PERUMUSAN MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PEMBATASAN MASALAH METODOLOGI PENULISAN Sekilas mengenai Struktur Cangkang

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dewasa ini bangunan yang berbentuk cangkang atau shell sangat sering dijumpai. Timoshenko merupakan salah satu ahli yang memaparkan bagaimana perhitungan-perhitungan praktis dalam hal bangunan yang berbentuk cangkang shell. Pemaparan kembali mengenai mekanika teknik bangunan shell dianggap penting untuk dibahas dalam tugas akhir ini, dan khususnya untuk aplikasi shell yang berbentuk translational surface khususnya cylindrical surface shell berdasarkan radian yang variatif dan dibandingkan dengan program ansys.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Penulis ingin mengetahui bagaimana gaya-gaya dan tegangan dari suatu shell yang berbentuk cylindrical surface jika radiannya variatif secara manual dan dengan program ansys.

1.4 PEMBATASAN MASALAH

Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk mempermudah penyelesaian adalah : a. Teori yang digunakan adalah teori selaput tipis cangkang tanpa lenturan. b. Radian yang digunakan ada 3 yaitu Rsetengah lingkaran, 1.5Rellips, dan 3Rellips dengan panjang dan lebar tetap. c. Pondasi cangkang tidak dihitung. Universitas Sumatera Utara d. Teori selaput tipis cangkang hanya menghitung gaya normal saja, momen dan lintang dianggap nol. e. Program ansys yang digunakan adalah versi 9. f. Besar modulus elastisitas yang digunakan adalah E=25000Nmm 2 g. Perbandingan yang dilakukan adalah cangkang setengah lingkaran manual dengan program, cangkang ellips 1.5R manual dan program dengan ellips 3R manual dan program. . h. Atap yang berbentuk cangkang cylindrical surface menutup 1 lapangan tenis. i. Beban yang memikul atap adalah beban terbagi rata dengan besar 5000 Nm 2

1.5 METODOLOGI PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah kajian literature berdasarkan teori cangkang Timoshenko, serta masukan-masukan dari dosen pembimbing. . Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sekilas mengenai Struktur Cangkang

Cangkang adalah bentuk structural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai sembarang bentuk. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari kurva yang diputar terhadap satu sumbu misalnya, permukaan bola, elips, kerucut, dan parabola, permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang di atas kurva bidang lainnya misalnya permukaan parabola eliptik dan silindris, permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan dua ujung segmen garis pada dua kurva bidang misalnya permukaan hiperbolik paraboloid dan konoid, dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang telah disebutkan di atas. spherical surface eliptical surface parabolic surface a Permukaan rotasional Universitas Sumatera Utara cylindrical surface eliptic paraboloid b Permukaan translasional hyperbolic paraboloid conoid c Permukaan ruled Gambar 2.1 Contoh-contoh berbagai jenis permukaan cangkang menerus Beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang in-plane permukaan tersebut. Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahanan momen yang berarti. Struktur cangkang tipis khususnya cocok digunakan untuk memikul beban terbagi rata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat. Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam-bidang terutama dengan cara tarik dan tekan, struktur cangkang dapat sangat tipis Universitas Sumatera Utara dan mempunyai bentang relatif besar. Perbandingan bentang-tebal sebesar 400 atau 500 dapat saja digunakan [misalnya tebal 3 in. 8 cm mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft 30 sampai 38 m]. Cangkang setipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentuk-bentuk tiga dimensional lain, misalnya kubah pasangan bata, mempunyai ketebalan lebih besar, dan tidak dapat dikelompokkan sebagai struktur yang hanya memikul tegangan dalam- bidang karena pada struktur tebal seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan. Bentuk-bentuk tiga dimensional juga dapat dibuat dari batang-batang kaku dan pendek. Struktur seperti ini pada hakikatnya adalah struktur cangkang karena perilaku strukturalnya dapat dikatakan sama dengan permukaan cangkang menerus, hanya saja tegangannya tidak lagi menerus seperti pada permukaan cangkang, tetapi terpusat pada setiap batang. Struktur demikian baru pertama kali digunakan pada awal abad XIX. Kubah Schwedler, yang terdiri atas jaring-jaring batang bersendi tak teratur, misalnya, diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863, pada saat itu mendesain kubah dengan bentang 132 ft 48 m. struktur baru yang lain adalah yang menggunakan batang-batang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia ini yang menggunakan cara yang demikian. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Beberapa contoh permukaan jala reticulated surface Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat menggunakan cara-cara yang lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya sama. Salah satu diantaranya adalah kubah geodesic yang diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat bagian dari permukaan bola itu terbatas. Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola. Tinjauan geometris yang Universitas Sumatera Utara demikian inilah yang digunakan oleh Fuller. Kita harus berhati-hati dalam menggunakan cara seperti ini karena sifat strukturalnya dapat membingungkan. Keuntungan structural yang didapat tidak selalu lebih besar daripada bentuk kubah lainnya. Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa diantaranya adalah atap barrel ber-rib ddan atap Lamella yang terbuat dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen-elemen diskret. Bentuk yang disebut terakhir ini dari material kayu sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat digunakan. Dengan system Lamella, kita dapat mempunyai bentang yang sangat besar. 2.2. Prinsip-prinsip umum cangkang 2.2.1. Aksi membran