Kisah Anak yang Hilang

15 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Menurut Kisah Para Rasul 26:20, pertobatan adalah berbalik dari dosa, meninggalkan dosa, datang kepada Tuhan dan membina hubungan yang baik dan dekat dengan Dia. Dengan kata lain, orang yang bertobat adalah orang yang merasakan kesedihan atau penyesalan terhadap dosa, berbalik dari dosa itu, meninggalkannya dan kembali kepada Tuhan. Pengertian ini jelas digambarkan oleh perumpamaan tentang anak yang hilang di Injil Lukas pasal 15 dimulai dari ayat 11. Ia sadar akan dosa-dosa dan kesalahannya bahwa ia tidak bersyukur, egois, sombong, dan penuh hawa nafsu. Ia sedih dan menyesali perbuatan dan tingkah lakunya dan kemudian berbalik, meninggalkan kehidupannya yang berdosa dan kembali kepada ayahnya, membina hubungan yang baik dan dekat dengan ayahnya tersebut. Sang ayah tidak menghukum anaknya, namun ia menerima anaknya dengan sukacita dan gembira karena anaknya telah menyesali perbuatannya. Anaknya telah bertobat. Demikian juga yang diharapkan Tuhan dari kita. Ketika kita melakukan kesalahan, Tuhan menginginkan kita untuk menyesali kesalahan kita dan bertobat. Tuhan ingin kita memiliki sikap yang sama seperti anak yang hilang: mau menyadari kesalahan dengan jujur, menyesali perbuatan yang salah dengan sungguh-sungguh, menyesali semua tindakan yang menyedihkan hati Tuhan, dan menghasilkan perubahan sikap dan tindakan yang menyenangkan hati Tuhan. Mengapa manusia perlu bertobat? Karena setiap manusia adalah orang berdosa. Sejak lahir manusia telah memiliki dosa asal, yang diwariskan oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Oleh karena itu, setiap saat kita harus selalu bertobat dan mengaku dosa kita. Pertobatan adalah alasan utama Kristus datang ke dalam dunia. Kristus datang untuk mentobatkan manusia. Lukas 19:10 mengatakan, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”. Dia menunggu setiap manusia untuk berbalik datang kepada-Nya. Alasan lainnya yang mengharuskan manusia harus bertobat karena anugerah keselamatan dari Allah disediakan bagi setiap manusia. Manusia yang menyambut anugerah itu, harus mewujudkannya dalam hidup taat dalam pertobatan. Tuhan Yesus mengingatkan agar setiap orang bertobat sebab Kerajaan Allah sudah dekat Matius 4:17. Dan lagi, setiap orang harus bertobat agar memperoleh pengampunan, seperti yang diingatkan dalam Kisah Para Rasul 3:19: “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan”.

E. Menghayati Makna Pertobatan

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan pernah berbuat dosa. Kesalahan dan dosa dapat membuat manusia jauh dari Tuhan dan sesama. Namun, setiap orang yang sungguh- sungguh menyadari, menyesali kesalahan dan dosanya, serta berjanji untuk hidup menurut kehendak Tuhan, dan janjinya diwujudnyatakan dalam tindakan dan sikap hidup yang sungguh- sungguh berubah, pasti akan diampuni Tuhan. Sekarang, tuliskan pada kolom di sebelah kiri: perbuatan-perbuatan yang menyedihkan hati Tuhan, dan tulislah pada kolom sebelah kanan: perubahan tingkah laku yang harus dilakukan untuk menyenangkan hati Tuhan sebagai wujud pertobatan. Baris pertama nomor 1 sudah dikerjakan sebagai contoh buat kamu. No. Tindakan yang menyedihkan hati Tuhan Perubahan tindakan yang menyenangkan hati Tuhan 1 Contoh: Mengucapkan kata makian, kasar dan tidak sopan Perubahan Sikap: bertutur kata yang santun, halus dan sopan 2