Perbandingan Tingkat Kepuasan Pelayanan Listrik Pintar (Prabayar) Dengan Listrik Regular (Pascabayar) (Studi pada PT. PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo
Arikunto,Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta Kotler,Philip. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid I ed.12. Jakarta: PT. Indeks. Kuswadi.2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara Prasetyo. 2005. Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Rangkuti, Freddy. 2004. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia
Rasyid, Ryaas, 1998. Makna Pemerintahan:Tinjauan dari segi etika dan Kepemimpinan
Sadu W. 2003. Memahami Asas Tugas Pembantuan; Pandangan Legalistik, Teoritik, dan Implementatif, Bandung: Penerbit Fokusmedia
Singarimbun. 1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta: LP3S
Soegiarto. 2002. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Utama.
Sudjana.1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian, Cetakan ke 15, Bandung: Al Fabeta, ________.2006 Statistik Untuk Penelitian Bandung: Al Fabeta,
Supriatna.2000 . Manajemen Pemerintahan. Jakarta : Universitas Setyagamahal Thoha.2000. Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Tjiptono.2006 . Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi,
Internet : www.pln.co.id
(2)
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1. Sejarah PT. PLN (Persero)
Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.Pengusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi untuk keperluan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV.NIGM yang memperluas usahanya dari hanya bidang gas ke bidang tenaga listrik. Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan- perusahaan tersebut direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan Diserahkan kepada Negara Republik Indonesia.
Pada tanggal 27 oktober 1945 Presiden Soekarno membentuk jawatan listrik dan gas dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik hanya sebesar 157,5 MW. Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan listrik dan gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik gas dan kokas.Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk dua perusahaan Negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listirik PLN hanya 300 MW.
Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) Tahun 1990, melalui Peraturan pemeritah No. 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha
(3)
sector swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan diatas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)
Sejarah PT.PLN (Persero) Medan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga listrik di negara kita dikelola oleh beberapa perusahaan salah satunya adalah NV OGEM ( Overzeese Gase dan Electritiest Maathappy ) yang berpusat di negara Belanda, sedangkan di Indonesia berpusat di Jakarta.
Tiga puluh tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di pertapakan kantor PLN cabang Medan yang sekarang di jalan listrik no 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM, yaitu salah satu perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan listrik di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga Berastagi, dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, Labuhan Bilik 1936, dan Tanjung Tiram 1937.
Masa penjajahan Jepang hanya mengambil alih pengelolaan perusahaan listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi perusahaan listrik Sumtera, perusahaan listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta
(4)
Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada pemerintah RI dalam hal ini Departemen pekerjaan umum.Untuk mengenang aksi ambil alih itu, dengan penetapan Pemerintah No. 1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiders No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan Pasal 33 ayat (2) 1945. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara distribusi cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula mula dikepalai R.Soekarno (Merangkap Kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah.
Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No 16/1/20 Mei 1961, maka Organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar dan Riau menjadi PLN Eksploitasi I tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan Menteri PUT No.9/PRT/64 dan dengan peraturan Menteri No.1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi 1. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I. Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPts 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksplotasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (berkedudukan di Tebing Tinggi). PP No 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang
(5)
Listrik ke seluruh wilayah Negara RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara dirubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.
Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah.PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.Sesuai keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.4564.K/702/M.PE/1993, tanggal 17 Desember 1993 telah dibentuk Tim Pengalihan Bentuk Perusahaan. Umum Listrik Negara menjadi PT PLN (Persero) Listrik Negara
3.2. Nilai PT PLN (Persero)
Nilai-nilai pada PT PLN (Persero) adalah sebagai berikut:
a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat dan sesuai.
b. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam menjalankan bisnis.
c. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam pengelolaan bisnis.
d. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus menerus dan. terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan.
(6)
e. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan seluas- luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.
f. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai ide dan karya inovatif.
g. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan.
h. Menjamin setup keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan.
i. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
j. Saling percaya, integritas dan peduli terhadap masyarakat
3.3. Visi, Misi dan Moto PT.PLN (Persero) 3.3.1 Visi, Misi dan Moto
Adapun yang menjadi Visi PT.PLN Berastagi adalah diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, danterpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
Adapun yang menjadi Visi PT.PLN Berastagi adalah :
(7)
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Sedangkan Moto dari PT.PLN Berastagi adalah :
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)
3.4. Deskripsi Pekerjaan di PT.PLN (Persero) Rayon Berastagi
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi diharapkan sakan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan susunan yang ada. Struktur organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan integritasi secara efisien dari segenap kegiatan Berdasarkan Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Wilyah Sumatera Utara Nomor 019.K/GM. WSU/2008 Tanggal 3 Juni 2008 Tentang Uraian Fungsi dan Tugas Pokok Pada Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara terdiri dari
1. Manajer Area Cabang
Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan kebijakan Kantor Induk untuk menghasilkan pendapatan perusahaan
(8)
yang didukung dengan pelayanan, tingkat mutu dan keandalan pasokan yang baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan , serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan Unit Asuhan dibawahnya.
2.Bagian Jaringan
Mengkordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik yang efektif,efisien dengan mutu serta keandalan yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Melaksanakan pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan penertiban penggunaan jaringan distibusi tenaga listrik kepada pelanggan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di jelaskan diatas, Bagian Jaringan mempunyai fungsi:
a. Merencanakan pengembangan sistem pendistribusian tenaga listrik untuk meningkatkan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik
b. Merencanakan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik
c. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana pendistribusian tenaga listrik dan bangunan sipil
d. Merencanakan kebutuhan material untuk pengoperasian dan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik
e. Mengoperasikandan melaksanakan pemeliharaan system pendistribusian tenaga listrik
f. Melaksanakan pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik g. Menyusun RAO/UAI bagian distribusi
(9)
listrik yang menunjang tingkat mutu pelayanan
i. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan gardu serta jaringan distribusi jaringan listrik
j. Melaksanakan kegiatan pengaturan operasional system pendistribusian tenaga listrik
k. Melaksanakan pelayanan / penanggulangan gangguan jaringan tenaga rendah,gardu distribusi, alat pengukur dan pembatas (APP) rangkaian ke pelanggan
l. Melaksanakan penyusunan sasaran opersai pemeriksaan (P2TL) APP pelanggan
m. Melaksanakan pembuatan berita acara pemeriksaan dan penyimpanan dokumen serta bukti penyalahgunaan jaringan listri pada pelanggan n. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga
listrik
o. Melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan JTM & JTR serta peralatan jaringan listrik
p. Mengawasi pekerjaan pemeliharaan distribusi yang dilakukan oleh pihak ketiga
3. Bagian Transaksi Energi
Mengkoordinasikan pengoperasian / pemeliharaan peralatan pengukuran, proteksi dan mengawasi pengoperasian / pemeliharaan AMR untuk meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik yang efektif & efesien kepada masyarakat
(10)
pelanggan. Bertanggung jawab atas tersusunnya rencana pemasaran yang menjamin tercapainya target pendapatan penjualan tenaga listrik yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan, serta kesediaan standar pelaksanaan kerja dan tercapainya interaksi kerja yang baik antar unit-unit pelaksana dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana butir 2 diatas, bagian transaksi energi memiliki tugas :
a. Merencanakan jadwal pemeliharaan proteksi dan pengukuran
b. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan system proteksi dan pengukuran c. Mengkordinir pengoperasian & pemeliharaan perangkat AMR
d. Mengawasi kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan peralatan tera
e. Menghitung arus gangguan dan merencanakan koordinasi setting relay proteksi
f. Memonitor unjuk kerja system proteksi dan pengukuran
g. Merencanakan pengembangan system proteksi dengan konfigurasi loop-scheme
h. Membuat SOP pekerjaan pemasangan / pemeliharaan system proteksi & pengukuran
i. Mengawasi pelaksanaan pemasangan / pemeliharaan APP pelanggan khususnya pelanggan > 66 KVA
j. Mengevaluasi hasil pembacaan KWh terima dari
(11)
pembacaan AMR
l. Membuat data asset / inventaris peralatan pengukuran dan proteksi di unit cabang
m. Menyusun RAO / UAI bagian pengukuran dan proteksi
n. Menyusun rancangan kebijakan dan strategi pemasaran yang berorientasi pada pelanggan
o. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan jaringan
p. Melaksanakan riset pasar dan menyusun data potensi pasar q. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan r. Menyusun segmentasi pelanggan
s. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan t. Melaksanakan survei kepuasan pelanggan
u. Menyusun strategi peningkatan pelayanan pelanggan v. Menyusun standar dan produk pelayanan
w. Menyusun dan mengevaluasi tingkat mutu pelayanan x. Membuat pedoman SPJBTL untuk pelanggan
y. Mengevaluasi perkembangan Captive Power
z. Menghitung biaya subtitusi tenaga listrik pada sisi konsumen 4. Bagian Pelayanan dan Administrasi
Melaksanakan upaya pencapaian pendapatan, penyelamatan pendapatan dari penjualan tenaga listrik, dan melaksanakan kebijakan penjualan tenaga listrik
(12)
serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Melaksanakan kegiatan inventarisasi, pembukuan dan penagihan rekening listrik ke pelannggan yang menunggak.
Mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelola anggaran,keuangan, perpajakan dan asuransi sesuai dengan prinsip manajemen dan membuat laporan keuangan dan akuntansi akurat dan tepat waktu. Bertanggung jawab melaksanakan administrasi tata usaha keuangan pengusahaan, sarana penyediaan tenaga listrik dan pelaporan penggunaan setiap pos anggaran. Melaksanakan kegiatan administrasi tata usaha langganan meliputi pelayanan pelanggan, administrasi pelanggan, penagihan dan kegiatan pemutusan dan penyambungan. Untuk melaksanakan tugas pokok bagian pelayanan dan administrasi mempunyai tugas:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bagian niaga dan pelayanan pelanggan
b. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan sesuai kebijakan manajemen
c. Menyusun RAO/UAI bagian niaga dan pelayanan secara berkala
d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan pelanggan
e. Melaksanakan inventarisasi piutang listrik f. Melakukan pembukuan piutang listrik
g. Melaksanakan kegiatan penangihan rekening listrik h. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik
(13)
keuangan
j. Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dalam pengelolaan keuangan k. Mengkoordinasikan usulan RAO/UAI sesuai kebutuhan unit pelaksanaan l. Menyusun laporan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan
keuangan.
m. Memberikan informasi tentang BP dan UJL kepada calon pelanggan n. Mengelola data pelanggan meliputi jumlah, jenis tarif, dan penggolongan
rekening listrik
o. Mengelola DIL dalam rangka pengusahaan penjualan tenaga listrik p. Melakukan perhitungan pemakaian rekening listrik
q. Mengevaluasi Kwh meter yang terpakai akibat pemakaian ilegal sebagai dasar penurunan susut jaringan
r. Melaksanakan penjualan rekening listrik berdasarkan rekenining bercetak s. Melaksanakan forum komunikasi dengan pelanggan
t. Melaksanakan kegiatan penagihan rekening listrik u. Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik
v. Melaksanakan pengawasan atas pendapatan dari hasil penjualan rekening listrik.
(14)
BAB IV PENYAJIAN DATA
Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada Kantor PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden sebanyak 100 masyarakat sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian di distribusikan sebagai berikut:
4.1.Karakteristik Responden
Pada penelitian ini penulis mengambil responden sebanyak 100 orang yang kemudian diklasifikasikan sebagai berikut
1. Masyarakat pelangan listrik prabayar yaitu berjumlah 50 orang. 2. Masyarakat pelangan listrik pascabayar berjumlah 50 orang Berikut ini klasifikasi responden penelitian yang dimaksud :
Tabel 1
Ketentuan Responden Penelitian
NO Responden Jumlah Presentase
1 pelangan listrik prabayar 50 50%
2 pelangan listrik pasca bayar 50 50%
Jumlah 100 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 1 diatas terlihat bahwa responden diambil sama yaitu 50 orang (50%) untuk pelangan listrik prabayar dan 50 orang (50%) untuk pelangan listrik
(15)
Data mengenai identitas responden pelangan listrik prabayar yang akan disajikan adalah mencakup distribusi data responden menurut jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan seperti berikut ini :
Table 2
Distribusi Data Responden Bedasarkan Jenis Kelamin
NO Responden Jumlah Presentase
1 Laki-Laki 35 70%
2 Perempuan 15 30%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel2 di atas, dapat dilihat bahwa dari responden yang berjumlah 50 orang, 35 orang (70%) adalah laki-laki dan sisanya 15 orang (30%) adalah perempuan.
Tabel 3
Distribusi Data Responden Bedasarkan Usia
NO Responden Jumlah Presentase
1 21-30 Tahun 11 22%
2 31-40 Tahun 20 40%
3 41-50 Tahun 10 20%
4 >51 Tahun 9 18%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa Masyarakat yang menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi lebih di dominasi yang berusia 31-40 tahun (40.0%) yang
(16)
berjumlah 20 orang, kemudian diikuti yang berusia 21-30 Tahun (22.0%) yang berjumlah 11 orang dan yang terakhir adalah usia 41-50 tahun (10,0%) 10 orang dan usia >51 Tahun (18%) yang berjumlah 9 orang.
Tabel 4
Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Tamat SD 1 2.00%
2 Tamat SMP/Sederajat 3 6.00%
3 Tamat SMA/Sederajat 14 28.00%
4 Tamat D-3 9 18,00%
5 Tamat S1 23 46.00%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabe l 4 diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat yang menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi mempunyai pendidikan tamat Sarjana (S1) yang berjumlah 23 orang (46%), kemudian diikuti masyarakat yang berpendidikan terakir tamat SMA yang berjumlah 14 orang (29 %), lalu sebanyak 9 orang (18%) masyarakat mempunyai pendidikan terakir Sarjana Muda (D-3). Pada masyarakat yang berpendidikan terakhir SMP/Sederajat sejumlah 3 orang (6%) dan yang terakir pada tingkat pendidikan terakir SD berjumlah 1 orang (2 %).
