10 a. Tidak bertujuan untuk mengukur laba
Tujuan pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga harus memberikan informasi keuangan mengenai sumber-sumber
yang digunakan untuk pelayanan dan dari mana sumber-sumber tersebut diperoleh.
2 Tidak ada kepentingan pemilik Pemerintah tidak memiliki kekayaan sendiri sebagaimana perusahaan. Bila
asset melebihi hutang, maka kelebihan tersebut tidak dapat dibagikan kepada rakyat sebagaimana layaknya badan usaha komersial yang membagikan
deviden pada akhir tahun buku. 3 Adanya akuntansi anggaran
Akuntansi anggaran mencakup akuntansi atas etimasi pendapatan, appropriasi, estimasi pendapatan yang dialokasikan, otorisasi kredit anggaran allotment
serta realisasi pendapatan dan belanja untuk pembuatan laporan yang menunjukkanmembuktikan ketaatan dengan syarat-syarat yang ditetapkan
dalam dokumen otorisasi kredit anggaran dan peraturan-peratura pelaksanaan anggaran yang berlaku.
C. Pengertian Penatausahaan Pegelolaan Keuangan Daerah
Keuangan Daerah dapat diartikan sebagai ” semua hak dan kewajiban yang dapat ditandai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang
maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimilkidikuasai oleh NegaraDaerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain
sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku”. Halim:2004:18
Universitas Sumatera Utara
11 Keuangan daerah dikelola melalui Manajemen Keuangan Daerah.
Manajemen Keuangan Daerah adalah “ pengorganisasian dan pengelolaan sumber-sumber daya atau kekayaan yang ada pada suatu daerah untuk mencapai
tujuan yang dikendali tersebut”. Alat untuk melaksanakan manajemen keuangan daerah disebut Penatausahaan Daerah.
Menurut Permendagri Nomor 13 tahun 2006 2006 : 81 Pengelolaan Keuangan Daerah adalah “ keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah”.
D. Sistem dan Prosedur Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah
Menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
Sistem dan prosedur penerimaan kas adalah serangkaian proses mulai pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksiatau kejadian keuangan serta
pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan dengan penerimaan kas pada SKPD danatau pada SKPKD yang dapat
dilaksanakan secara manual maupun terkomputerisasi. Sistem dan prosedur penatausahaan pengelolaan keuangan daerah, dalam
melaksanakan penerimaan kas pada Bendahara SKPD terdiri dari:
1. Pembuatan Surat Penyediaan Dana SPD
SPD adalah Surat Penyediaan Dana, yang dibuat oleh BUD dalam rangka manajemen kas daerah.
Manajemen kas adalah kemampuan daerah dalam mengatur jumlah penyediaan dana kas bagi setiap SKPD, artinya BUD harus mampu
memperkirakan kemampuan keuangan Pemda dalam memenuhi kebutuhan dana
Universitas Sumatera Utara
12 SKPD. Hal ini penting, karena akan mengurangi jumlah dana yang dapat
disediakan dalam satu kali pengajuan SPD, serta periode pengajuan SPD. SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap SKPD dalam
periode waktu tertentu. Informasi dalam SPD menunjukkan secara jelas alokasi tiap kegiatan tetapi tidak harus dibuat SPD untuk setiap kegiatan secara tersendiri.
Untuk mengakomodasi belanja atas kegiatan yang sifatnya wajib dan mengikat dan harus dilaksanakan sebelum DPA-SKPD disahkan, PPKD selaku BUD
membuat SPD-nya tanpa menunggu DPA disahkan.
a. Pihak Terkait
i. Kuasa BUD
Dalam kegiatan ini, kuasa BUD mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Menganalisa DPA-SKPD yang ada di database.
2. Menganalisa anggaran kas pemerintah khususnya data per SKPD 3. Menyiapkan draft SPD
4. Mendistribusikan SPD kepada para Pengguna Anggaran ii.
PPKD Dalam kegiatan ini, PPKD mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Meneliti draft SPD yang diajukan kuasa BUD. 2. Melakukan otorisasi SPD
iii. Pengguna Anggaran
Dalam kegiatan ini, PA mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh kuasa BUD.
