Melayani dalam Susah dan Senang

45 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Doa itu mengandaikan bahwa dalam kehidupan di dunia ini kita membutuhkan pertolongan Tuhan melalui Roh-Nya yang kudus untuk melayani, melakukan perbuatan yang benar, dan juga menolak perbuatan yang buruk. Manusia tidak dapat hanya mengandalkan pikiran dan kekuatannya sendiri. Manusia memiliki keterbatasan, karena itu ia membutuhkan pertolongan, dari orang lain dan terutama dari Tuhan. Doa itu mengajarkan kita untuk memohon hikmat Allah agar dapat membedakan mana yang dapat diubah dan tidak. Ia menguatkan kita untuk menerima apa yang tidak dapat diubah, tetapi juga sekaligus kekuatan untuk mengubah apa yang dapat diubah. Menguasai Diri dan Bersabar Tentulah tidak mudah menjadi Timotius. Ia seorang muda di antara banyak orang tua dan orang lain. Tetapi ia harus tetap bertugas sebagai pemimpin jemaat. Seorang pemimpin harus dapat menguasai dirinya dari emosi yang buruk dan negatif. Sebaliknya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang positif dan memiliki kekuatan untuk bersabar. Tugas melayani, mengajar, menasihati, melakukan perbuatan benar dan baik haruslah dibarengi dengan sikap sabar dan mampu menguasai diri. Menguasai diri artinya memiliki kemampuan mengendalikan diri. Kita membutuhkan kekuatan bukan saja untuk melakukan sesuatu, tetapi juga untuk tidak melakukan sesuatu. Kita membutuhkan kekuatan untuk melakukan apa yang baik dan benar, sebaliknya kita juga membutuhkan kekuatan untuk tidak melakukan perbuatan yang buruk dan jahat. Karena itu, seorang teolog orang yang ahli teologi bernama Reinhold Niebuhr pernah menulis sebuah doa demikian: God, give me grace to accept with serenity the things that cannot be changed, Courage to change the things which should be changed, and the Wisdom to distinguish the one from the other. Yang artinya demikian: Tuhan berikanlah aku keheningan untuk menerima apa yang tidak bisa kuubah, keberanian untuk mengubah apa yang harus kuubah, Dan hikmat untuk membedakan keduanya.”

E. Menghayati Tugas Melayani dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagaimanakah aku sebagai seorang anaksiswa melayani dalam kehidupan sehari-hari? Pasti menjadi pertanyaan dalam pikiranmu. Ya, itu memang harus menjadi pertanyaan yang terus kamu tanyakan kepada dirimu sendiri. Dengan begitu, kamu selalu diingatkan untuk mengambil peran melakukan pelayanan seperti yang Timotius lakukan, atau seperti yang dilakukan gadis pelayan toko pakaian dalam cerita di atas. Tentu kamu juga harus yakin, bahwa saat melakukan pelayanan dalam kehidupanmu sehari- hari kamu tidak melakukannya seorang diri. Tuhan melalui Roh- Nya yang Kudus selalu menyertai orang-orang yang percaya kepada-Nya dan yang selalu berharap akan pernyertaan-Nya.