(17)
Distribusi Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Karyawan Swasta 23 46%
2 PNS/TNI/Polri 10 20%
3 Wirausaha 12 24%
4 Lainnya 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 5diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat masyarakat yang menjadi pelangan listrik prabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi berjumlah50 mempunyai pekerjaan sebagai karyawan swasta yaitu berjumlah 23 orang (46%) kemudian diikuti oleh wirausaha yang berjumlah 12 orang (24%). yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri, berjumlah 10 orang (20 sisanya mempunyai pekerjaan seperti ibu rumah tangga dan juga pensiunan yang berjumlah 5 orang (10%).
b. Data Identitas Pelangan Listrik Pascabayar
Data mengenai identitas responden pelangan listrik pascabayar yang akan disajikan adalah mencakup distribusi data responden menurut jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan seperti berikut ini :
Table 6
Distribusi Data Responden Bedasarkan Jenis Kelamin
NO Responden Jumlah Presentase
1 Laki-Laki 37 74%
2 Perempuan 13 26%
Jumlah 50 100%
(18)
Berdasarkan tabel6 di atas, dapat dilihat bahwa dari responden yang berjumlah 50 orang, 37 orang (74%) adalah laki-laki dan sisanya 13 orang (26%) adalah perempuan.
Tabel 7
Distribusi Data Responden Bedasarkan Usia
NO Responden Jumlah Presentase
1 21-30 Tahun 11 22%
2 31-40 Tahun 18 36%
3 41-50 Tahun 12 24%
4 >51 Tahun 9 18%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa Masyarakat yang menjadi pelangan listrik pascabaya di kantor Kantor PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi lebih di dominasi yang berusia 31-40 tahun (36%) yang berjumlah 18 orang, kemudian diikuti yang berusia 41-50 Tahun (24%) yang berjumlah 12 orang dan yang terakhir adalah usia 21-30 tahun (22%) 11 orang dan usia >51 Tahun (18%) yang berjumlah 9 orang.
Tabel 8
Distribusi Data Responden Berdasarkan Pendidikan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Tamat SD 2 4%
2 Tamat SMP/Sederajat 4 8%
3 Tamat SMA/Sederajat 20 40%
4 Tamat D-3 14 28%
5 Tamat S1 10 20%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
(19)
Udara No.7 Berastagi mempunyai pendidikan tamat SMA/Sederajatyang berjumlah 20 orang (40%), kemudian diikuti masyarakat yang berpendidikan terakir tamat terakir Sarjana Muda (D-3) yang berjumlah 14 orang (28 %), lalu sebanyak 10 orang (20%) masyarakat mempunyai pendidikan terakir Sarjana (S1). Pada masyarakat yang berpendidikan terakhir SMP/Sederajat sejumlah 4 orang (8%) dan yang terakir pada tingkat pendidikan SD berjumlah 2 orang (4 %).
Tabel 9
Distribusi Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Karyawan Swasta 21 42%
2 PNS/TNI/Polri 12 24%
3 Wirausaha 9 18%
4 Lainnya 8 16%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan Tabel 9diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat yang menjadi pelangan listrik pascabayar di kantor Kantor PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi berjumlah50 mempunyai pekerjaan sebagai karyawan swasta yaitu berjumlah 21 orang (42%) kemudian diikuti yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri berjumlah 12 orang (24%). yang bekerja sebagai wirausaha, berjumlah 8 orang (16%) sisanya mempunyai pekerjaan seperti ibu rumah tangga dan juga pensiunan yang berjumlah 8 orang (16%).
(20)
4.2.Deskripsi Data Variabel Penelitian
Untuk mengukur variabel Penelitian digunakan 25 pertanyaan.Pada setiap pertanyaan terdapat 5 pilihan jawaban, dimana reponden diharuskan memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan. Jawaban pelangan PLN prabayarakan disajikan bersamaan dengan jawaban responden pascabayar untuk melihat perbandingannya. Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang telah, maka di peroleh jawaban sebagai berikut :
Tabel 10a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar Tentang Tarif Dasar Listrik Terjangkau
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 5 10%
3 Biasa Saja 18 36%
4 Kurang Setuju 24 48%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar sebagian besar (48%) atau 24 orang menyatakan bahwa kurang setuju tentang tariff dasar listrik prabayar terjangkau.Sementara yang menyatakan setuju hanya 10% atau 5 orang.
(21)
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar Tentang Tarif Dasar Listrik Terjangkau
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 11 22%
2 Setuju 14 28%
3 Biasa Saja 10 20%
4 Kurang Setuju 15 30%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jawaban responden listrik pascabayar sangat beragam 22% menyatakan sangat setuju, 28% setuju.10% biasa saja dan 15% kurang setuju. Hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden menyatakan bahwa tariff dasar listrik pasca bayar terjangkau.
Tabel 11a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang layanan yang diberikan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 7 14%
3 Biasa Saja 21 42%
4 Kurang Setuju 21 42%
5 Tidak Setuju 7 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju tentang layanan yang diberikan PLN. Kemudian sejumlah 21orang (42%) menjawab biasa saja, dan ada 21 orang (42%) yang menjawab kurang setuju.
(22)
Tabel 11b
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang layanan yang diberikan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 19 38%
3 Biasa Saja 24 48%
4 Kurang Setuju 6 12%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 19 orang (38%) yang menjawab setuju tentang layanan yang diberikan PLN. Kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja, dan ada 6 orang (12%) yang menjawab kurang setuju.
Tabel 12a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar Tarif dasar listrik prabayar tidak membebani pelangan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 14 28%
3 Biasa Saja 29 58%
4 Kurang Setuju 6 12%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 14 orang (28%) yang menjawab setuju tarif dasar listrik prabayar tidak membebani pelangan Kemudian sejumlah 29 orang (58%) menjawab biasa saja, dan ada 6 orang (12%) yang menjawab kurang setuju.
(23)
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar Tarif dasar listrik pascabayar tidak membebani pelangan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 19 38%
3 Biasa Saja 16 32%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 2 4%
Jumlah 48 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tarif dasar listrik prabayar tidak membebani pelangan Kemudian sejumlah 19 orang (38%) menjawab setuju, 16 orang (32%) menjawab biasa saja dan ada 12 orang (24%) yang menjawab kurang setuju.
Tabel 13a
Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang instalasi listrik prabayar baik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 3 6%
2 Setuju 10 20%
3 Biasa Saja 21 42%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 2 4%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
(24)
prabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi listrik prabayar baik. Kemudian sejumlah 10 orang (20%) menjawab setuju, 21 orang (42%) menjawab biasa saja dan ada 14orang (28%) yang menjawab kurang setuju.
