Konsepsi Tinjauan Hukum Pembatalan Akta Perjanjian Kerjasama Pengadaan Barang Atas Dasar Wanprestasi (Studi PT.TNC)

14

2. Konsepsi

Guna menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap judul penelitian ini, penulis merasa perlu memberikan konsepsi agar dapat tercapai tujuan yang dimaksud. Pengertian konsepsi di sini adalah definisi operasional penelitian, yaitu pengertian atau maksud dasar dari istilah-istilah yang dipakai atau digunakan. Perikatan yang lahir dari perjanjian menyebutkan suatu perjanjian adalah suatu perbuatan, dan antara sekurang-kurangnya dua orang jadi dapat lebih dari dua orang, perbuatan tersebut melahirkan perikatan diantara dua pihak yang berjanji tersebut. 32 Perjanjian pengadaan barang adalah suatu perjanjian yang dibuat oleh satu atau dua pihak yang menimbulkan pengikatan antara keduanya dalam hal pengadaan barang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang telah disepakati kedua belah pihak. Perjanjian pengadaan barang ini dapat dikategorikan sebagai perjanjian pemborongan pekerjaan, yang artinya kata dari pemborong pekerjaan pada Pasal 1601 huruf b KUHPerdata adalah bahwa : “Pemborong pekerjaan adalah persetujuan dengan mana pihak yang satu, sipemborong mengikatkan diri untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan bagi pihak yang lain, pihak yang memborongkan dengan menerima suatu harga yang ditentukan”. Menurut Pasal 1604 KUHPerdata menyebutkan dua macam pemborongan kerja yaitu : 32 R. Setiawan, Op.Cit, hal 67 Universitas Sumatera Utara 15 a. Bahwa si pemborong hanya berjanji akan melakukan pekerjaan saja b. Si pemborong juga berjanji untuk menyediakan bahan-bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan itu Berdasarkan pengertian diatas, maka bila dilihat dari segi objek yang diperjanjikan pengadaan barang terdapat persamaan dan perbedaan dengan perjanjian kerja dan perjanjian melakukan jasa. Persamaannya, dimana sama-sama menyebutkan pihak yang satu setuju melaksanakan pekerjaan bagi pihak lainnya dengan pembayaran tertentu. Sedangkan perbedaan pada perjanjian kerja terdapat hubungan dinas antara bawahan dengan atasan atau antara buruh dan majikan. Pada perjanjian pengadaan barang tidak terdapat hubungan yang demikian, melainkan penyediaan barangjasa yang melaksanakan pekerjaan secara mandiri. 33 Pengadaan barang diadakan dengan tujuan untuk memperoleh barang atau jasa yang berkualitas yang disediakan oleh pemborong atau rekanan yang professional dengan cara yang efisien dan adil melalui proses persaingan yang sehat. Adapun konsepsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 34 1. Tinjauan hukum adalah Pendapat meninjau pandangan pendapat tentang hukum. 2. Perjanjian kerjasama adalah perjanjian antara pekerja atau buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Pada perjanjian perburuhan tidak terdapat hak dan kewajiban untuk melakukan suatu pekerjaan tetapi hanya memuat syarat-syarat tentang perburuhan. 33 Agus Yudha Hernoko, Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial, Yogyakarta : Laksbang Mediantama. 2008, hal 46 34 Herlien Budiono, Azas Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian Indonesia, Hukum Perjanjian Berlandaskan Asas-Asas Wigati Indonesia , Citra Aditya Bakti, Bandung 2006. Universitas Sumatera Utara 16 Sementara itu di dalam perjanjian kerja terdapat kewajiban suatu pihak untuk bekerja. 3. Pengadaan barang adalah pelaksanaan pekerjaan pengadaan atas barang yang perencanaan teknis dan spesifikasi. 4. Wansprestasi adalah Pelaksanaan kewajiban yang tidak tepat pada waktunya atau dilakukan tidak menurut selayaknya. Kalau begitu seorang debitur disebutkan dan berada dalam keadaan wanprestasi apabila ia melakukan pelaksanaan prestasi perjanjian telah lalai sehingga terlambat dari jadwal waktu yang akan ditentukan atau dalam melaksanakan prestasi tidak menurut sepatutnyaselayaknya. Bentuk-bentuk wanprestasi : 35 a Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya b Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan c Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat d Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian kontrak tidak boleh dilakukannya. 36 Berakhirnya kontrak dapat disebabkan : Pembayaran, Penawaran pembayaran tunai diikuti oleh penyimpangan produk yang hendak dibayarkan itu di suatu tempat, Pembauran utang, Kompensasi, Percampuran utang, Pembebasan utang, Hapusnya produk yang dimaksudkan dalam kontrak, Pembatalan kontrak, Akibat berlakunya suatu syarat pembatalan, Lewat waktu. 37 35 Budiono Kusumohamidjojo, Panduan untuk Merancang Kontrak, Jakarta : Grasindo, 2001 36 http:www.hukumonline.comkontrak, pada tanggal 20 Januari 2011 37 Budiono Kusumohamidjojo, Op.Cit Universitas Sumatera Utara 17 Pembatalan suatu perjanjian juga dapat dilakukan oleh pihak yang tidak cakap dan atau wakilnya atau pihak yang memberikan sepakatnya secara tidak bebas. Pembatalan ini harus diajukan ke hakim oleh pihak yang tidak cakap atau wakilnya atau pihak yang tidak bebas tersebut . perjanjian yang telah dibuat itu tetap mengikat selama tidak dibatalkan oleh hakim atas permintaan pihak yang berhak meminta pembatalan. 