(30)

Untuk Soal no. 5 – 7, Diketahui :

dan

5. Tentukan : D + E2 (dimana E2 = EE)

6. Tentukan matriks bentuk eselon baris tereduksi dari A, B, C, D, dan E

7. Tentukan matriks invers dari D dan E (jika ada)

=

2

1

0

1

2

1

0

1

2

D

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛

− =

1 4

4

0 1

0

0 2

3 E


(1)

Contoh :

Tentukan matriks invers ( jika ada ) dari :

Jawab :

b1↔b2

~ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛

− −

− =

1 2

2

0 1

1

1 2

3

A

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛

− −

1 0 0

0 1 0

0 0 1

1 2

2

0 1

1

1 2

3

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛

− −

1 0 0

0 0 1

0 1 0 1

2 2

1 2

3

0 1

1

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝

⎛1 1 0 0 1 0 -3b1+b2

2b1+b3

0 -1 1

0

0 1 2 1

0 0


(2)

-b2

-b3+ b2

-b2+ b1

Jadi Invers Matriks A adalah

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 1 2 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 1 2 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − 1 2 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 1 2 0 0 3 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 ⎟ ⎟ ⎞ ⎜ ⎜ ⎛ − − = − 1 1 1 1 0 1 1 A

1 1 -1 3 0 0

1

0 0 -1 1 -1

1 1


(3)

Perhatikan bahwa :

dan

maka

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛

− −

=

1 2 0

1 1

1

1 0 1

1 A

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛

− −

− =

1 2 2

0 1

1

1 2

3

A

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛

− −

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = −

1 2

0

1 1

1

1 0

1

2 1

0

1 2 1

0 1

2

1

A A

⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜

⎜ ⎜ ⎝ ⎛ =

1 0

0

0 1

0

0 0


(4)

1

1 A k

Berikut ini adalah sifat-sifat matriks invers : i. (A-1)-1 = A

ii. Jika A, B dapat dibalik atau memiliki invers maka (A . B)-1 = B-1 . A-1

iii. Misal k ∈ Riil maka (kA)-1 =


(5)

Latihan Diketahui

, dan

Tentukan (untuk no 1 – 5) matriks hasil operasi berikut ini : 1. AB

2. 3CA 3. (AB)C

4. (4B)C + 2C

⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢

⎢ ⎢ ⎣ ⎡

− =

1 1

2 1

0 3

A

⎦ ⎤ ⎢

⎡ −

=

2 0

1 4

B

⎦ ⎤ ⎢

⎣ ⎡ =

5 1 3

2 4 1


(6)

Untuk Soal no. 5 – 7, Diketahui :

dan

5. Tentukan : D + E2 (dimana E2 = EE)

6. Tentukan matriks bentuk eselon baris tereduksi dari A, B, C, D, dan E

7. Tentukan matriks invers dari D dan E (jika ada)

=

2

1

0

1

2

1

0

1

2

D

=

1

4

4

0

1

0

0

2

3