Tabel 13b
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang instalasi listrik pascabayar baik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 26 52%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi listrik pascabayar baik. Kemudian sejumlah 11 orang (22%) menjawab setuju, 26 orang (52%) menjawab biasa saja dan ada 14orang (24%) yang menjawab kurang setuju.
(25)
Distribusi Jawaban Responden Prabayar tentang alat instalasi sesuai standar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 12 24%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 11 22%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi listrik prabayar sudah sesuai standar. Kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab setuju, 23 orang (46%) menjawab biasa saja dan ada 11orang (22%) yang menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 3 orang (6%).
Tabel 14b
Distribusi Jawaban Responden Pascabayar tentang alat instalasi sesuai standar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 12 24%
2 Setuju 13 26%
3 Biasa Saja 10 20%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 12 orang (24%) yang menjawab sangat setuju tentang instalasi
(26)
listrik pascabayar sudah sesuai standar. Kemudian sejumlah 13 orang (26%) menjawab setuju, 10 orang (20%) menjawab biasa saja dan ada 14 orang (28%) yang menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 1 orang (2%).
Tabel 15a
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelayanan PLN listrik prabayar sudah baik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 4 8%
3 Biasa Saja 31 62%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
.Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN listrik prabayar sudah baik Kemudian sejumlah 4 orang (8%) menjawab setuju, 31 orang (62%) menjawab biasa saja dan ada 14orang (28%).
(27)
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelayanan PLN listrik pascabayar sudah baik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 6%
2 Setuju 18 36%
3 Biasa Saja 20 40%
4 Kurang Setuju 8 16%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 1 orang (6%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN listrik prabayar sudah baik Kemudian sejumlah 18 orang (18%) menjawab setuju, 2 orang (40%) menjawab biasa saja dan ada 8 orang (16%) yang menjawab kurang setuju sementara yang tidak setuju ada 3 orang (6%).
Tabel 16a
Distribusi Jawaban Responden listrik prabayar tentang pelayanan PLN yang sudah sesuai harapan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8
2 Setuju 15 30
3 Biasa Saja 15 30
4 Kurang Setuju 15 30
5 Tidak Setuju 1 2
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
(28)
prabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN listrik prabayar sudah sesuai harapan, kemudian sejumlah 15 orang (30%) menjawab setuju, 15 orang (30%) menjawab biasa saja, 15 orang (30%) menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 16b
Distribusi Jawaban Responden listrik pascabayar tentang pelayanan PLN yang sudah sesuai harapan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 22 44%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 1 2%
50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN listrik pascabayar sudah sesuai harapan, kemudian sejumlah 11 orang (22%) menjawab setuju, 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
(29)
Distribusi Jawaban Responden listrik prabayar tentang pelayanan PLN cepat dan profesional
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 3 6%
3 Biasa Saja 30 60%
4 Kurang Setuju 15 30%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN listrik prabayar cepat dan profesional, kemudian sejumlah 3 orang (6%) menjawab setuju, 30 orang (60%) menjawab biasa saja, 15 orang (30%) menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 17b
Distribusi Jawaban Responden listrik pascabayar tentang pelayanan PLN cepat dan profesional
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 25 50%
3 Biasa Saja 12 24%
4 Kurang Setuju 9 18%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
(30)
listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang pelayanan PLN listrik pascabayar cepat dan profesional, kemudian sejumlah 25 orang (50%) menjawab setuju, 12 orang (24%) menjawab biasa saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju.
Tabel 18a
Distribusi Jawaban Responden tentang kemudahan listrik prabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 5 10%
3 Biasa Saja 15 30%
4 Kurang Setuju 25 50%
5 Tidak Setuju 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 5 orang (10%) yang menjawab setuju tentang kemudahan listrik prabayar, kemudian sejumlah 15 orang (30%) menjawab biasa saja, 25 orang (50%) menjawab kurang setuju dan ada 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.
Tabel 18b
Distribusi Jawaban Responden tentang kemudahan listrik pascabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 6 12%
3 Biasa Saja 16 32%
4 Kurang Setuju 21 42%
5 Tidak Setuju 5 10%
Jumlah 50 100%
(31)
listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju tentang kemudahan listrik pascabayar, kemudian sejumlah 6 orang (12%) menjawab setuju, 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 21 orang (42%) menjawab kurang setuju dan 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.
Tabel 19a
Distribusi Jawaban Responden Tentang kenyamanan mengunakan listrik prabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 7 14%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 19 38%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju tentang kenyamanan mengunakan listrik prabayar, kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%) menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
(32)
Tabel 19b
Distribusi Jawaban Responden Tentang kenyamanan mengunakan listrik pascabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 3 6%
2 Setuju 5 10%
3 Biasa Saja 24 48%
4 Kurang Setuju 17 34%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju tentang kenyamanan mengunakan listrik pascabayar, 5 orang (10%) menjawab setuju kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja, 17 orang (34%) menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 20a
Distribusi Jawaban Responden Tentang keamanan mengunakan listrik prabayar sudah sesuai standar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 3 6%
2 Setuju 4 8%
3 Biasa Saja 21 42%
4 Kurang Setuju 19 38%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
(33)
keamanan mengunakan listrik prabayar, 4 orang (8%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 21 orang (42%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%) menjawab kurang setuju dan ada 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 20b
Distribusi Jawaban Responden Tentang keamanan mengunakan listrik pascabayar sudah sesuai standar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 4 8%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 19 38%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju tentang keamanan mengunakan listrik pascabayar, 4 orang (8%) menjawab setuju kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%) menjawab kurang setuju.
(34)
Tabel 21a
Distribusi Jawaban Responden tentang pengunaan listrik prabayar aman dalam memenuhi kebutuhan listrik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 12 24%
3 Biasa Saja 26 52%
4 Kurang Setuju 11 22%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 12 orang (24%) yang menjawab setuju dengan mengunakan listrik prabayar maka kebutuhan listrik akan aman, kemudian sejumlah 26 orang (52%) menjawab biasa saja, 11 orang (22%) menjawab kurang setuju dan ada 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 21b
Distribusi Jawaban Responden tentang pengunaan listrik pascabayar aman dalam memenuhi kebutuhan listrik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 19 38%
3 Biasa Saja 24 48%
4 Kurang Setuju 6 12%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
(35)
mengunakan listrik pascabayar maka kebutuhan listrik akan aman , kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja, 6 orang (12%) menjawab kurang setuju dan 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 22a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima pengaduan pelangan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 15 30%
3 Biasa Saja 21 42%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 2 4%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 15 orang (30%) yang menjawab setuju PLN terbuka dalam menerima keluhan pelangan, kemudian sejumlah 21 orang (42%) menjawab biasa saja, 12 orang (24%) menjawab kurang setuju dan ada 2 orang (4%) menjawab tidak setuju.
(36)
Tabel 22b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima pengaduan pelangan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 19 38%
3 Biasa Saja 16 32%
4 Kurang Setuju 11 22%
5 Tidak Setuju 2 4%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 12 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN terbuka dalam menerima keluhan pelangan , 19 orang (38%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 11 orang (11%) menjawab kurang setuju dan 2 orang (4%) menjawab tidak setuju.
Tabel 23a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu memberikan solusi bila ada permasalahan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 3 6%
3 Biasa Saja 31 62%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju PLN
(37)
kemudian sejumlah 31 orang (62%) menjawab biasa saja, 12 orang (24%) menjawab kurang setuju dan ada 6 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 23b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu memberikan solusi bila ada permasalahan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 26 52%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 1 orang (1%) yang menjawab sangat setuju PLN selalu memberikan solusi bila ada permasalahan , 11 orang (22%) menjawab setuju, kemudian sejumlah2 orang (52%) menjawab biasa saja, 12 orang (24%) menjawab kurang setuju.
(38)
Tabel 24a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN jarang melakukan pemadaman
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 15 30%
3 Biasa Saja 21 42%
4 Kurang Setuju 12 24%
5 Tidak Setuju 2 4%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 15 orang (2%) yang menjawab setuju PLN jarang melakukan pemadaman, kemudian sejumlah 21 orang (42%) menjawab biasa saja, 12 orang (24%) menjawab kurang setuju dan ada 2 orang (4%) menjawab tidak setuju.
Tabel 24b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN jarang melakukan pemadaman
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 12 24%
2 Setuju 13 26%
3 Biasa Saja 10 20%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
(39)
melakukan pemadaman, 13 orang (26%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 10 orang (20%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab kurang setuju dan 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
Tabel 25a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa tidak ada pemadaman
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 6 12%
3 Biasa Saja 30 60%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 6 orang (12%) yang menjawab setuju tidak ada pemadaman, kemudian sejumlah 30 orang (60%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab kurang setuju.
(40)
Tabel 25b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa tidak ada pemadaman
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 18 36%
3 Biasa Saja 20 40%
4 Kurang Setuju 8 16%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 2 orang (2%) yang menjawab sangat setuju tidak ada pemadaman, 18 orang (36%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 20 orang (40%) menjawab biasa saja, 8 orang (16%) menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 26a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar PLN cepat melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 9 18%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 12 24%
4 Kurang Setuju 15 30%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
(41)
listrik prabayar, ada 9 orang (18%) yang menjawab sangat setuju PLN cepat melakukan perbaikan, 11 orang (22%) setuju, kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab biasa saja, 15 orang (28%) menjawab kurang setuju dan ada 3 orang (6%) tidak setuju
Tabel 26b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar PLN cepat melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 22 44%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN cepat melakukan perbaikan, 11 orang (22%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab kurang setuju dan 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
(42)
Tabel 27a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa petugas PLN cepat dan professional melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 13 26%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 11 orang (22%) yang menjawab setuju PLN cepat melakukan perbaikan, kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 13 orang (26%) menjawab kurang setuju dan ada 3 orang (6%) tidak setuju
Tabel 27b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa petugas PLN cepat dan professional melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 25 50%
3 Biasa Saja 12 24%
4 Kurang Setuju 9 18%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju petugas PLN cepat dan professional melakukan perbaikan, 25 orang (50%)
(43)
saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju. dan tidak ada yang menjawab tidak setuju.
Tabel 28a
Distribusi Jawaban Responden Listrik bahwa PLN terbuka menerima keluhan pelangan listrik prabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 18 36%
3 Biasa Saja 18 36%
4 Kurang Setuju 10 20%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju PLN terbuka menerima keluhan pelangan, 36% atau 18 orang menyatakan setuju dan juga 18 orang (36%) menjawab biasa saja, 10 orang (20%) menjawab kurang setuju dan tidak ada yang menjawab tidak setuju.
(44)
Tabel 28b
Distribusi Jawaban Responden Listrik bahwa PLN terbuka menerima keluhan pelangan listrik pascabayar
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 6 12%
3 Biasa Saja 16 32%
4 Kurang Setuju 21 42%
5 Tidak Setuju 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN terbuka menerima keluhan pelangan, 6 orang (12%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 21 orang (42%) menjawab kurang setuju. dan 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.
Tabel 29a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN mencarikan solusi bila ada permasalahan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 4 8%
3 Biasa Saja 19 38%
4 Kurang Setuju 23 46%
5 Tidak Setuju 4 8%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab setuju PLN mencarikan
(45)
orang (46%) menjawab kurang setuju dan 4 orang menjawab tidak setuju.
Tabel 29b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN mencarikan solusi bila ada permasalahan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 1 2%
2 Setuju 18 36%
3 Biasa Saja 20 40%
4 Kurang Setuju 8 16%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 1 orang (2%) yang menjawab sangat setuju PLN mencarikan solusi bila ada permasalahan, 18 orang (36%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 20 orang (40%) menjawab biasa saja, 8 orang (16%) menjawab kurang setuju. dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 30a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN terbuka dalam menerima saran dan kritik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 6 12%
3 Biasa Saja 22 44%
4 Kurang Setuju 19 38%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
(46)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 6 orang (12%) yang menjawab setuju PLN menerima saran dan kritik , 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%) menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 30b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN terbuka menerima saran dan kritik
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 11 22%
3 Biasa Saja 22 44%
4 Kurang Setuju 14 28%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN terbuka menerima saran dan kritik, 11 orang (22%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 14 orang (28%) menjawab kurang setuju. dan 1 orang (2%) menjawab tidak setuju.
(47)
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 17 34%
3 Biasa Saja 22 44%
4 Kurang Setuju 6 12%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem , 17 orang (34%) menjawab setuju, kemudian 22 orang (44%) menjawab biasa saja, 6 orang (12%) menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 31b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 25 50%
3 Biasa Saja 12 24%
4 Kurang Setuju 9 18%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 8 orang (8%) yang menjawab sangat setuju PLN
(48)
selalu menginformasikan bila ada perubahan sistem, 25 orang (50%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 12 orang (24%) menjawab biasa saja, 9 orang (18%) menjawab kurang setuju.
Tabel 32a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perbaikan jaringan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 7 14%
3 Biasa Saja 14 28%
4 Kurang Setuju 24 48%
5 Tidak Setuju 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju PLN selalu menginformasikan bila ada perbaikan jaringan , kemudian 14 orang (28%) menjawab biasa saja, 24 orang (48%) menjawab kurang setuju dan 5 orang (10%) menjawab tidak setuju.
(49)
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa PLN selalu menginformasikan bila ada perbaikan jaringan
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 2 4%
2 Setuju 6 12%
3 Biasa Saja 16 32%
4 Kurang Setuju 21 42%
5 Tidak Setuju 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 2 orang (4%) yang menjawab sangat setuju PLN selalu menginformasikan bila ada perbaikan jaringan, 6 orang (12%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 16 orang (32%) menjawab biasa saja, 21 orang (42%) menjawab kurang setuju dan 5 orang atau 10% menjawab tidak setuju.