2. Mengarsipkan SPD yang diterima.
Universitas Sumatera Utara
13
b. Langkah-Langkah Teknis
Langkah 1: a. Kuasa BBUD menyiapkan rancangan SPD segera setelah menerima
Rancangan DPA-SKPD dan Anggaran kas SKPD. Kuasa BUD menyiapkan Rancangan SPD berdasarkan DPA-SKPD dan Anggaran kas
pemerintah Daerah. Rancangan SPD yang telah dibuat diserahkan kepada PPKD untuk diotorisasi dan ditandatangani oleh PPKD.
b. Rancangan SPD yang dibuat itu akan diberi jumlah penyediaan dana yang dibutuhkan, baik untuk mengisi Uang Persediaan UP, Ganti Uang
Persediaan GU, Tambah Uang Persediaan TU, dan pembelian barang dan jasa modal, maupun penggajian dan tunjangan LS.
c. Setelah PPKD mengotorisasi rancangan SPD, PPKD menyerahkan SPD kepada Pengguna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran.
Langkah 2: PPKD kemudian melakukan pengesahan dan membuat SPD tersebut rangkap dua:
1 Dokumen pertama diserahkan kepada PAKuasa PA yang akan dipakai sebagai dasar dalam pembuatan SPP.
2 Dokemen kedua dibuat sebagai arsip oleh PPKD.
Keterangan: Untuk flowchart sistem dan prosedur Surat Penyediaan Dana SPD dapat dilihat pada gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
14
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran SPP
Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD, bendahara pengeluaran mengajukan Surat Pengantar SPP Surat Permintaan
Pembayaran kepada pengguna anggarankuasa pengguna anggaran melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD.
SPP diajukan dengan SPD sebagai dasar jumlah yang diminta untuk dibayarkan kepada SKPD. SPP memiliki 4 jenis yang terdiri dari :
1. SPP Uang Persediaan SPP-UP; dipergunakan untuk mengisi uang persediaan UP tiap-tiap SKPD. Pengajuan SPP-UP hanya dilakukan
sekali dalam setahun. 2. SPP Ganti Uang SPP-GU; yang dipergunakan untuk mengganti UP yang
sudah terpakai. Diajukan ketika UP habis. 3. SPP Tambahan Uang SPP-TU; yang dipergunakan hanya untuk
memintakan tambahan uang, apabila ada pengeluaran yang sedemikian rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup untuk membiayainya. Akan
tetapi, pembuatan UP ini haruslah didasarkan pada rencana perkiraan pengeluaran yang matang.
Pengajuan dana TU harus berdasar pada program dan kegiatan tertentu. Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus
dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus disetor kembali.
4. SPP Langsung SPP-LS; yang dipergunakan untuk pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan. SPP-LS dapat
dikelompokkan menjadi :
Universitas Sumatera Utara
15 SPP-LS Gaji dan Tunjangan.
SPP-LS Barang dan Jasa. SPP-LS Belanja Bunga, Hibah, Bantuan dan Tak Terduga serta
pengeluaran pembiayaan. SPP-LS Belanja Bunga, Hibah, Bantuan dan Tak Terduga serta
pengeluaran pembiayaan mempunyai perlakuan khusus sebagai belanja level Pemerintah Daerah yang dikelola oleh bendahara tersendiri.
Mekanisme atas pengeluaran-pengeluaran Belanja Bunga, Hibah, Bantuan dan Tak Terduga serta pengeluaran pembiayaan dapat
dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran tersendiri yang diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.
a. Pihak Terkait
i. Bendahara Pengeluaran
Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mempersiapkan dokumen SPP berserta lampiran-lampirannya. 2. Mengajukan SPP kepada PPK-SKPD
ii. PPK-SKPD
Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD mempunyai tugas: 1. Menguji kelengkapan dan kebenaran SPP yang diajukan oleh
bendahara Pengeluaran.
Universitas Sumatera Utara
16 iii.
PPTK Dalam kegiatan ini, PPTK mempunyai tugas:
1. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam proses pengajuan SPP-LS.
b. Langkah-Langkah Teknis
Langkah 1 Persiapan Dokumen Bendahara Pengeluaran mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
sebagai lampiran dalam pengajuan SPP, selain dokumen SPP sendiri yang bentuknya disesuaikan dengan setiap jenis dananya UP, GU, TU atau LS.
