Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

Telah diuji pada Tanggal : 27 Juli 2011 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, MHum Anggota : 1. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum 2. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS

3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

Universitas Sumatera Utara i ABSTRAK Dapat dipahami bahwa awal dari adanya perjanjian kerjasama adalah kesepakatan. Tanpa adanya kesepakatan maka tidak ada perjanjian. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 1313 BW. Artinya, adanya kata sepakat merupakan kunci dari lahir dan sahnya suatu perjanjian. Namun untuk melihat apakah suatu perjanjian lahir dari suatu kata sepakat yang sah tidak semudah membalik telapak tangan. Lain halnya untuk melihat dipenuhi atau tidaknya syarat-syarat sahnya suatu perjanjian yang lainnya yakni kecakapan, obyek yang tertentu dan suatu sebab yang diperbolehkan syarat-syarat ini dengan mudah dapat diketahui, karena parameternya sudah sangat jelas dan terlihat baik dari subyek maupun obyek perjanjiannya. Penulis bertujuan untuk menjelaskan akibat hukum dari pembatalan akta perjanjian kerjasama pengadaan barang atas dasar wanprestasi, Wanprestasi perjanjian kerjasama antara PT. TNC dengan PT. Moratel dan mengetahui penyelesaian dalam sengketa pengadaan barang. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif, yang menguraikanmemaparkan sekaligus menganalisis tentang bentuk perjanjian kerjasama PT TNC dengan PT. Moratel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akibat Hukum Dari Pembatalan Akta Perjanjian Pengadaan Barang Atas Dasar Wanprestasi berdasarkan utang, juga berakibat bahwa barang dalam keadaan sewaktu sebelum perikatan dibuat, artinya bahwa demi hukum dianggap tidak pernah ada perikatan diantara para pihak penghadap, oleh sebab itu demi hukum pula akta perjanjian ada hanya tertulis melalui pesan email mengenai kerjasama atau pembayaran tagihan. Kerugianbiaya yang harus dipertanggung PT. TNC sebagai akibat pemutusan link palembang Muara Enim dan Palembang Pangkal Pinang secara mendadakdiluar jadwal. Dengan pemutusan mendadakdiluar jadwal, perangkat hanya selama 9 sembilan bulan, sehingga menghilangkan keuntungan yang diharapkan bagi PT. TNC Wanprestasi perjanjian kerjasama antara PT. TNC dengan PT. Moratel berdasarkan dalam bentuk akta dibawah tangan, sehingga Akta perjanjian kerjasama pengadaan barang merupakan akta yang kurang memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna. Hal ini dimaksudkan oleh para pihak untuk lebih memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi para pihak yang membuatnya. PT. Moratel berhak memperoleh pembayaran ganti rugi seimbang dengan pekerjaan yang telah dihasilkan dan ongkos-ongkos yang telah dikeluarkan. PT. Moratel juga akan diberikan kewajiban penggantian kerugian yang disebabkan karena kurang tepatnya perencanaan proyek yang dibuat oleh pengguna jasa tower provider internet. Dalam keadaan demikian maka resiko kerugian ada pada pengguna jasa instansi tower link Muara Enim Palembang. Penyelesaian sengketa pengadaan barang antara PT. TNC dengan PT Moratel dengan jalan menggunakan jasa Law Firm mediator lebih mudah untuk dilaksanakan karena penyelesaian sengketa pengadaan barang melalui pengadilan memerlukan proses yang lama yang diawali adanya gugatan, jawaban atas gugatan, replik, duplik, kesimpulan, pembuktian dan putusan pengadilan. Kata kunci : Perjanjian kerjasama, pengadan barang atas dasar wanprestasi Universitas Sumatera Utara ii ABSTRACT It is undeniable that the contract for a joint venture comes from an agreement, without which there will be no contract. This notion is in accord with Article 1313 of the Civil Code BW. It means that an agreement is the keyword for the validity of a contract. However, in order to know whether a certain contract come from an agreement is not as easy as turning you hand. On the other hand, we can easily know whether a certain contract is valid or not such as its capability , a certain object, and the requirements for the validity of a certain contract because they have clear parameter of the subject or the object of the contract. This research was aimed to explain the legal consequences of the abrogation of the contract for supplying goods, based on the breach of the contract between PT. TNC and PT. Moratel and to know the solution to the dispute of supplying the goods. The research was a descriptive analytic with a judicial normative approach. It explained, described, and analyzed the status of the contract between PTG. TNC and PT. Moratel. The result of the research showed that the legal consequences of the abrogation of the contract of supplying the goods concerning debts would cause the condition of the goods was before the contract was made. It meant that legally it was considered that there was no contract between the two parties persons appearing. Therefore, legally the contract which dealt with joint venture and debt payment was merely written and sent via e-mail. The losscost had to be compensated by PT. TNC due to the termination of the link abruptly and not in the schedule between Palembang and Muara Enim and between palembang and Pangkal Pinang. The effect was that the wares only lasted 9 nine months so that PT TNC lost its opportunity to gain benefit. The contract for supplying the goods did not have its validity. Therefore, both parties needed legal protection and legal certainty. PT. Moratel had the rights to obtain the indemnity which was relevant to what they had done and to the cost they had paid. PT. Moratel had to pay the indemnity because the planning for the project made by the service user of tower provider internet was not scheduled properly. In this case, the risk of loss was taken by the tower link service at Muara Enim – Palembang. It was recommended that the solution to the dispute of supplying the goods should use law Firm mediator in order that it could be streamlined. The arbitration of the dispute of supplying the goods by the Court would take a long time: it would begin with filing the claim, responding to the claim, replication, rejoinder, conclusion, giving evidence, and court’s verdict. Keywords : Contract for Jonit-Venture, Supplying Goods based on the Breach of the Contract Universitas Sumatera Utara iii KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan sampaikan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “Tinjauan Hukum Pembatalan Akta Perjanjian Kerjasama Pengadaan Barang Atas Dasar Wanprestasi Studi PT.TNC ” . Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan M.Kn Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat dan amat terpelajar Bapak DR. Faisal Akbar, SH, M.Hum, Bapak Syafnil Gani, SH, M.Hum., Bapak DR. Pendastaren Tarigan, SH, MS, selaku komisi pembimbing yang telah dengan tulus ihklas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan member masukan dan arahan yang kontruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan arahan. Universitas Sumatera Utara iv Selanjutnya ucapakn terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM H, M.Sc CTM, Sp. A K,