Tabel 33a
Distribusi Jawaban Responden Listrik prabayar bahwa proses administrasi listrik pintar mudah
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 8 16%
3 Biasa Saja 19 38%
4 Kurang Setuju 20 40%
5 Tidak Setuju 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik prabayar, ada 8 orang (16%) yang menjawab setuju proses
(50)
administrasi listrik pintar mudah , kemudian 19 orang (38%) menjawab biasa saja, 20 orang (40%) menjawab kurang setuju dan 3 orang (6%) menjawab tidak setuju.
Tabel 33b
Distribusi Jawaban Responden Listrik pascabayar bahwa proses administrasi listrik regular mudah
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 3 6%
2 Setuju 5 10%
3 Biasa Saja 24 48%
4 Kurang Setuju 17 34%
5 Tidak Setuju 1 2%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 3 orang (6%) yang menjawab sangat setuju proses administrasi listrik regular mudah, 5 orang (10%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 24 orang (48%) menjawab biasa saja, 17 orang (34%) menjawab kurang setuju dan 1 orang atau 2% menjawab tidak setuju.
Tabel 34a
Distribusi Jawaban Responden bahwa pembayaran listrik prabayar mudah
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 7 14%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 18 36%
5 Tidak Setuju 2 4%
Jumlah 50 100%
(51)
listrik prabayar, ada 7 orang (14%) yang menjawab setuju pembayaran listrik pintar mudah , kemudian 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 18 orang (36%) menjawab kurang setuju dan 2 orang (4%) menjawab tidak setuju.
Tabel 34b
Distribusi Jawaban Responden bahwa pembayaran listrik pascabayar mudah
NO Responden Jumlah Presentase
1 Sangat Setuju 4 8%
2 Setuju 4 8%
3 Biasa Saja 23 46%
4 Kurang Setuju 19 38%
5 Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 pelangan listrik pascabayar, ada 4 orang (8%) yang menjawab sangat setuju proses pembayaran listrik regular mudah, 4 orang (8%) menjawab setuju, kemudian sejumlah 23 orang (46%) menjawab biasa saja, 19 orang (38%) menjawab kurang setuju.
(52)
BAB V ANALISIS DATA 5.1.Analisis Data
Penelitian ini berisikan tentang perbandingan tingkat kepuasan pelayanan listrik pintar (prabayar) dengan listrik regular (Pascabayar) pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo. Adapun yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah masyarakat pelangan listrik prabayar dan pascabayar yang masing-masing diambil 50 orang.
5.1.1.Pelangan Listrik Prabayar
Setelah keseluruan data di peroleh dan sudah diuraikan didalam penelitian ini, maka tahap selanjutnya dilakukan analisis data tentang jawaban responden pelangan listrik prabayar berdasarkan sebelas karakteristik yang diambil didalam penelitian ini. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat kepuasan pelayanan listrik prabayar dibagi menjadi duapuluh lima pertanyaan. Setelah menganalisis data yang didapat dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 40. Untuk menentukan jarak interval maka digunakan rumus:
= ℎ �
= −
=
(53)
menyusun kategori sebagai berikut:
Untuk kategori sangat tinggi : 84 - 96 Untuk kategori tinggi : 73 - 83 Untuk kategori sedang : 62 - 72 Untuk kategori rendah : 51 - 61 Untuk kategori sangat rendah : 40 - 50
Untuk mengetahui kepuasan responden listrik prabayar, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:
Tabel 35
Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Listrik Prabayar Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tinggi 84 – 96 7 14
Tinggi 73 – 83 16 32
Sedang 62 – 72 17 34
Rendah 51 – 61 5 10
Sangat Rendah 40 – 50 5 10
Jumlah 50 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel 35 di atas dapat dilihat bahwa jawaban responden pelangan listrik prabayar di Kantor PLN Ranting Berastagi Tanah Karo dengan kategori sangat tinggi, yang ditunjukkan dari 7 responden (14%), kategori tinggi sebanyak 16 responden (32%), kategori sedang 10 responden (17%), kategori rendah 5 responden (10%), dan kategori sangat rendah 5 responden (10%).
(54)
5.1.2.Pelangan Listrik Pascabayar
Setelah keseluruan data di peroleh dan sudah diuraikan didalam penelitian ini, maka tahap selanjutnya dilakukan analisis data tentang jawaban responden pelangan listrik pascabayar berdasarkan sebelas karakteristik yang diambil didalam penelitian ini. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat kepuasan pelayanan listrik prabayar dibagi menjadi duapuluh lima pertanyaan. Setelah menganalisis data yang didapat dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 43. Untuk menentukan jarak interval maka digunakan rumus
= ℎ �
= −
=
= ,
Dibulatkan menjadi 11. Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut:
Untuk kategori sangat tinggi : 87 - 100 Untuk kategori tinggi : 76 - 86 Untuk kategori sedang : 65 - 75 Untuk kategori rendah : 54 - 64 Untuk kategori sangat rendah : 43-53
(55)
pegawai di kantor UPT Samsat Medan Selatan, dapat dilihat dari rekaptuliasi jawaban responden dalam tabel berikut ini:
Tabel 36
Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Listrik Pascabayar Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tinggi 87 – 100 14 28
Tinggi 76 – 86 15 30
Sedang 65 – 75 10 20
Rendah 54 – 64 7 14
Sangat Rendah 43 – 53 4 8
Jumlah 50 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel 36 di atas dapat dilihat bahwa jawaban responden pelangan listrik pascabayar di Kantor PLN Ranting Berastagi Tanah Karo berada di kategori sangat tinggi, yang ditunjukkan dari 14 responden (28%), kategori tinggi sebanyak 15 responden (30%), kategori sedang 10 responden (20%), kategori rendah 7 responden (14%), dan kategori sangat rendah 4 responden (8%).
5.1.3. Perbandingan tingkat kepuasan pelangan terhadap pelayanan listrik prabayar dan pascabayar
5.1.3.1. Uji homogenitas varian
(56)
� − � � = = ,
� − � � = = ,
2. Menghitung Varian dan Simpangan Baku
Varian skor responden listrik prabayar :
Varian = √n. ∑x − ∑Xn n −
Varian = √ . −−
Varian = √ = ,
Simpangan baku skor responden listrik prabayar :
�� � � �� = √ �, = 13,01
Varian skor responden listrik pascabayar :
Varian = √n. ∑x − ∑Xn n −
(57)
Simpangan baku skor responden listrik prabayar :
�� � � �� = √ , � = 14,62
3. Uji Homogenitas
� = � � �� � � �
� = , = ,,
Harga F tersebut di atas perlu dibandingkan dengan F tabel, dengan dk (derajat kebebasan) pembilang = (50-1) dan dk (derajat kebebasan) penyebut = (50-1). Dengan dk pembilang = 49 dan dk penyebut = 49 dengan taraf kesalahan = 5% (0,05), maka harga F tabel
= 1,61 Bila nilai F ≤ Ftabel maka varian homogen.