1 Untuk SPP-UP
a Salinan SPD b Surat Pengantar Pengajuan SPP-UP
c Lampiran lain yang diperlukan
2 Untuk SPP-GU
a Surat Pengesahan SPJ atas pengguna dana SPP-GU sebelumnya. b Salinan SPD
c Surat Pernyataan Pengguna Anggaran d Lampiran lain yang diperlukan
3 Untuk SPP-TU
a Surat Pengesahan SPJ atas pengguna dana SPP-TU sebelumnya b Salinan SPD
c Surat Pernyataan Pengguna Anggaran d Surat Keterangan penjelasan keperluan pengisian TU
e Lampiran lain yang diperlukan
Universitas Sumatera Utara
17
4 Untuk SPP-LS Gaji dan Tunjangan
a Salinan SPD b Surat pernyataan pengguna anggaran
c Dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji yang terdiri atas: Pembayaran gaji induk
Gaji susulan Kekurangan gaji
Gaji terusan Uang duka wafattewas yang dilengkapi dengan daftar gaji
indukgaji susulankekurangan gajiuang duka wafattewas SK CPNS
SK PNS SK kenaikan pangkat
SK Jabatan Kenaikan gaji berkala
Surat pernyataan pelantikan Surat pernyataan masih menduduki jabatan
Surat pernyataan melaksanakan tugas Daftar keluarga KP4
Fotokopi surat nikah Fotokopi akte kelahiran
Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran SKPP gaji Daftar potongan sewa rumah dinas
Surat keterangan masih sekolahkuliah
Universitas Sumatera Utara
18 Surat pindah
Surat kematianSSP PPh Pasal 21, dan Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan
pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerahwakil kepala daerah.
5 Untuk SPP-LS Barang dan Jasa
a Salinan SPD b Surat Pernyataan dari Pengguna Anggaran
c Dokumen-dokumen terkait kegiatan disiapkan oleh PPTK yang terdiri atas :
1 Salinan SPD 2 Salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait
3 SPP diserai faktur pajak PPN dan PPH yang telah ditandatangani wajib pajak dan wajib pungut.
4 Surat perjanjian kerjasamakontrak antara pengguna anggarankuasa pengguna anggaran dengan pihak ketiga serta
mencantumkan nomor rekening bank pihak ketiga. 5 Berita acara penyelesaian pekerjaan.
6 Berita acara serah terima barang dan jasa. 7 Berita acara pembayaran.
8 Kwitansi bermeterai, notafaktur yang ditandatangani pihak ketiga dan PPTK serta disetujui oleh pengguna anggarankuasa
pengguna anggaran.
Universitas Sumatera Utara
19 9 Surat jaminan bank atau yang dipersamakaan yang dikeluarkan
oleh bank atau lembaga keuangan non bank. 10 Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang
dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusan pinjamanhibah luar negeri.
11 Berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketigarekanan serta unsur panitia pemeriksaan barang berikut
lampiran daftar barang yang diperiksa. 12 Surat angkutan atau konsumen apabila pengadaan barang
dilaksanakan diluar wilayah kerja. 13 Surat pemberitahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan
dari PPTK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan. 14 Fotobukudokumentasi tingkat kemajuanpenyelesaian
pekerjaan. 15 Potongan jamsostek potongan sesuai dengan ketentuan yang
berlakusurat pemberitahuan jamsostek, dan 16 Khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungkan harganya
menggunakan biaya personil billing rate, berita acara prestasi kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti kehadiran dari
tenaga konsultan sesuai pentahapan waktu pekerjaan dan bukti penyewaanpembeliaan alat penunjang serta bukti pengeluaran
lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawaran.
Universitas Sumatera Utara
20 Langkah 2 Pembuatan Dokumen SPP
Dokumen SPP lembar-lembar yang harus disiapkan dan di isi oleh bendahara Pengeluaran. Masing-masing bagian mempunyai kolom-kolom yang
harus diisi disesuaikan dengan jenis SPP yang diajukan. SPP tersebut kemudian dibuat rangkap empat dengan distribusi, lembar asli untuk pengguna anggaran
PPK, salinan 1 untuk kuasa BUD, salinan 2 untuk Bendahara Pengeluaran, dan salinan 3 untuk arsip.
Langkah 3 Pengisian Register SPP Setelah proses pembuatan dokumen selesai dilakukan, bendahara mencatat
SPP yang diajukan tersebut dalam register yang telah disiapkan.
