kontribusi struktur aktiva dan profitabilitas dalam mempengaruhi struktur modal adalah kecil, yaitu hanya sebesar 0,188 atau 18,8. Hal tersebut
menunjukkan bahwa struktur modal pada industri barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta tidak hanya dipengaruhi oleh struktur modal, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
4.2 Tingkat Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada industri barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta dapat diketahui dengan menggunakan uji t
atau uji parsial. Sedangkan tingkat pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada industri barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta dapat dianalisis
dengan menggunakan uji koefisien determinasi parsial r
2
. Uji t atau uji parsial digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Pengambilan keputusan pada uji t berdasarkan nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel
nilai kritis sesuai dengan tingkat kepercayaan 95. Tingkat ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel di atas
dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Jika t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka hipotesis diterima. Hasil uji t variabel struktur aktiva terhadap struktur modal dapat diketahui pada
tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji t
Uraian Nilai
t
hitung
struktur aktiva 2,750
Koefisien korelasi r struktur aktiva 0,432
Koefisien determinasi r
2
struktur aktiva 0,187
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut, dapat diketahui nilai t
hitung
struktur aktiva adalah sebesar 2,750, sedangkan nilai t
tabel
df 33 sebesar 2,035 lihat lampiran 7. Karena t
hitun
t
tabel
maka dikatakan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada industri
barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta tahun 2005 diterima. Besarnya tingkat pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal
didapat dengan cara mengkuadratkan nilai koefisien korelasi parsial r, berarti besarnya tingkat pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal adalah
sebesar 0,432
2
yaitu sebesar 0,187 atau 18,7. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa struktur aktiva
berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal, dengan tingkat pengaruh sebesar 0,187 atau 18,7. Struktur aktiva mempunyai pengaruh yang positif
terhadap struktur modal, berarti kenaikan struktur aktiva perusahaan akan diikuti dengan peningkatan struktur modal. Signifikansi struktur aktiva
disebabkan karena dalam industri barang konsumsi banyak perusahaan yang aktiva tetapnya tidak dapat ditutup menggunakan modal sendiri, yang
membuat sebagian dana untuk aktiva tetap tersebut harus dipenuhi melalui utang. Kebutuhan dana untuk aktiva tetap memerlukan dana yang besar karena
aktiva tersebut digunakan untuk keperluan ekspansi, penambahan variasi produk dan modernisasi perusahaan. Terlebih dalam kondisi persaingan usaha
yang semakin ketat pada saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk selalu berinovasi dan menghasilkan produk yang bermutu tinggi. Penggunaan modal
asing terutama utang jangka panjang yang tinggi akan meningkatkan struktur modal perusahaan.
Hasil tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Riyanto 2001:298 bahwa kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar
daripada modalnya tertanam dalam aktiva tetap fixed assets, akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal
sendiri, sedang hutang sifatnya sebagai pelengkap. Sedangkan perusahaan yang perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar
akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek..
4.3 Tingkat Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal