93
Varian = √ =
,
Simpangan baku skor responden listrik prabayar :
�� � � �� = √
, � = 14,62 3.
Uji Homogenitas
� = � � �
� � � �
� = ,
, = , Harga F tersebut di atas perlu dibandingkan dengan F tabel,
dengan dk derajat kebebasan pembilang = 50-1 dan dk derajat kebebasan penyebut = 50-1. Dengan dk pembilang = 49 dan dk
penyebut = 49 dengan taraf kesalahan = 5 0,05, maka harga F tabel = 1,61 Bila nilai F ≤ Ftabel maka varian homogen.
Teryata nilai F tabel 1,26 1,61 maka dapat disimpulkan varian kedua sampel dari skor responden prabayar dan pasca bayar adalah
homogen
5.1.3.2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui perbandingan tingkat kepuasan pelangan terhadap pelayanan listrik prabayar dan pascabayar, maka dapat dilihat
dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua rata- rata uji t. Rumus yang digunakan sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
94
=
�̅ − �̅ √
� �
+
� �
.
= , − ,
√
,9
+
9,
= − ,
√ , + ,
= − ,
√ ,
= − ,
, = − ,
Harga t
hitung
adalah -2,22dan jika dilihat pada tabel t lihat lampiran untuk kesalahan 5 dan dk = 100-2 = 98, maka didapat t
tabel
= 1,67 Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis :
a. Jika harga t
hitung
t
tabel
, maka Ho hipotesa Nol ditolak dan Ha hipotesa Alternatif diterima, artinya ada perbedaan tingkat
kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN Persero ranting Berastagi, Tanah Karo.
b. Jika harga t
hitung
t
tabel
, maka Ho hipotesa Nol diterima dan Ha hipotesa Alternatif ditolak , artinya tidak ada
Universitas Sumatera Utara
95
perbedaan tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN Persero ranting Berastagi, Tanah Karo.
Dengan membandingkan antara t
hitung
dengan nilai -2,22 dan t
tabel
1,67 , maka dapat diketahui bahwa t
hitung
t
tabel
-2,22 1,67 , hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada ada perbedaan
tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN Persero ranting Berastagi, Tanah Karo
5.2.Interpretasi Data
Seiring berjalannya waktu dan untuk mengembangkan pelayanan suatu perusahaan, maka dibuatlah suatu inovasi demi mempertahankan eksistensi
dan juga untuk kemajuan serta pengembangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bentuk inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN adalah
dengan mengeluarkan program listrik Pintar. Listrik pintar adalah inovasi layanan dari PLN yang mulai disosialisasikan sejak tahun 2008 namun baru
resmi diluncurkan pada tahun 2009. Selama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik pascabayar, yaitu Pelanggan menggunakan energi listrik dulu
dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya.Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar
Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau
tidak membayar rekaning listrik setelah waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
96
Mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar prabayar. Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uangbiaya
lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter
Prabayar MPB yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem‘token’
pulsa atau stroom. Dengan demikian, Pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah
pembelian listrik. Dengan menggunakan listrik prabayar, pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap
bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan. Dari fenomena tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan listrik prabayar lebih
efisien daripada listrik pascabayar. Dari hasil uji hipotesis diperoleh ada perbedaan tingkat kepuasan antara
pelangan listrik prabayar dan pascabayar pada PT PLN Persero ranting Berastagi, Tanah Karo.Berdasarkan hasil rekaptulasi jawaban responden
tabel 35 diketahui bahwa jawaban responden listrik prabayar terhadap kualitas pelayanan pada PT PLN Persero ranting Berastagi, Tanah Karo
berada pada kategori sedang. Sedangkan jawaban responden tabel 36 diketahui bahwa jawaban responden listrik pascabayar terhadap kualitas
pelayanan pada PT PLN Persero ranting Berastagi, Tanah Karo berada pada kategori tinggi.
Program baru listrik prabayarsaat ini dirasa sangat dipaksakankarena sesuai keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineralbahwa untuk
Universitas Sumatera Utara
97
pasang baru listrik harus diwajibkan untuk menggunakan listrik prabayar jadi pelanggan tidak ada pilihan lain selain harus menggunakan listrik prabayar.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tingkat kepuasan antara pelangan listrik prabayar lebih rendah dari listrik pascabayar diantaranya tarif biayalistrik
prabayar dirasa lebih mahal, Pembelian voucher secaraonline sering terjadi troublegangguan, Pulsa listrik dapat habis tiba tiba diwaktu yang tidak
diinginkan, misalnya ditengah malam, Pelanggan yang sudah beralih ke listrik prabayar tidak bisa lagi beralih ke pascabayar, Pelanggan disibukkan
tiap hari harus rajin-rajin mengecek jumlah kwh untuk mengatisipasi pemadaman.
Selain itu masyarakat menganggap bahwa listrik prabayar ini mahal dan sulituntuk mendapatkan pelayanannya. Padahal jika tidak ada kendalaapapun
dalam pemasangan dan pengetahuan masyarakat tentang jaringan pembelian token khususnya melalui internet banking dan sms banking maupun atm
pelayanan dapat dengan mudah diterima. Pengetahuan masyarakat yang minim tentang program listrik prabayar dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pihak PT
PLN. Sosialisasi gencar dilakukan padaawal peluncuran listrik prabayar saja,pada saat ini sosialisasi hanya dilakukan jika masyarakat datang kekantor. Padahal
masyarakat masih ada yang belum mengetahui jelas tentang program listrik prabayar. Kendala lain adalah Tidak semua masyarakat paham dengan kemajuan
teknologi dikarenakan latar belakang tingkat pendidikan dan ekonomi yang berbeda, sehingga mereka lebih memilih mengunakan listrik pascabayar daripada
prabayar.
Universitas Sumatera Utara
98
BAB VI PENUTUP