38 Pembatalan akta perjanjian bertujuan membawa kedua belah pihak kembali kepada keadaan sebelum perjanjian diadakan.Pasal 1454 KUH Perdata menentukan jangka waktu suatu perjanjian dapat diajukan pembatalan, yaitu suatu tuntutan pembatalan harus diajukan dalam tenggang waktu 5 lima tahun, sejak : a. dalam hal kebelum dewasaan, adalah sejak hari kedewasaan ; b. dalam hal paksaan ; sejak hari paksaan itu telah berhenti ; c. dalam hal kekhilafan atau penipuan, sejak hari diketahuinya kekhilafan atau penipuan. Sementara itu, untuk anak yang belum dewasa dan belum cakap membuat suatu perjanjian kerja telah membuat perjanjian, orang tua atau wakilnya menurut undang-undang dapat mengajukan perlawanan terhadap perjanjian kerja tersebut dalam tenggang waktu 6 enam minggu. Ketentuan ini dapat dilihat dalam Pasal 1601 KUH Perdata. Paksaan dimaksud, bukan hanya paksaan secara fisik tetapi juga paksaan yang bersifat psikologis. Menurut pasal 1323 KUH Perdata, paksaan yang dilakukan 38 Ibid Universitas Sumatera Utara 18 terhadap orang yang mengadakan suatu persetujuan mengakibatkan batalnya persetujuan yang bersangkutan. Juga bila paksaan itu dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak berkepentingan dalam persetujuan yang dibuat tersebut. Menurut pasal 1328 KUH Perdata, penipuan merupakan suatu alasan untuk membatalkan suatu persetujuan, bila penipuan dilakukan oleh salah satu pihak sehingga nyata bahwa pihak yang lain tidak akan mengadakan perjanjian itu tanpa adanya tipu muslihat 39 Anatomi Akta Manusia bersifat egocentris sehingga cenderung dalam hidupnya sehari – hari selalu membanding-bandingkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya dengan dirinya sendiri. Ditinjau dari segi anatomi akta maka kita dapat membagi akta notaris dalam tiga bagian yakni : 1. kepala akta, 2. badan akta, 3. kaki akta. I. Kepala Akta Yang dimaksud dengan kepala akta ialah bagian pembuka atau bagian depan dari satu akta yang memuat hal hal yang perlu bagi memenuhi syarat syarat formal dari satu akta akan tetapi belum menyentuh isi akta. 39 Much. Nurachmad,ST,M.Hum,Buku Pintar Memahami dan Membuat Surat Perjanjian, Jakarta : Visimedia 2010 hal.9 Universitas Sumatera Utara 19 Kepala akta itu terdiri pula dari lima bagian yakni : a. judul akta, b. nomor akta, c. tanggal akta, d. komparisi akta dan e. praemisse akta. A. Judul Akta. Yang dimaksud dengan judul akta adalah nama dari perjanjian atau pendapatanpernyataan yang menjadi isi akta tersebut. B. Nomor Akta. Berdasarkan ketentuan Peraturan Perjanjian Notaris disingkat P.J.N pasal 45 berkaitan dengan akta akta notaris perlu diperhatikan dan macam nomor yakni nomor bulanan dan nomor reperorium. ad.1. Nomor Bulanan Nomor bulanan adalah nomor urut akta yang diperbuat pada bulan tertentu. Nomor bulanan dicantumkan pada akta minuat dan akta yang dikeluarkan in originali. ad.2. Nomor Reperorium Nomor reperorium adalah nomor urut yang berjalan terus secarah berurutan dari hari ke hari selama notaris tersebut menjalankan jabatannya mulai hari pertama sampai hari terakhir ia bertugas sebagai notaris. C.Tanggal Akta Yang dimaksud dengan tanggal akta adalah tanggal, hari, bulan dan tahun akta Universitas Sumatera Utara 20 tersebut diperbuat. D.Komparisi Komparisi comparitie berasal dari perkataan dalam bahasa Perancis yakni Comparer dan comparaitre. Artinya semula adalah menghadap pada instansi, teristimewa menghadap pada instansi peradilan. E.Praemisse Praemisse adalah bahagian dari kepala akta yang merupakan persiapan atau ancang-ancang yang diperlukan sebelum memasuki badan akta. II. Badan Akta Badan akta adalah bahagian dari akta yang memuat hal – hal yang merupakan isi akta berupa pernyataan ataupun perjanjian yang diperbuat oleh para pihak yang meminta akta itu diperbuat. III. Kaki Akta Istilah lain untuk kaki akta yang dapat dan sering dipergunakan ialah penutup akta atau akhir akta. 40

G. Metode Penelitian 1.

Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian hukum normatif. 41 Pemilihan jenis penelitian ini mengingat telaah terhadap permasalahan penulisan ini bersumber pada materi peraturan perundang-undangan, teori-teori, serta konsep yang 40 M.U. Sembiring,Tehnik Pembuatan Akta, Medan : Program Pendidikan Spesialis Notariat Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara 1997 41 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Normatif, Bandung : Remaja Rosdakarya 1993 Universitas Sumatera Utara 21 berhubungan dengan aspek hukum perjanjian. Beranjak dari jenis penelitian tersebut diharapkan dapat memperoleh bentuk perjanjian kerjasama yang memberikan kepastian hukum bagi para pihak, sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara keduanya.

2. Sumber Data Penelitian