Menghayati Makna Pengampunan Buku Pegangan Guru dan Siswa Kurikulum 2013 (Silakan Unduh) K5 Kristen BS

31 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti RANGKUMAN Allah kita adalah Allah yang mau mengampuni dosa dan kesalahan manusia. Allah tidak menghitung dosa-dosa dan kesalahan manusia. Sebagaimana Allah menyatakan kasih karunia-Nya dengan mengampuni dosa kita, maka kita juga harus mengampuni kesalahan orang lain. DOA Allah Pengasih, kami bersyukur atas pengampunan yang Kau berikan bagi kami. Tolonglah kami agar kami mampu berbuat seperti yang diteladankan-Mu; mampu memaafkan dan mengampuni kesalahan orang lain. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

F. Belajar dari Lagu

Dengan penuh penghayatan, nyanyikanlah lagu yang berjudul “Sejauh Timur dari Barat”. Sesudah menyanyikan lagu ini, tuliskanlah pesan makna lagu itu untuk kamu “Sejauh Timur dari Barat” Sejauh timur dari barat Engkau membuang dosaku Tiada Kau ingat lagi perlanggaranku Jauh ke dalam tubir laut Kau melemparkan dosaku Tiada Kau perhintungkan kesalahanku Betapa besar kasih pengampunan-Mu Tuhan Tak Kau pandang hina hati yang hancur Ku berterima kasih kepada-Mu ya Tuhan Pengampunan yang Kau beri pulihkanku. 32 Kelas V SD Pelajaran VIII Berubah dan Menjadi Baru Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 9: 1-19 Berdoa dan Menyanyi

A. Pengantar

Suatu malam, seorang perempuan sedang menunggu di bandara. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk menghabiskan waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di sebuah gerai toko di bandara. Ia memasukkan sekantong kue itu ke dalam tasnya, lalu mencari dan menemukan tempat duduk. Ia menemukan sebuah tempat duduk yang sudah diduduki oleh seorang laki-laki. Tetapi masih ada tempat di sampingnya. Ia duduk di samping laki-laki itu. Sambil duduk, perempuan tersebut memakan kue sambil membaca buku yang baru dibelinya. Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua kue yang berada di antara mereka berdua. Perempuan tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue, dan melihat jam. Sementara si “Pencuri Kue” yang pemberani itu menghabiskan kue di kantong. Ia makin kesal sementara menit-menit berlalu. Perempuan itupun sempat berpikir: “Kalau aku bukan orang baik, tentu sudah kutonjok dia” Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki itu juga mengambil satu. Sampai tiba pada potongan kue terakhir, lelaki itu mengambilnya dan menawarkannya kepada perempuan itu. Perempuan itu berpikir, “kurang ajar sekali orang ini, sudah mencuri kueku dan menghabiskannya. Dan sekarang ia malah menawarkan kueku yang dia curi. Huh, menyebalkan sekali” Untunglah saat itu ia mendengar penerbangannya diumumkan, dan ia segera mengumpulkan barang-barang miliknya dan menuju pintu gerbang tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada laki-laki itu. Ia pun naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari buku yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas karena kaget. Ternyata di situ ada kantong kuenya. Ia berpikir, “mengapa kueku masih ada di sini? Jadi kue siapa yang tadi kumakan? Milik lelaki itu?” Perempuan itu menyadari kekeliruannya. Ia sadar, bahwa dialah si pencuri kue yang sebenarnya. Sumber: http:lastinspiring.blogspot.com201208pencuri-kue.html Sumber : dokumen kemdikbud