c Penetuan nilai kritis. Menggunakan tabel distribusi t dengan memperhatikan tingkat signikansi
dan banyaknya sampel yang digunakan d. Kaidah pengambilan keputusan
1 Terima Ho, jika t
hitung
t
tabel
2 Tolak Ho, jika t
hitung
t
tabel
4. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa Ordinary Least SquareOLS merupakan model regresi yang menghasilkan
sestimator linear tidak bias yang terbaik Best Linear Unbias Estimator
BLUE. Kondisi ini terjadi jika model regresi yang dihasilkan memenuhi beberapa asumsi, yang disebut asumsi klasik Algifari 1997:73.
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi:
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen Apabila
terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem multikolinieritas multiko pada model regresi tersebut. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variabel bebas Santoso 200:203 Menurut Ghozali 2001:57 deteksi adanya multikolineriaritas dapat dilihat dari:
1. Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independent. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya
di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. 3. Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation factor VIF. Dimana tidak terjadi gejala multikolinieriats jika
nilai tolerance lebih besar dari 10 atau nilai variance inflation factor VIF lebih kecil dari 10.
Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Ringkasan Hasil Uji Moltikolinearitas
Uraian Nilai R
2
0,188 t
hitung
variabel struktur aktiva 2,750
t
hitung
variabel profitabilitas 1,016
t
tabel
variabel strutrur aktiva 2,035
t
tabel
variabel strutrur aktiva 2,035
Korelasi struktur aktiva dan profitabilitas 0,270
Nilai tolerance struktur aktiva 0,927
Nilai tolerance profitabilitas 0,927 Nilai VIF struktur aktiva
1,078 Nilai VIF profitabilitas
1,078
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan hasil uji multikolinelieritas, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh nilai R
2
yang rendah yaitu sebesar 0,188, dan secara individual hanya variabel profitabilitas yang tidak
mempengaruhi struktur modal, maka dapat dikatakan dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinieritas.
2. Besaran korelasi antar variabel struktur aktiva dan profitabilitas adalah sebesar 0,270 atau 27. Oleh karena besaran korelasi ini masih di bawah
95, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas yang serius.
3. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS, dihasilkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
tolerance kurang dari 0,10. Nilai tolerance untuk struktur aktiva sebesar 0,927, dan untuk profitabilitas sebesar 0,927. Demikian juga dengan
besaran VIF pada masing-masing dari variabel bebas yang jauh lebih kecil dari 10, untuk variabel struktur aktiva diperoleh nilai VIF sebesar 1,078,
dan untuk variabel profitabilitas nilai VIF adalah sebesar 1,078. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat
problem multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas