aktiva tetap dan persediaan besi harus sepenuhnya ditutup atau dibelanjai dengan modal sendiri, yaitu modal yang tertanam di dalam perusahaan.
Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, dapat disimpulkan bahwa arti penting struktur modal bagi perusahaan adalah karena struktur modal
mencerminkan jenis dan kombinasi antara sumber-sumber dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai investasi perusahaan. Suatu perusahaan yang
mempunyai struktur modal kurang baik dimana mempunyai utang jangka panjang melebihi modal sendiri akan memberikan beban yang berat kepada
perusahaan yang bersangkutan.
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Brigham dan Houston 2001:39, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan antara lain:
a. Stabilitas penjualan. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat
lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap lebih tinggi dibandingkan drengan perusahaan yang penjualannya tidak
stabil. b.
Struktur aktiva. Perusahaan yang struktur aktivanya cocok untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang.
c. Leverage keuangan. Jika hal-hal lain tetap sama perusahaan dengan leverage
operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena akan mempunyai risiko bisinis yang lebih kecil.
d. Tingkat pertumbuhan. Perusahaan yang tumbuh dengan pesat, akan
membutuhkan sumber dana dari modal ekstern lebih besar.
e. Profitabilitas. Perusahaan yang mempunyai tingkat pengembalian tinggi atas
investasi, menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan membiayai sebagian besar kebutuhan
pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. f.
Pajak. Bunga merupakan biaya yang yang dapat mengurangi pajak perusahaan. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat pajak perusahaan, maka
semakin besar daya tarik penggunaan utang. g.
Pengendalian. Pengaruh utang lawan saham terhadap posisi pengendalian manajemen bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan.
h. Sikap Manajemen. Sikap manajemen akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan mengenai cara pemenuhan kebutuhan dana. i.
Sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat. Sikap pemberi pinjaman dan pemberi peringkat sringkali mempengaruhi keputusan struktur
keuangan. Misalkan suatu perusahaan akan terkena penurunan peringkat obligasinya jika perusahaan tersebut menerbitkan lebih banyak obligasi. Hal
ini mempengaruhi keputusan perusahaan untuk membiayai perluasan usaha dengan saham biasa.
j. Kondisi pasar. Kondisi pasar modal sering mengalami perubahan dalam
menjual sekuritas harus menyesuaikan dengan pasar modal tersebut. k.
Kondisi internal perusahaan. Apabila perusahaan memperoleh keuntungan yang rendah sehingga tidak menarik bagi investor, maka perusahaan lebih
menyukai pembelanjaan dengan hutang daripada mengeluarkan saham.
l. Fleksibilitas Keuangan. Seorang manajer pendanaan yang pintar adalah
selalu dapat menyediakan modal yang diperlukan untuk mendukung operasi.
2.2 Struktur Aktiva
Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap
Syamsudin 2001:9. Sedangkan menurut Riyanto 2001:22 struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam
artian relatif antar aktiva lancar dan aktiva tetap. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva adalah perbandingan antara
aktiva lancar dengan aktiva tetap. Struktur aktiva dapat dipandang dari objek operasional yang pada dasarnya
menggolongkan aktiva dalam perbandingan tertentu untuk keperluan operasi utama perusahaan. Untuk keperluan ini, struktur aktiva dapat dipandang dari dua
sisi yaitu aktiva yang harus tersedia untuk beroperasi perusahaan selama periode akuntansi berlangsung serta aktiva yang harus disediakan untuk operasional
perusahaan secara permanen. Berkaitan dengan uraian tersebut, yang dimaksud dengan aktiva yang harus
disediakan untuk operasi selama periode akuntansi berlangsung adalah golongan aktiva lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya, paling lama satu tahun atau dalam
perputaran kegiatan perusahaan yang normal Munawir 2002:14. Sedangkan menurut Fransisko 2005:9 aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lain yang