Cho, dkk 2010 menyimpulkan bahwa, peningkatan kadar serum GGT berhubungan dengan manifestasi klinis polineuropati diabetik pada pasien DM
tipe 2.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah hubungan antara kadar gamma glutamyl transferase dengan
kecepatan hantaran saraf pada penderita polineuropati diabetika.
I.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.3.1 Tujuan Umum :
Untuk mengetahui hubungan kadar gamma glutamyl transferase dengan kecepatan hantaran saraf pada penderita polineuropati diabetik.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengetahui hubungan kadar gamma glutamyl transferase dengan kecepatan hantaran saraf pada penderita neuropati diabetik di RS H.
Adam Malik Medan. 1.3.2.2 Mengetahui hubungan kadar gamma glutamyl transferase dengan KGD N,
KGD 2 jam PP, HbA1c, ALT dan AST pada penderita neuropati diabetik di RS H.adam malik Medan.
1.3.2.3 Untuk mengetahui gambaran kecepatan hantaran saraf pada penderita neuropati diabetik berdasarkan umur, jenis kelamin, dan lamanya
menderita diabetes di RS H.Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Hipotesis
Ada hubungan antara kadar Gamma Glutamyltransferase dan Kecepatan Hantaran Saraf pada penderita neuropati diabetik.
1.5 Manfaat
1.5.1 Dengan adanya penelitian ini diharapkan didapatkan suatu gambaran hubungan antara kadar gamma glutamyltransferase dengan kecepatan
hantaran saraf yang dapat dipakai dalam penegakan diagnosa serta pencegahan neuropati diabetik.
1.5.2 Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi penelitian berikutnya dengan sampel yang lebih besar, waktu yang lebih lama
dengan tempat penelitian yang lebih banyak.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
Diabetes Mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya. PERKENI, 2006 Neuropati diabetik adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi saraf
penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain diabetes mellitus, setelah dilakukan eksklusi penyebab lainnya. Boulton,2004; Syahrir, 2006
II.2 Epidemiologi
Data epidemiologi menyatakan bahwa kira-kira 30 sampai 40 pasien dewasa dengan diabetes tipe 2 mempunyai suatu distal peripheral neuropathy
DPN. DPN telah dihubungkan dengan berbgai faktor resiko mencakup derajat tingkat hiperglikemi, indeks lipid dan tekanan darah, lama dan beratnya menderita
diabetes. Angka durasi diabetes juga akan meningkat sesuai umur dan durasi diabetes. Studi epidemiologik menunjukkan bahwa dengan tidak terkontrolnya
kadar gula maka akan mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya neuropati, seperti halnya borok kaki dan amputasi. Suatu kenaikan kadar HbA1c
2 mempunyai resiko komplikasi neuropati sebesar 1,6 kali lipat dalam waktu 4 tahun. Sjahrir, 2006
Universitas Sumatera Utara