Misalnya, data pada tabel menyebutkan bahwa fouling factor untuk air kota yang bersih sekitar 3000 – 5000. Hal ini belum tentu sesuaicocok untuk air PAM yang
ada di Indonesia. Meskipun masih diperlukan penelitian lanjutan, tetapi data pada Tabel 2.3 tetap masih dapat digunakan untuk kondisi di Indonesia. Hal ini khusus
untuk air, sementara untuk fluida lain seperti Hidrokarbon data itu dapat langsung digunakan.
2.4.2 Nilai koefisien perpindahan panas menyeluruh
Perhitungan koefisien perpindahan panas menyeluruh biasanya menggunakan acuan salah satu sisinya, misalnya sisi dalam i atau sisi luar o
saja. Atau bisa juga sisi fluida panas atau sisi fluida dingin. Pada permukaan datar nilai ini akan sama, tetapi untuk pipa nilai ini akan berbeda. Tetapi yang umum
digunakan adalah pada permukaan luar pipa. Berikut dirumuskan koefisien perpindahan panas menyeluruh yang menggunakan permukaan luar sebagai
acuan. 1
ln 1
1 h
R k
r r
r R
r r
h r
r U
f i
fi i
i i
+ +
+ +
= ……..2.27
Persamaan ini dapat dihitung jika koefisien perpindahan panas di sisi dalam dan disisi luar diketahui atau dihitung.
Pada saat melakukan analysis pada sebuah APK, koefisien perpindahan panas menyeluruh ini umumnya tidak diketahui. Sementara melakukan
perhitungan langsung tidak memungkinkan karena temperatur fluida belum diketahui secara lengkap. Untuk itu diperlukan asumsi awal agar dapat melakukan
Universitas Sumatera Utara
perhitungan. Dengan menggunakan asumsi awal ini, perhitungan dapat dilakukan dan temperatur fluida bisa dihitung. Setelah temperatur fluida didapat dari hasil
perhitungan, maka koefisien perpindahan panas yang sebenarnya dapat dihitung kembali dan dilakukan lagi koreksi, demikian seterusnya.
Untuk keperluan ini agar tebakan awal tidak terlalu jauh maka perlu dikumpulkan informasi awal tentang koefisien perpindahan panas menyeluruh
dari beberapa APK. Sebagai gambaran, besar koefisien perpindahan panas menyeluruh dari beberapa kasus ditampilkan pada Tabel 2.4. Data yang
ditampilkan pada Tabel 2.4 adalah perkiraan dan angka yang sebenarnya sangat tergantung pada beberapa faktor antara lain bentuk permukaan, tekanan dan
temperatur kerja, jenis dan proses fisik yang terjadi pada fluidanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Nilai koefisien perpindahan panas menyeluruh Himsar Ambarita,2011
No Fluida Panas
Fluida dingin U [Wm
2 o
C] Heat Exchanger
1 Air
Air 800-1500
2 Pelarut organik
Pelarut Organik 100-300
3 Minyak ringan
Minyak ringan 100-400
4 Minyak berat
Minyak berat 50-300
5 Gas
Gas 10-50
Cooler
6 Pelarut organik
Air 250-750
7 Minyak ringan
Air 350-900
8 Minyak berat
Air 60-900
9 Gas
Air 20-300
10 Pelarut organik
Garam 150-500
11 Air
Garam 600-1200
12 Gas
Garam 15-250
Heater
13 Uap air
Air 1500-4000
14 Uap air
Pelarut organik 500-1000
15 Uap air
Minyak ringan 300-900
16 Uap air
Minyak berat 60-450
17 Uap air
Gas 30-300
18 Dowtherm larutan
organic Minyak berat
50-300 19
Dowtherm Gas
20-200 20
Gas Asap Flue gas Uap
30-100 21
Gas Asap Uap Hidrokarbon
30-100
Kondensor
Universitas Sumatera Utara
22 Uap air
Air 1000-1500
23 Uap organik
Air 700-1000
24 Organic Some non
condensable gases Air
500-700
2.4.3 Metode LMTD