Teryata nilai F tabel (1,26< 1,61) maka dapat disimpulkan varian kedua sampel dari skor responden prabayar dan pasca bayar adalah homogen
5.1.3.2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui perbandingan tingkat kepuasan pelangan terhadap pelayanan listrik prabayar dan pascabayar, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua rata- rata ( uji t). Rumus yang digunakan sebagai berikut
(58)
=
�̅ − �̅
√
��
+
��.
=
, − ,
√
,9+
9,=
− ,
√ , + ,
=
− ,
√ ,
=
− ,
,
= − ,
Harga thitung adalah -2,22dan jika dilihat pada tabel t (lihat lampiran) untuk kesalahan 5% dan dk = 100-2 = 98, maka didapat ttabel= 1,67 Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis :
a. Jika harga thitung>ttabel , maka Ho (hipotesa Nol) ditolak dan Ha (hipotesa Alternatif) diterima, artinya ada perbedaan tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo.
b. Jika harga thitung<ttabel , maka Ho (hipotesa Nol) diterima dan Ha (hipotesa Alternatif ) ditolak , artinya tidak ada
(59)
pascabayar pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo. Dengan membandingkan antara thitung dengan nilai -2,22 dan ttabel 1,67 , maka dapat diketahui bahwa thitung> ttabel ( -2,22 > 1,67 ), hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada ada perbedaan tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo
5.2.Interpretasi Data
Seiring berjalannya waktu dan untuk mengembangkan pelayanan suatu perusahaan, maka dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan eksistensi dan juga untuk kemajuan serta pengembangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bentuk inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN adalah dengan mengeluarkan program listrik Pintar. Listrik pintar adalah inovasi layanan dari PLN yang mulai disosialisasikan sejak tahun 2008 namun baru resmi diluncurkan pada tahun 2009. Selama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik pascabayar, yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya.Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekaning listrik setelah waktu tertentu.
(60)
Mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar (prabayar). Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem‘token’ (pulsa) atau stroom. Dengan demikian, Pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik. Dengan menggunakan listrik prabayar, pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan. Dari fenomena tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan listrik prabayar lebih efisien daripada listrik pascabayar.
Dari hasil uji hipotesis diperoleh ada perbedaan tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo.Berdasarkan hasil rekaptulasi jawaban responden (tabel 35) diketahui bahwa jawaban responden listrik prabayar terhadap kualitas pelayanan pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo berada pada kategori sedang. Sedangkan jawaban responden (tabel 36) diketahui bahwa jawaban responden listrik pascabayar terhadap kualitas pelayanan pada PT PLN (Persero) ranting Berastagi, Tanah Karo berada pada kategori tinggi.
Program baru listrik prabayarsaat ini dirasa sangat dipaksakankarena sesuai keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineralbahwa untuk
(61)
pelanggan tidak ada pilihan lain selain harus menggunakan listrik prabayar. Ada beberapa hal yang menyebabkan tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar lebih rendah dari listrik pascabayar diantaranya tarif biayalistrik prabayar dirasa lebih mahal, Pembelian voucher secaraonline sering terjadi trouble/gangguan, Pulsa listrik dapat habis tiba tiba diwaktu yang tidak diinginkan, misalnya ditengah malam, Pelanggan yang sudah beralih ke listrik prabayar tidak bisa lagi beralih ke pascabayar, Pelanggan disibukkan tiap hari harus rajin-rajin mengecek jumlah kwh untuk mengatisipasi pemadaman.
Selain itu masyarakat menganggap bahwa listrik prabayar ini mahal dan sulituntuk mendapatkan pelayanannya. Padahal jika tidak ada kendalaapapun dalam pemasangan dan pengetahuan masyarakat tentang jaringan pembelian token khususnya melalui internet banking dan sms banking maupun atm pelayanan dapat dengan mudah diterima. Pengetahuan masyarakat yang minim tentang program listrik prabayar dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak PT PLN. Sosialisasi gencar dilakukan padaawal peluncuran listrik prabayar saja,pada saat ini sosialisasi hanya dilakukan jika masyarakat datang kekantor. Padahal masyarakat masih ada yang belum mengetahui jelas tentang program listrik prabayar. Kendala lain adalah Tidak semua masyarakat paham dengan kemajuan teknologi dikarenakan latar belakang tingkat pendidikan dan ekonomi yang berbeda, sehingga mereka lebih memilih mengunakan listrik pascabayar daripada prabayar.
(62)
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan
Hasil penelitia nmengenai perbandingan antara tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar (prabayar) dengan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar (prabayar) pada PT.PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dalam kategori sedang.
2. Tingkat kepuasan pelanggan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dalam kategori Tinggi.
3. Ada perbedaan antara tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar (prabayar) dengan listrik regular (pascabayar) pada PT.PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo, dimana tingkat kepuasan pelanggan listrik regular (pascabayar) lebih tinggi daripada tingkat kepuasan pelanggan listrik pintar (prabayar).
6.2. Saran
Adapun saran yang diajukan olehpenulis yaitu sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen unit pelayanan listrik pintar PT.PLN (Persero) hendaknya mempertahankanpelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan. Dan terus berupaya meningkatkan pelayanan agar lebih baik lagiSehingga Pelanggan tetap merasa puas dan dapat menjadikan pelanggan agar memiliki loyalitas tinggi terhadap produk listrik pintar.
(63)
tetap terbuka menerima kritik dan saran dari berbagai pihak, agar dapat menampung dan memperbaiki hal-hal yang dikomplainkan pelanggan demi memberikan kepuasan sesuai dengan apa yang diharapkan para pelanggan
(64)
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 . Bentuk Penelitian
Metode penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Untuk memperoleh semuanya itu maka, dalam bab ini penulis akan menjabarkan metode yang akan digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid.
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode komparatif dengan menggunakan analisa data kuantitataif dan menggunakan rumus statistik.Selain itu untuk membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh dari lapangan.Dasar penelitian ini adalah survey, yaitu pembagian kuesioner kepada responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hal yang berhubungan denga penelitin guna memperoleh data yang obyektif dan valid dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada.
2.2.Lokasi Pelelitian
Penelitian ini berlokasi di Kantor PT.PLN (Persero) Jln. Udara No.7 Berastagi
2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1.Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
(65)
tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat sebagai pengguna layanan publik yang menggunakan Listrik Prabayar (LPB)
2.3.2.Sampel
Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai representative dari seluruh populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi.21Apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Apabila lebih dari 100 orang,maka diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.22
Berdasarkan jumlah populasi yang diambil, maka untuk menentukan jumlah sampel yang representatif penulis menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan rumus Slovin yakni sebagai berikut :23
n = + NeN
Keterangan : N = Populasi n = Sampel
e = Tingkat kesalahan penarikan sampel
2.4. Teknik Pengumpulan Data
20Sugiyono.2006 Statistik Untuk Penelitian Alfabeta.Bandung.hal 73 21 Op cit hal 152
22 Arikunto.2006 hal 104
(66)
Dalam penelitian ini diperlukan data atau keterangan dan informasi. Untuk itu penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrumen sebagai berikut:
a. Metode angket (kuesioner), yaitu pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban.
b. Metode wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan memiliki relevansi terhadap masalah penelitian.
c. Metode observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap fenomenafenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.
