4 Oktober 2011. Pada pengujian hari berikutnya, penulis menambah dua titik pengujian
untuk lebih mendapatkan data yang lebih akurat yaitu di tengah ruangan utamatitik tujuh dan dinding pembatas antara ruangan utama dan ruang
makantitik delapan. Pada gambar 4.7 terlihat setelah evaporator bekerja pada pukul 10.00 WIB rungan utama mengalami penurunan temperatur yang cukup
drastis, ini terlihat pada titik dua dan titk tujuh yang dapat mencapai temperatur 24
o
C pada pukul 12.00 WIB dan setelah evaporator tidak bekerja pada pukul 18.00 WIB temperatur ruangan mengalami kenaikan lagi.
Bila dibandingkan dengan gambar 4.9 grafik udara lingkungan pada pukul 07.00 WIB sampai 14.00 WIB, temperatur udara lingkungan dapat mencapai
temperatur 35
o
C pada pukul 14.00 WIB dan pada saat yang bersamaan evaporator bisa mendinginkan ruangan sampai temperatur 26
o
C dapat dilihat pada gambar 4.8.
4.6 Pengukuran temperatur ruangan sesudah evaporator dipasang dan water heater diisi air setengah
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10 Grafik temperatur ruangan pada saat evaporator sudah dipasang dan water heater diisi air setengah.
Gambar 4.11 Grafik temperatur rata-rata ruangan pada saat evaporator sudah dipasang dan water heater diisi air setengah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12 Grafik temperatur udara lingkungan dan radiasi matahari pada tanggal
5 Oktober 2011 Pada pengujian berikutnya water heater bekerja dengan diisi air setengah.
Pada gambar 4.10 dapat dilihat ruangan utama dan ruang makan dapat didinginkan oleh evaporator sampai suhu 25
o
C dan pada pukul 12.00 WIB temperatur ruangan mengalami penaikan diakibatkan bertambahnya jumlah orang
yang berada didalam ruangan. Setelah pukul 15.00 WIB temperatur ruangan kembali turun karena jumlah orang yang berada didalam ruangan sudah
berkurang. Jika dibandingkan temperatur rata-rata ruangan pada gambar 4.11 dengan temperatur udara lingkungan pada gambar 4.12, evaporator dapat
mendinginkan ruangan jauh dibawah temperatur udara lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
4.7 Pengukuran temperatur ruangan sesudah evaporator dipasang dan water heater diisi air penuh.
Gambar 4.13 Grafik temperatur ruangan pada saat evaporator sudah dipasang dan water heater diisii air penuh.
Gambar 4.14 Grafik temperatur rata-rata ruangan pada saat evaporator sudah dipasang dan water heater diisi air penuh.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.15 Grafik temperatur udara lingkungan dan radiasi matahari pada tanggal
7 Oktober 2011. Pengujian berikutnya adalah evaporator bekerja bersamaan dengan water
heater disii air penuh. Pada gambar 4.13 ruangan dapat didinginkan oleh evaporator sampai suhu 23
o
C dimana udara lingkungan mencapai temperatur 33
o
C pada saat yang bersamaan. Pada titik dua temperatur mengalami penurunan yang
signifikan pada pukul 11.00 WIB diakibatkan aliran udara yang keluar dari evaporator dimana titik dua berada pada dinding evaporator ditempatkan. Bila
dibandingkan temperatur rata-rata ruangan dengan temperatur udara lingkungan, evaporator mampu mendinginkan ruangan secara bersamaan dengan water heater
memanaskan air penuh.
Universitas Sumatera Utara
4.8 Pengukuran temperatur ruangan sesudah evaporator dipasang dan water heater bersirkulasi.