Titik Pengukuran Posisi Pengukuran Pengukuran temperatur ruangan sebelum evaporator dipasang Pengukuran temperatur ruangan sesudah evaporator dipasang dan water heater tidak diisi air.

= 22-15 ln[22-8 15-8] = 10,10 o C

4.2.6 Dimensi Evaporator

Hitung luas penampang pipa tembaga dihitung dari persamaan, Q = U o x A o x LMTD 5090 W = 111,15 Wm 2 K x A o x 10,10 A o = 4,533 m 2 Dengan persamaan luas penampang pipa, serta penambahan 2800 fin pada pipa setiap jarak 2 mm, maka didapat panjang pipa kondensor sebagai berikut, A o = ╥DL + 2800 L A ’ Dimana A ’ adalah luas penampang sirip yang dapat dihitung dengan persamaan, A ’ = 4D 2 – 0,25 ╥ D 2 A ’ = 1,33 x 10 -4 m 2 Maka, A o = ╥DL + 2800 L A ’ 4,533 m 2 = 3,14 0,0064 m L + 2800 1,33x10 -4 L L = 11,511 m Pipa tersebut dibagi atas 10 laluan, sehingga panjang tiap laluan pipa adalah sebesar 1,511 m.

4.3 Titik Pengukuran Posisi Pengukuran

Universitas Sumatera Utara Pada pengujian ini ada delapan titik yang digunakan pada ruangan. Ruangan dibagi menjadi dalam 2 bagian dikarenakan ada dinding pembatas. Titik 1,2,3,4,7,8 merupakan di ruangan belajar dan titik 5 dan 6 merupakan ruang makan. Gambar 4.3 Titik pengukuran pada ruangan saat pengujian Titik 2 Titik 6 Titik 5 Titik 8 Titik 4 Titik 3 Titik 7 Titik 1 N W S E Universitas Sumatera Utara

4.4 Pengukuran temperatur ruangan sebelum evaporator dipasang

Gambar 4.4 Grafik pengukuran temperatur ruangan sebelum evaporator dipasang Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik pengukuran temperatur rata-rata pada ruangan sebelum evaporator dipasang Gambar 4.6 Grafik udara lingkungan dan radiasi matahari pada tanggal 1 Oktober 2011 Universitas Sumatera Utara Pada pengujian temperatur ruangan sebelum evaporator dipasang pada tanggal 1Oktober 2011,ada enam titik pengujian yang peneliti lakukan. Ruangan yang diuji dibagi menjadi dua ruangan, dimana ruangan pertama atau ruangan utama ada empat titik pengujian,yaitu titik satu sampai titik empat dan ruangan kedua atau ruang makan ada dua titik pengujian, yaitu titik lima dan enam. Pada gambar 4.4 dilihatkan temperatur pada titik lima dan enam lebih tinggi dari titik satu sampai empat dikarenakan ruangan kedua tidak mengalami sirkulasi udara dikarenakan tidak adanya ventilasi dan pintu tidak dibuka dan jika dibandingkan dengan gambar 4.6 temperatur udara lingkungan dan radiasi matahari terlihat bahwa titik lima dan enam mempunyai temperatur yang sama dengan udara lingkungan dan berbeda dengan titik satu samapai empat yang mengalami sirkulasi udara pada ruangan utama.

4.5 Pengukuran temperatur ruangan sesudah evaporator dipasang dan water heater tidak diisi air.

Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Grafik temperatur ruangan pada saat evaporator sudah dipasang dan water heater tidak diisi air . Gambar 4.8 Grafik temperatur ruangan rata-rata pada saat evaporator sudah dipasang dan water heater tidak diisi air. Gambar 4.9 Grafik temperatur udara lingkungan dan radiasi matahari pada tanggal Universitas Sumatera Utara 4 Oktober 2011. Pada pengujian hari berikutnya, penulis menambah dua titik pengujian untuk lebih mendapatkan data yang lebih akurat yaitu di tengah ruangan utamatitik tujuh dan dinding pembatas antara ruangan utama dan ruang makantitik delapan. Pada gambar 4.7 terlihat setelah evaporator bekerja pada pukul 10.00 WIB rungan utama mengalami penurunan temperatur yang cukup drastis, ini terlihat pada titik dua dan titk tujuh yang dapat mencapai temperatur 24 o C pada pukul 12.00 WIB dan setelah evaporator tidak bekerja pada pukul 18.00 WIB temperatur ruangan mengalami kenaikan lagi. Bila dibandingkan dengan gambar 4.9 grafik udara lingkungan pada pukul 07.00 WIB sampai 14.00 WIB, temperatur udara lingkungan dapat mencapai temperatur 35 o C pada pukul 14.00 WIB dan pada saat yang bersamaan evaporator bisa mendinginkan ruangan sampai temperatur 26 o C dapat dilihat pada gambar 4.8.

4.6 Pengukuran temperatur ruangan sesudah evaporator dipasang dan water heater diisi air setengah