Selanjutnya, refrigeran kembali masuk ke dalam kompresor dan bersirkulasi lagi.Begitu seterusnya sampai kondisi yang diinginkan tercapai.Untuk
menentukan harga entalpi pada masing-masing titik dapat dilihat dari tabel sifat- sifat refrigeran.
Setelah melakukan perhitungan untuk beberapa jenis refrigerant yang sering dipakai di Indonesia, didapat nilai COPCoefficient of Performanceberikut
Tabel 2.1 Nilai COP dari beberapa jenis refrigerant
TempC Refrignt
40 45
50 55
60 65
70
R12 5,58
4,75 4,21
3,65 3,22
2,84 2,48
R600 5,08
4,34 3,69
3,18 2,77
2,44 2,14
R134a 4,92
5,05 3,92
3,34 2,90
2,54 2,18
R22 5,47
4,75 4,98
3,97 3,26
2,78 2,44
2.2.2 Siklus Kompresi Uap dengan Water Heater
Water heater termasuk ke dalam bagian kondensor karena proses pemanasan air pada water heater tersebut menggunakan panas buangan dari
kondensor dimana pada umumnya suhu freon yang keluar dari kompresor AC dibuang pada kondensor. Dengan adanya water heater, aliran panas itu
dibelokkan dulu kedalam tangki air dingin sebelum masuk ke kondensor terjadi
Universitas Sumatera Utara
kontak perpindahan panas dari pipa AC dan air di dalam tangki. Pipa AC yang keluar dari kompresor langsung di alirkan dahulu ke dalam heat exchanger berupa
pipa spiral dalam tangki dan air yang semula dingin pun memanas, begitupula sebaliknya suhu freon yang panas menurun, setelah melewati pipa spiral dalam
tangki barulah kemudian pipa AC kembali diarahkan ke kondensor. Untuk memperoleh air panas AC harus menyala dulu, bila ingin mendapat air panas pagi
hari, AC dinyalakan malam sebelumnya minimal 8 jam. Adapun manfaat dari water heater adalah:
Hemat Biaya
Daya Tahan lebih lama
Aman
Air panas yang diperoleh stabil.
Adapun gambar siklusnya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Mesin Pendingin siklus kompresi uap hybrid
Gambar 2.4 Mesin Pendigin siklus kompresi uap hybrid terhubung dengan data logger
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Diagaram P-h siklus kompresi uap hybrid Proses-proses yang terjadi pada siklus kompresi uap hybrid seperti pada
gambar 2.5 diatas adalah sebagai berikut: 1-1’= proses berlangsung secara isobar isothermal tekanan konstan, temperatur
konstan di dalam evaporator. Panas dari lingkungan akan diserap oleh cairan refrigerant yang bertekanan rendah sehingga refrigerant berubah
fasa menjadi uap bertekanan rendah. Kondisi refrigerant saat masuk evaporator sebenarnya adalah campuran cair dan uap.
1’-2= proses berlangsung di antara evaporator dan compressor, dimana tekanan konstan isobar.
2-3= proses berlangsung dilakukan oleh compressor dan berlangsung secara isentropik adibatik. Kondisi awal refrigerant pada saat masuk ke dalam
compressor adalah uap jenuh bertekanan rendah, setelah mengalami kompresi refrigerant akan menjadi uap bertekanan tinggi. Karena proses
Universitas Sumatera Utara
ini berlangsung secara isentropic, maka temperature ke luar kompresor pun meningkat.
3-4= proses ini berlangsung di dalam water heater dalam kondisi superheat. Dimana uap refrigerant dari kompressor akan di kompres hingga mencapai
tekanan kondensor. 4-.5= proses ini berlangsung di dalam water heater dalam kondisi superheat.
dimana panas refrigerant yang telah di kompres oleh compressor dibelokkan ke dalam koil pemanas di dalam tangki sebelum masuk ke
dalam kondensor. 5-6= proses berlangsung di antara water heater dan kondensor dengan tekanan
konstan isobar. Dimana panas refrigerant sudah menurun, karena sudah diserap oleh air di dalam tangki water heater.
6-.7=Proses ini berlangsung didalam kondensor. Refrigeran yang bertekanan tinggi dalam kondisi superheat yang berasal dari water heater akan
membuang kalor sehingga fasanya berubah menjadi cair. Hal ini berarti bahwa di dalam kondensor terjadi pertukaran kalor antara refrigeran
dengan lingkungannya udara, sehingga panas berpindah dari refrigeran ke udara pendingin yang menyebabkan uap refrigeran mengembun
menjadi cair. 7-8= proses berlangsung di antara kondensor ke katup expansi, dimana tekanan
dan temperature sudah menurun.
Universitas Sumatera Utara
8-9= proses expansi ini berlangsung secara isoentalpi. Hal ini tidak terjadi perubahan entalpi tetapi tejadi drop tekanan dan penurunan temperatur.
9-1= proses ini berlangsung secara isobar isothermal tekanan konstan, temperature konstan di dalam evaporator. Dimana panas dari lingkungan
akan di serap oleh cairan refrigerant yang bertekanan rendah sehingga refrigerant berubah fasa menjadi uap bertekan rendah. Kondisi refrigerant
saat masuk evaporator sebenarnya adalah campuran cair dan uap.
2.3 Beban Pendingin 2.3.1 Defenisi Beban Pendingin