2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumen/arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
a. Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan objek penelitian.
b. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan daya yang diperoleh dari buku-buku,literature, internet, dan lain-lain yang berpotensi dan memiliki keterkaitandengan masalah penelitian.
(67)
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif.Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner. Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5. 2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4. 3. Untuk jawaban alternatif “c“ diberi skor 3. 4. Untuk jawaban alternatif “d“ diberi skor 2. 5. Untuk jawaban alternatif “e“ diberi skor 1.
2.6.Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunankan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji perbedaan tingkat kepuasan pelayanan listrik prabayar dan listrik pascabayar dengan menggunakan perhitungan statistik
2.6.1. Uji Homogenitas Varian
Perhitungannya dengan menggunakan uji F :24 F = �
�
Keterangan :
F : varian yang dicari S12 : Varian yang terbesar S22 : Varian yang terkecil
(1)
T.Tarigan dan Ibu N.Surbakti yang telah membesarkan penulis dengan penuh
kasih sayang.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas SumateraUtara.
2. Bapak Drs. Rasudyn Ginting, M,Si, selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas SumateraUtara
3. Ibu Dra. ElitaDewi, selaku sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Drs. Robinson Sembiring M.si, selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan selalu menyediakan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Dosen Penguji Bapak Drs. Burhanuddin M.si, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Dosen-Dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing penulis dari awal hingga detik ini.
7. Kak Dian dan Kak Mega yang telah banyak membantu penulis dalam urusan administrasi dikampus.
8. Terkhusus dan teristimewa, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya untuk kedua orang tua penulis Bapak Tuju Tarigan, dan Ibunda
(2)
Nurmina Surbakti yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih
sayang, mendidik, memotivasi, dan memberikan banyak nasehat dan bimbingan hingga saat ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1.
9. Tak lupa juga kepada abang dan kakak penulis : Andi. Tarigan, Salma Putri
Surbakti, Ciken Sembiring, Citra Dewi br Tarigan, Jenrichi br Tarigan
yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dan terima kasih kerpada keponakan-keponakan saya Bregi br sembiring, Brekas Tarigan, Armazeta Tarigan, Cici erlitna br sembiring Terima kasih buat keluargaku untuk segala dukungan moril dan moral serta doa-doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10.Bapak M.Uwaisulqarni selaku manajer PT.PLN (Persero) Ranting Berastagi Tanah Karo dan ibu Eliza sekertaris PT.PLN (Persero Ranting Berastagi yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu dan membimbing penulis dalam pelaksanaan penelitian.
11.Sahabat terbaik penulis, Regina Yossi, Neena Dhilon, Sri Utari Haloho yang masih tetap menemani penulis, sahabat yang apa adanya, sederhana dan dengan tulus menemani penulis, yang telah memberikan banyak kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih untuk kalian yang selalu setia bersama penulis mencurahkan banyak cerita, memberikan motivasi, dan banyak memberikan masukan kepada penulis. Terima kasih untuk kalian sudah menjadi sahabat terbaik penulis. Semoga tetap menjadi sahabat terbaik penulis.
(3)
12.Sahabat penulis, Bunga Octaviani R, Dewi Anggiati Siregar, Nova Sri Agustina, Depi Dahniar, dan Sandra G yang telah memberikan dorongan dan arahan yang membangun kepada penulis selagi mengerjakan Skripsi.
13.Teman-teman satu kelompok magang saya Neena, Regina yossi, Sri Utari, Thesca, Andrey, Ricky, Rippy, Audy dan Hyppo, Terima kasih untuk pengalaman tak terlupakan yang telah kita bagi bersama.
14.Teman-teman AN11 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih sudah membagi banyak cerita selama masa perkuliahan kita. Semoga kita tetapi menjadi satu keluarga dan tali silaturahmi kita tidak terputus. Selamat berjuang untuk masa depan kawan. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca agar memberi kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, menambah wawasan dan pengetahuan kitabersama.
Terima Kasih…
Medan, 03 Agustus2015 Penulis,
(4)
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
ABTSRAK ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
1.5. Kerangka Teori... 7
15.1 Pelayanan Publik ... 7
1.5.1.1. Asas-Asas Pelayanan Publik ... 9
1.5.1.2. Bentuk-Bentuk Pelayanan Publik ... 10
1.5.1.3. Prinsip Pelayanan Publik ... 12
15.2 Pengertian Kepuasan Pelangan ... 13
1.5.2.1. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan ... 15
15.3 Listrik Pintar (Prabayar) ... 17
15.4 Listrik Reguler (Pasca Bayar) ... 22
15.5 Perbandingan Tingkat Kepuasan ... 23
15.6 PT PLN (Persero) ... 24
1.5.6.1 Landasan Hukum Kegiatan Online PT. PLN 25
(5)
1.5.6.3. Hak dan Kewajian Pelanggan ... 26
1.6 Hipotesis ... 28
1.7 Definisi Konsep ... 28
1.8 Definisi Operasional... 30
1.9 Sistematika Penulisan ... 31
BAB II METODE PENELITIAN ... 33
2.1. Bentuk Penelitian... 33
2.2. Lokasi Penelitian ... 33
2.3. Populasi dan Sampel... 33
2.3.1. Populasi ... 33
2.3.2. Sampel ... 34
2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 35
2.5. Teknik Penentuan Skor... 36
2.6. Teknik Analisis Data ... 36
2.6.1. Uji Homogenitas Varian ... 36
2.6.2. Uji Hipotesis ... 37
BAB III DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 38
3.1 Sejarah PT PLN (Persero) ... 38
3.2 Nilai PT PLN (Persero) ... 41
3.3 Visi, Misi dan Moto PT PLN (Persero) ... 41
3.4 Deskripsi Pekerjaan di PT. PLN ... 43
BAB IV PENYAJIAN DATA DATA ... 50
4.1 Karakteristik Responden ... 50
(6)
BAB V ANALISIS DATA ... 61
5.1 Analisis Data ... 88
5.1.1. Pelanggan Listrik Prabayar ... 88
5.1.2. Pelanggan Listrik Pascabayar ... 90
5.1.3. Perbandingan Tingkat Kepuasan ... 91
5.1.3.1. Uji Homogenitas Varian ... 91
5.1.3.2. Uji Hipotesis ... 91
5.2 Interpretasi Data ... 95
BAB VI PENUTUP ... 98
6.1 Kesimpulan ... 98
6.2 Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA