kondensor. Karena panas penguapan air sangat tinggi, dan ini diambil dari refigeran melalui dinding pipa maka jenis ini akan mempunyai koefisien
perpindahan panas yang sangat baik. Hal-hal yang disebutkan di atas adalah salah satu perbedaan utama dari kondensor berpendingin air dan berpendingin udara.
2.1.3 Evaporator
Pada diagram Ph dari siklus kompresi uap sederhana, evaporator mempunyai tugas merealisasikan garis 4-1. Setelah refrigeran turun dari
kondensor melalui katup expansi masuk ke evaporator dan diuapkan, dan dikirim ke kompressor. Pada prinsipnya evaporator hampir sama dengan kondensor, yaitu
sama-sama APK yang fungsinya mengubah fasa refrigeran. Bedanya, jika pada kondensor refrigerant berubah dari uap menjadi cair, maka pada evaporator
berubah dari cair menjadi uap. Perbedaan berikutnya adalah, sebagai siklus
refrigerasi, pada evaporatorlah sebenarnya tujuan itu ingin dicapai. Artinya, jika
kondensor fungsinya hanya membuang panas ke lingkungan, maka pada evaporator panas harus diserap untuk
menyesuaikan dengan beban pendingin di ruangan. Berdasarkan model perpindahan panasnya evaporator dapat dibagi atas natural convection dan forced
convection. Pada evaporator natural convection, fluida pendingin dibiarkan mengalir sendiri karena adanya perbedaan massa jenis. Pada
jenis ini umumnya evaporator ditempatkan ditempat yang lebih tinggi. Fluida yang bersentuhan dengan evaporator akan turun suhunya dan massa jenisnya akan
naik, sebagai akibatnya, fluida ini akan turun dan mendesak fluida di bawahnya untuk bersirkulasi. Sistem ini hanya mampu pada refrigerasi dengan kapasitas-
Universitas Sumatera Utara
kapasitas kecil, seperti kulkas. Kebalikannya, evaporator forced convection menggunakan blower untuk memaksa terjadinya aliran udara sehingga terjadi
konveksi dengan laju perpindahan panas yang lebih baik. Pada evaporator dengan konveksi paksa dapat juga dibedakan atas dua bagian yaitu refrigeran mengalir di
dalam pipa dan refrigeran mengalir di luar pipa.
2.1.4 Katup Expansi
Fungsi dari katup expansi ada dua, yaitu 1 menurunkan refrigeran dari tekanan kondensor sampai tekanan evaporator dan 2 mengatur jumlah aliran
refrigeran yang mengalir masuk ke evaporator. Pada kondisi pengaturan yang ideal, sangat dipantangkan jika cairan referigeran dari evaporator sampai masuk
ke kompressor. Hal ini bisa saja terjadi, misalnya, karena beban pendinginan berkurang, refrigeran yang menguap di evaporator akan berkurang. Jika pasokan
refrigeran cair dari kondensor tetap mengalir maka hal ini akan memaksa cairan refrigeran masuk ke kompressor. Untuk menghindari hal inilah katup ekspansi
difungsikan. Jika beban berkurang, maka pasokan refrigeran akan berkurang, sehingga menjamin hanya uap refrigeran yang masuk ke kompressor.
Jenis katup expansi dapat dibagi atas 7 jenis, yaitu: 1. Katup expansi manual
2. Tabung kapiler 3. Orifice
Universitas Sumatera Utara
4. Katup expansi automatic 5. Katup expansi thermostatik
6. Katup expansi mengapung 7. Katup expansi elektronik
2.2 Sistem Refrigerasi