Keterangan:Untuk flowchart sistem dan prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran SPP dapat dilihat pada gambar 4.3
3. Penerbitan Surat Perintah Membayar SPM
Proses Penerbitan SPM adalah tahapan penting dalam penatausahaan pengeluaran yang merupakan tahap lanjutan dari proses pengajuan SPP. Sebagai
tahap lanjutan, SPM juga dibedakan menjadi 4 empat sesuai dengan jenis SPPnya, yaitu SPM UP,GU, TU, dan LS. Proses ini dimulai dengan pengujian
atas SPM yang diajukan baik dari segi kelengkapan dokumen maupun kebenaran pengisiannya. Untuk SPM GU, pengujian juga dilakukan atas SPJ yang diajukan
oleh bendahara. Begitu juga untuk SPM TU jika sebelumnya telah pernah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
21 Secara legal, penerbitan SPM adalah otorisasi Pejabat Pengguna Anggaran
PPA. Dengan demikian, tanda tangan dokumen SPM dilakukan oleh Pengguna Anggaran yang bersangkutan sebagai sebuah pernyataan pengguna anggaran di
lingkungan SKPDnya. SPM yang telah ditandatangani kemudian diajukan kepada Bendahara Umum Daerah BUD sebgai otorisasi yang akan melakukan pencairan
dana. SPM dapat diterbitkan jika :
Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.
Waktu pelaksanaan penerbitan SPM : Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPP diterima.
Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPP.
a. Pihak Terkait
o PPK-SKPD
Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut : Menguji SPP beserta kelengkapannya.
Membuat rancangan SPM atas SPP yang telah diuji kelengkapan dan kebenarannya dan mengajukannya ke Pengguna Anggaran
Menerbitkan Surat Penolakan SPM bila SPP yang diajukan oleh Bendahara SKPD tidak lengkap.
Membuat register SPM o
Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas sebagai berikut :
Mengotorisasi dan menerbitkan SPM
Universitas Sumatera Utara
22 Mengotorisasi Surat Penolakan SPM yang diterbitkan PP-SKPD bila
SPP yang diajukan bendahara SKPD tidak lengkap.
b. Langkah-Langkah Tenis
Langkah 1 Pengujian SPP PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UPGUTULS yang
dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratkan dalam Permendagri 132006.
Khusus untuk SPP-GU dan SPP-TU, kelengkapan dokumen tersebut mencakup juga SPJ yang telah disahkan. Pengujian berikutnya adalah melihat
kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait serta batasan jumlah dalam SPD yang terkait.. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD akan membuat
rancangan SPM. Langkah 2 Pembuatan SPM
Apabila telah dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD akan membuat rancangan SPM. Rancanngan SPM ini dibuat dua rangkap, satu dokumen akan
diregister dalam Register SPM-UPGUTULS, sementara dokumen aslinya dikirim kepada pengguna anggaran untuk diotorisasi. Penerbitan SPM paling
lambat 2 hari kerja sejak SPP-UPGUTULS diterima. SPM yang telah diotorisasi dikirim kepada kuasa BUD dilengkapi dengan
dokummen-dokumen sebagai berikut :
1 Untuk SPM UP
o Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggarankuasa pengguna
anggaran
Universitas Sumatera Utara
23
2 Untuk SPM GU
a Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggarankuasa pengguna
anggaran
b Surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode
sebelumnya
c Ringkasan pengeluaran per rinci objek yang disertai dengan bukti-bukti
pengeluaran yang sah dan lengkap, dan d Bukti atas penyetoran PPNPPh
3 Untuk SPM-TU
Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggarankuasa pengguna anggaran
4 Untuk SPM-LS
Surat pernyataan tanggung jawab pengguna anggarankuasa pengguna anggaran, dan
Bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Keterangan: Untuk sistem dan prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran dapat dilihat pada gambar 4.4
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D
SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD.
SP2D adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja.
Universitas Sumatera Utara
24 SP2D dapat diterbitkan jika:
Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.
Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D : Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterima
Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPM
a. Pihak Terkait
o Kuasa BUD
Dalam kegiatan ini, kuasa BUD memiliki tugas sebagai berikut: Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM
Mencetak SP2D Mengirimkan SP2D kepada bank
Membuat register SP2D o
Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas :
Menandatangani SPM o
Bendahara Pengeluaran SKPD Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran SKPKD memiliki tugas :
Mencatat SP2D pada dokumen penatausahaan yang terdiri atas : Buku pengeluaran
Buku Pembantu Simpanan Buku Pembantu Pajak
o Buku Pembantu Panjar
o Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per rincian Objek
Universitas Sumatera Utara
25
b. Langkah-langkah Teknis
Langkah 1 Penelitian SPM Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM-UPGUTULS yang
dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratkan dalam Permendagri 132006 dan telah dinyatakan
kembali dalam proses Pembuatan Surat Penyediaan Dana. Pengujian berikutnya adalah melihat kesesuaian dengan DPA-SKPD yang
terkait serta batasan jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka kuasa BUD akan membuat rancangan SP2D.
Langkah 2 Pembuatan SP2D Apabila Kuasa BUD menganggap bahwa dokumen sudah lengkap, maka
Kuasa BUD menerbitkan SP2D yang terdiri atas empat rangkap: 1. Berkas pertama diberikan kepada bendahara pengeluaran SKPKD
2. Berkas kedua digunakan BUD untuk mencatat SP2D dan nota debet kedokumen penatausahaan.
3. Berkas ketiga diberikan kepada PPK_SKPD. 4. berkas keempat diberikan kepada Pihak ketiga.
Penerbitan SP2D paling lambat 2 hari kerja SPM-UPGUTULS diterima.
Keterangan: Untuk flowchart sistem dan prosedur Pengajuan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D daapat dilihat pada gambar 4.5
Universitas Sumatera Utara
26
5. Pelaksanaan Belanja Untuk Penggunaan Uang Persediaan UP
Pelaksanaan belanja yang dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan wajib di pertanggungjawabkan oleh PPTK secara tepat waktu. Dalam
mempertanggungjawabkan pelaksanaan belanja tersebut. PPTK harus melampirkan dokumen-dokumen pendukung penggunaan anggaran dalam
pelaksanaan kegiatan yang terkait. Dokumen penggunaan anggaran diberikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai dasar bagi Bendahara Pengeluaran untuk
membuat Surat Pertanggungjawaban SPJ. Bendahara Pengeluaran berdasarkan dokumen yang diberikan oleh PPTK,
mencatat pelaksanaan belanja dalam : a.
Buku kas Umum pengeluaran b.
Buku pembantu pengeluaran per rincian objek c.
Buku pembantu kas tunai d.
Buku pembantu simpananbank e.
Buku pembatu panjar f.
Buku pembantu pajak
a. Pihak Terkait
i. Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan
Dalam kegiatan ini, Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan memiliki tugas sebagai berikut:
1. Memberikan data-data penggunaan dana untuk melaksanakan suatu kegiatan.
2. Memberikan data-data sebagai dasar pengeluaran dana untuk melaksanakan kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
27 ii.
Bendahara Pengeluaran Dalam kegiatan ini, Bendahara pengeluaran memiliki tugas sebagai berikut:
1. Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban.
2. Melakukan pencatatan bukti-bukti pembelanjaan dana dari UPGUTU,
dan LS pada dokumen Buku Pengeluaran, Buku Pembantu SimpananBank, Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu Panjar, dan
Buku Pembantu Pengeluaran per objek. 3.
Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ yang akan diserahkan ke Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD untuk
disahkan. iii.
PPK-SKPD Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut:
a Menguji SPJ pengeluaran beserta kelengkapannya.
b Meregister SPJ pengeluaran yang disampaikan oleh Bendahara
pengeluaran dalam buku register penerimaan SPJ pengeluaran. c
Merigister SPJ pengeluaran yanjg telah disahkan oleh Pengguna Anggaran ke dalam buku register Pengesahan SPJ pengeluaran.
d Meregister SPJ pengeluaran yang telah ditolak oleh Pengguna
Anggaran ked lam buku register penolakan SPJ pengeluaran. iv.
Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas :
1. Menyetujui atau menolak SPJ pengeluaran yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran.
Universitas Sumatera Utara
28
b. Langkah-Langkah Teknis
Langkah 1 Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan PPTK mengajukan permohonan dana
dengan mengisi Nota Pencairan Dana NPD untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada Pengguuna AnggaranKuasa Pengguna Anggaran.
Langkah 2 Berdasarkan Nota Pencairan Dana tersebut, Pengguna AnggaranKuasa
Pengguna Anggaran memberikan memo persetujuan kepada Bendahara PengeluaranBendahara Pengeluaran Pembantu untuk mengeluarkan sejumlah
dana yang dimaksud. Bendahara PengeluaranBendahara Pengeluaran Pembantu mengeluarkan dana sejumlah persetujuan yang diberikan oleh Pengguna
AnggaranKuasa pengguna Anggaran kepada PPTK. Keterangan:Untuk flowchart sistem dan prosedur pelaksanaan belanja untuk
penggunaan Uang Persediaan UP dapat dilihat pada gambar 4.6
6. Pembuatan Surat Pertanggungjawaban SPJ Pengeluaran
Bendahara pengeluaran secara administratif wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan ganti uang persediaan
tambahan uang persediaan kepada kepala SKPD melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan uang persediaan, dokumen laporan pertanggungjawaban yang disampaikan mencakup :
o Buku kas umum pengeluaran.
Universitas Sumatera Utara
29 o
Ringkasan pengeluaran per rincian objek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah atas pengeluaran dari setiap rincian objek yang
tercantum dalam ringkasan pengeluaran per rincian objek dimaksud. o
Bukti atas penyetoran PPNPPh ke kas Negara o
Register penutupan kas Dalam melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban yang
disampaikan, PPK-SKPD berkewajiban : Meneliti kelengkapan dokumen laporan pertanggungjawaban dan keabsahan
bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan. Menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian obyek yang
tercantum dalam ringkasan per rincian obyek, Menghitung pengenaan PPNPPh atas beban pengeluaran per rincian obyek,
dan Menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D yang diterbitkan periode
sebelumnya. Dokumen yang digunakan oleh PPK SKPD dalam menatausahakan
pertanggungjawaban pengeluaran mencakup: a Register perimaan laporan pertanggungjawaban pengeluaran SPJ
b Register pengesahaan laporan pertanggungjawaban pengeluaran SPJ c Surat penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran SPJ
d Register penolakan laporan pertanggungjawaban pengeluaran SPJ e Register penutupan kas
a. Pihak Terkait
a Bendahara Pengeluaran
Universitas Sumatera Utara
30 Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaraan memiliki tugas sebagai
berikut: Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban
Melakukan pencatatan bukti-bukti pembelanjaan dana dari UPGUTU dan LS pada dokumen Buku pengeluaran, Buku Pembantu SimpananBank,
Buku Pembantu Pajak, Buku Pembantu Panjar, dan Buku Pengeluaran per objek.
Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ yang akan diserahkan ke Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD untuk
disahkan. b PPK-SKPD
Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut : a
Menguji SPJ pengeluaran beserta kelengkapannya. b
Meregister SPJ pengeluaran yang disampaikan oleh Bendahara pengeluaran dalam buku register penerimaan SPJ pengeluaran.
c Meregister SPJ pengeluaran yang telah disahkan oleh Pengguna
Anggaran ke dalam buku register pengesahan SPJ pengeluaran. d
Meregister SPJ pengeluaran yang telah ditolak oleh Pengguna Anggaran ke dalam buku register penolakan SPJ pengeluaran.
c Pengguna Anggaran Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas :
a Menyetujui atau menolak SPJ pengeluaran yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran.
Universitas Sumatera Utara
31
b. Langkah-Langkah Teknis
Langkah 1 Dalam proses pelaksanaan belanja, dokumen-dokumen yang diberikan
oleh PPTK dicatat oleh bendahara dalam buku-buku sebagai berikut : 1 Buku kas umum pengeluaran
2 Buku pembantu pengeluaran per rinci obyek 3 Buku pembantu kas tunai
4 Buku pembantu simpananbank 5 Buku pembantu panjar
6 Buku pembantu pajak Berdasarkan enam dokumen tersebut, ditambah dengan SPJ pengeluaran
pembantu yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. SPJ pengeluaran tersebut dibuat rangkap
empat, satu untuk arsip, satu untuk BUD dan dua untuk diverifikasi PPK-SKPD. Apabila disetujui, maka PPK-SKPD menyampaikan satu kopi SPJ
pengeluaran kepada kepala SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, dan satu kopi SPJ lainnya dicatat pada register Penerimaan SPJ Pengeluaran.
Apabila ditolak, maka PPK-SKPD mengambilkan satu kopi SPJ Pengeluaran kepada bendahara pengeluaran untuk diperiksa ulang, sementara satu
kopi lainnya dan dicatat pada register Penolakan SPJ Pengeluaran. Kepala SKPD mengesahkan SPJ Pengeluaran. Surat Pengesahan SPJ
dibuat dua rangkap, satu diregister dalam arsip, sementara yang satu lagi diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran untukk dijadikan dasar atas pengajuan
SPP.
Universitas Sumatera Utara
32 Keterangan:Untuk sistem dan prosedur Pembuatan Surat PertanggungJawaban
SPJ Pengeluaran dapat dilihat pada gambar 4.7
7. Pembuatan Surat Pertanggungjawaban SPJ Pengeluaran Pembantu
Bendahara pengeluaran pembantu wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh pengeluaran yang menjadi tanggung jawabnya. Bendahara
pengeluaran pembantu wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengeluaran kepada bendahara pengeluaran paling lambat tanggal 5 bulan
berikutnya. Bendahara pengeluaran pembantu dapat ditunjuk berdasarkan
pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi danatau rentang kkendali dan
pertimbangan objektif lainnya. Dalam proses penatausahaan, buku pengeluaran pembantu mencatat
transaksi-transaksi dalam buku : Buku Kas Umum Pengeluaran
Buku Pajak PPNPPh Buku Pembantu Panjar
Surat Pertanggungjawaban SPJ diserahkan dengan dilampiri oleh : a. Buku Kas Pengeluaran
b. Buku Pajak PPNPPh c. Bukti-bukti lain yang sah.
Universitas Sumatera Utara
33
a. Pihak Terkait
1 Bendahara Pengeluaran Pembantu Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran Pembantu memiliki tugas
sebagai berikut : a Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban.
b Melakukan pencatatan bukti-bukti pembelanjaan dana pada dokumen Buku Kas Pengeluaran Pembantu, Buku Pajak PPNPPh Pembantu,
Buku Panjar Pembantu. c Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ
Pengeluaran Pembantu yang akan diserahkan ke Bendahara Pengeluaran. 2 Bendahara Pengeluaran
Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran memiliki tugas sebagai berikut : a Melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis SPJ Pengeluaran Pembantu.
b Memberikan persetujuan terhadap SPJ Pengeluaran Pembantu, maka SPJ Pengeluaran pembentu harus disertakan Bendahara Pengeluaran dalam
membuat SPJ pengeluaran.
b. Langkah-Langkah Teknis
Langkah 1 Bendahara pengeluaran pembantu melakukan pencatatan bukti-bukti
pembelanjaan dana dari UP, GU dan TU, kemudian bukti pembelanjaan tersebut diarsipkan.
Dari proses pencatatan ini. Bendahara pengeluaran pembantu hanya akan mencatat pengeluaran atas pembelajaan dana tersebut pada dokumen-dokumen
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
34 1 Buku Kas Pengeluaran Pembantu
2 Buku Pajak PPNPPh Pembantu 3 Buku Panjar Pembantu
Ketiga dokumen ini dibuat arsip oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu. Bendahara Pengeluaran Pembantu membuat SPJ-Belanja berdasarkan data
dari 3 tiga dokumen dalam SPJ Pengeluaran Pembantu. Kemudian dirangkum menjadi SPJ-Belanja yang akan diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran paling
lambat 5 bulan berikutnya. Langkah 2
Bendahara Pengeluaran melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis SPJ Pengeluaran Pembantu. Dalam hal SPJ Pengeluaran Pembantu tersebut ditolak,
maka Bendahara Pengeluaran mengembalikannya kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu untuk dibahas kembali. Setelah Bendahara Pengeluaran memberikan
persetujuan terhadap SPJ Pengeluaran Pembantu, maka SPJ pengeluaran pembantu harus disertakan Bendahara Pengeluaran dalam membuat SPJ
pengeluaran. Keterangan: Untuk sistem dan prosedur Pembuatan Surat PertanggungJaaawaban
SPJ Pengeluaran Pembantu dapat dilihat pada gambaaaar 4.8
E. Faktor Pendukung Dalam Pelaksanaan Sistem dan Prosedur
Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan pengelolaan keuangan daerah dibutuhkan tenaga Sumber Daya Manusia atau pegawai untuk
menjalankan perangkat pendukung yang digunakan dalam sistem dan prosedur
Universitas Sumatera Utara
35 penatausahaan pengelolaan keuangan daerah tersebut. Sehubungan dengan
aplikasi Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang merupakan program tersendiri, maka dibutuhkan pegawai yang mengerti dengan baik dan dapat
menjalankan secara benar program aplikasi tersebut. Karena sistem aplikasi tersebut merupakan sistem yang baru, maka
pemerintah daerah mempersiapkan pegawai melalui program pelatihan. Modul pelatihan di susun oleh Badan Akuntansi Keuangan Negara Departemen
Keuangan RI dan setiap propinsi telah ada Tim Aplikasi Sistem Akuntasi PemerintahDaerah. Pelatihan diberikan kepada pegawai yang bekerja khusus
dalam pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan pengelolaan keuangan daerah.
Jumlah pegawai yang disyaratkan mengikuti pelatihan paling sedikit sesuai dengan jumlah komputer dengan aplikasi Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah di daerah yang bersangkutan. Kemampuan pegawai untuk dapat memahami program aplikasi tersebut dan dapat menjalankannya dengan benar
tergantung kepada kualitas pegawai yang bersangkutan. Seorang pegawai akan lebih mudah dan cepat mengerti program aplikasi tersebut jika sudah mengerti
dasar-dasar pengoperasian komputer atau telah mahir menggunakan berbagai aplikasi dalam komputer, khususnya program Office.
2. Perangkat Pendukung
Didalam pelaksanaan sistem dan prosedur penatausahaan pengelolaan keuangan daerah membutuhkan perangkat pendukung yang mampu bekerja dan
digunakan dengan optimal sehingga penyusunan laporan dapat dilakukan dengan baik. Perangkat pendukung utama yang dibutuhkan dalam sistem dan prosedur
Universitas Sumatera Utara
36 penatausahaan pengelolaan keuangan daerah terdiri dari perangkat pendukung
teknis dan perangkat pendukung akuntansi. Perangkat pendukung teknis merupakan unit komputer yang mampu
melaksanakan perhitungan-perhitungan dengan cepat dan akurat. Hardware yang digunakan untuk processor yang unggul saat ini, seperti Pentium IV dengan
kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan yang optimal. Software yang digunakan adalah aplikasi khusus yang dinamakan program Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah yaitu, suatu aplikasi yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan pemerintah daerah dan selanjutnya secara
otomatis mempersiapkan laporan keuangan ketika laporan tersebut dibutuhkan. Pemerintah daerah dalam menyusun Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan. Selain perangkat pendukung teknisi dibutuhkan juga perangkat pendukung
akuntansi berupa laporan keuangan. Laporan Keuangan Daerah dalam aplikasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dibagi menjadi 11 kategori Pernyataan
Standar 11. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 antara lain: 1. Penyajian Laporan Keuangan
2. Laporan Realisasi Anggaran 3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Pesediaan
6. Investasi Jangka Panjang 7. Aset Tetap
8. Kewajiban 9. Konstruksi
10. Koreksi Kesalahan, dan 11. Laporan Konsolidasian.
Universitas Sumatera Utara
37
F. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah serta uraian diatas, maka dapat digambarkan model kerangka konseptual sebagai berikut:
Catatan: Ada Peraturan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu PP No.58 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
Permemdagri Nomor 13 Tahun 2006
Sumber Daya Manusia
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Pengelolaan
Keuangan Daerah Perangkat
Pendukung Pengaturan yang
Komprehensif
Universitas Sumatera Utara
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desaian Penelitian
Penelitian dilakukan berupa studi deskriptif dengan secara langsung mendatangi objek penelitian yaitu Pemerintah Kota Tebing Tinggi guna
memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini didasarkan pada teori-teori yang mendukung sebagai landasan teoritis dalam menganalisis data
dilapangan.
B. Jenis Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan skunder. Data primer adalah data belum diolah yang diperoleh langsung dari sumber pertama, yaitu
individu atau perorangan sebagai objek penelitian, dimana data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut.
Data skunder adalah data yang diolah dan diperoleh langsung dari objek penelitian berkaitan dengan pembahasan yang dilakukan seperti gambaran umum
Pemerintah Kota Tebing Tinggi.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi dapat dilakukan dengan teknik wawancara dan teknik observasi. Teknik wawancara yaitu dengan
melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait, yaitu Kepala Bagian dan Staff Bagian Keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara