BAB III METODE PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi dan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USURSUP H. Adam Malik Medan dari tanggal 1 Juni
2011 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2011, atau sampai jumlah sampel tercapai.
lll.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian menurut metode sampling non random secara konsekutif.
III.2.1. Populasi sasaran
Semua penderita neuropati diabetik, lama dan baru.
III.2.2. Populasi terjangkau
Semua penderita neuropati diabetik lama dan baru yang berobat ke Poliklinik Neurologi dan Poliklinik Penyakit Dalam RSU HAM Medan.
III.2.3. Besar sampel
Ukuran sampel dihitung menurut rumus : Madiyono dkk,1995 2
n ≥ Zα +Zβ x Sd
____________ + 3
0,5 ln { 1+r 1-r }
n = besar sampel
Universitas Sumatera Utara
Zα = nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang
ditentukan. Untuk α = 0,05 maka Zα = 1,96 Z Zβ
= Nilai baku normal yang besary a tergantung pada nilai β yang ditentukan.
Untuk β = 0,15 maka Zβ= 1,036 r
= koefisien korelasi
n = 1,96 + 1,036 ___________________
+ 3
2
0,5 ln 1+0,35 1-0,35 n = 26
Dibutuhkan sampel minimal sebesar 26 kasus
III.3.1 Kriteria Inklusi
1. Semua penderita nuropati diabeti yang berusia diatas 15 tahun berobat di Departemen Neurologi dan Departemen Ilmu penyakit Dalam
RSUP.H.Adam Malik Medan. 2. Memberikan persetujuan ikut serta dalam penelitian ini.
III.3.2 Kriteria Eksklusi
1. Penderita neuropati diabetik dengan penyakit lain yang bisa menyebabkan neuropati berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
2. Penderita diabetes dengan riwayat konsumsi minuman beralkohol 3. Penderita diabetes dengan riwayat atau sedang menderita penyakit hepar
4. Penderita diabetes yang sedang menderita penyakit akut. 5. Riwayat terpapar zat toksik
Universitas Sumatera Utara
III.4. Batasan Operasional Penelitian
1. Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolik khas dengan hiperglikemi akibat dari defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya
PERKENI,2006 2. Hiperglikemi adalah kadar glukosa darah sewaktu
≥ 200 mgdl atau kadar glukosa darah puasa
≥ 126 mgdl atau kadar glukosa plasma ≥ 200 mgdl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 mg pada tes toleransi glukosa oral.
PERKENI, 2006. 3. Diabetik neuropati adalah adanya gejala dan atau tanda disfungsi saraf
perifer pada orang dengan diabetes setelah dieksklusikan penyebab lain. Sjahrir, 2006
4. Gamma-glutamyltransferase adalah sejenis enzim yang memindahkan gugus
γ-glutamil dari glutathion dan konjugasi-S nya serta senyawa γ- glutamil ke molekul
akseptor γ-glutamil seperti asam amino, rantai peptida pendek dan H
2
O 5. Nilai normal kadar gammaglutamyl transferase adalah 50 UIdl pada pria,
dan 30 UIdl pada wanita. 6. Nilai HbA1c : Baik 6,5, sedang 6,5 – 8, buruk 8. PERKENI, 2006
7. Indeks Masa Tubuh adalah rasio berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan centimeter kuadrat. IMT diklasifikasikan sebagai:
kurang 18,5, normal 18,5 – 22,9, lebih 23. PERKENI,2006. 8. Nilai normal kadar alanin aminotransferase : 40 Ul untuk pria, dan 35
Ul untuk wanita. Ford, 2008
Universitas Sumatera Utara
9. Kecepatan hantaran saraf sensoris adalah fungsi integritas ganglion dorsalis neuron sensoris beserta seluruh akson sensoris. Poernomo,
2003 10. Nilai Normal kecepatan hantaran saraf sensoris adalah : Nervus Medianus
52 ms, Nervus Ulnaris 52 ms, Nervus Radialis 48 ms, Nervus Suralis 42 ms. Adam dan Victor, 2005
11. Kecepatan hantaran saraf motorik adalah hasil sumasi potensial serabut- serabut otot akibat stimulasi dengan intensitas supramaksimal. Poernomo,
2003 12. Nilai normal kecepatan hantaran saraf motorik adalah : Nervus medianus
49 ms, Nervus ulnaris 49 ms, Nervus Radialis 50 ms, Nervus Peronealis 42 ms dan nervus Tibialis 41 ms. Adam dan Victor, 2005
13. Distal latensi adalah waktu konduksi dari tempat stimulus yang paling distal diukur dalam milidetik dari mulainya artefak stimulus ke defleksi inisial dari
compound muscle action potensial CMAP atau sampai ke awal defleksi negatif suatu aksi potensial saraf nerve action potential.
14. Instrument : a. Untuk mendapatkan nilai KHS sensorik dan motorik diperiksa dengan
alat elektromiografi merk Medelec Vickars Medical Working Surrey, Seri Sapphire II dengan nomor seri 971472, buatan Inggris tahun 1997.
b. Pemeriksaan kadar KGD N-2 jam PP, Gamma glutamyltransferase, alanin aminotransferase, dan aspartate aminotransferase menggunakan
alat merk Hitachi, seri Cobas 6000, buatan Roche tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
c. Pemeriksaan kadar HbA1C menggunakan alat merk Hitachi, seri Cobas Integra 400 plus, buatan Roche tahun 2007.
d. Pemerisaan Hemoglobin menggunakan alat Sysmex XT 2000i, buatan Roche tahun 2010.
III.5 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang cross sectional dengan sumber data primer yang diperoleh dari semua penderita neuropati diabetika yang
berobat di Departemen Neurologi dan Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP. H. Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi.
Pemeriksaan kadar gamma glutamyltransferase dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RS H.Adam Malik Medan, dan pemeriksaan kecepatan hantaran saraf
dilakukan oleh seorang neurologis di Instalasi Diagnostik Terpadu IDT sub bagian Neurofisiologi RS H.Adam Malik Medan.
III.6 Pelaksanaan Penelitian III.6.1 Pengambilan sampel
Semua penderita diabetik neuropati yang ditegakkan dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang berobat ke poliklinik neurologi dan atau poliklinik endokrin
bagian penyakit dalam yang diambil secara konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
III.6.2 Variabel yang diamati
Variabel dependen : kadar gamma glutamyltransferase
Variabel independen : nilai Kecepatan Hantaran Saraf
Universitas Sumatera Utara
III.6.2 Kerangka Operasional
Penderita Diabetes
Anamnesa Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Neurologis
Kriteria Inklusi Diabetik Neuropati
Kriteria Eksklusi
Lab:drh rtn,HbA1c,KGD NPP,GGT, SGOTSGPT
Pemeriksaan KHS
Data
Analisa Data Surat Persetujuan Ikut Penelitian
Universitas Sumatera Utara
III.6.4 Analisa Statistik
Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program komputer windows SPSS Statistical Product and Science Service versi 17.
Analisa dan penyajian data dilakukan sebagai berikut : 1. Analisa deskriptif digunakan untuk melihat gambaran karakteristik penderita
yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lamanya menderita diabetes.
2. Untuk melihat perbedaan nilai KHS berdasarkan jenis kelamin digunakan uji t-independent, sedangkan hubungan antara KHS dengan GGT, usia,
lama menderita DM, KGD N, KGD 2 jam PP, HbA1c, SGOT, SGPT dan IMT digunakan uji korelasi Pearson.
3. Untuk melihat hubungan kadar GGT dan kadar HbA1C, KGD N-2 jam PP, AST,ALT, menggunakan menggunakan uji korelasi Pearson.
4. Untuk melihat hubungan kadar AST dan ALT dengan KHS dianalisa dengan menggunakan uji korelasi Pearson. data kedua kelompok tidak
berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN