Menghayati Kasih Allah bagi Dunia

12 Kelas V SD

F. Belajar dari Lagu

Dengan penuh penghayatan, nyanyikanlah lagu yang berjudul “Kasih Allahku Sungguh T’lah Terbukti”. Renungkanlah setiap kata yang kamu nyanyikan. Sesudah menyanyikan lagu tersebut, tuliskanlah makna lagu itu. Kasih Allahku sungguh t’lah terbukti. Kasih Allahku sungguh tlah terbukti Ketika Dia srahkan anak-Nya Kasih Allah mau berkorban bagi kau dan aku Tak ada kasih seperti kasih-Nya. Bersyukur bersyukur bersyukurlah Bersyukur karna kasih setia-Mu Kusembah kusembah kusembah dan kusembah Slama hidupku kusembah Kau Tuhan. RANGKUMAN Kasih Allah sungguh ajaib. Allah mau mengasihi dunia dengan memberikan Anak- Nya yaitu Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa dunia. Allah ingin agar hubungan manusia dengan-Nya menjadi baik kembali. Oleh karena itu, Allah menepati janji-Nya, menganugerahkan seorang Penyelamat bagi dunia. Kasih Allah bagi dunia haruslah kita syukuri dengan hidup taat kepada-Nya dan sungguh-sungguh percaya bahwa keselamatan hanya ada di dalam Kristus Yesus, Juruselamat dunia. DOA Allah Pengasih, kami berterima kasih atas cinta dan sayang Allah bagi kami orang-orang berdosa. Kami bersyukur atas anugerah yang Allah berikan yaitu Yesus Kristus, Juruselamat dunia. Tambahkanlah iman percaya kami kepada Yesus Kristus dan tolonglah kami untuk selalu taat kepada Allah. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin 13 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pelajaran IV Arti Bertobat Bacaan Alkitab: Lukas 15:11-32 Berdoa dan Menyanyi

A. Pengantar

Jawablah pertanyaan berikut ini 1. Menurut pendapatmu, apa itu bertobat? Jelaskan 2. Apakah manusia perlu bertobat? Mengapa?

B. Cerita Alkitab

Suatu hari Yesus bercerita tentang seorang anak laki-laki yang lari dari rumah. Kata Yesus, “adalah seorang anak laki-laki yang tidak mau tinggal di rumah. Ia tidak mau menjadi anak yang baik.” Suatu hari anak itu meminta uang dari ayahnya, lalu ia pergi. Ia pergi ke sebuah negeri yang jauh. Di negeri yang jauh itu anak itu hidup bersenang-senang. Ia melakukan apa saja sesuka hatinya. Tiap hari kerjanya hanya bersenang-senang saja sepanjang hari. Ia menghambur-hamburkan uangnya untuk membeli apa saja sesuka hatinya. Setelah beberapa lama, semua uangnya habis. Lalu anak itu tidak tahu harus berbuat apa. Ia kelaparan tetapi ia tidak sanggup membeli apa pun untuk dimakan. Ia hanya mengenakan pakaian compang-camping. Dan tidak seorang pun yang mau peduli dan menolongnya. Ia tidak berani pulang karena ia telah berbuat durhaka. Ia takut ayahnya tidak mau anak durhaka seperti dia kembali pulang ke rumah. Ia duduk merenung. Katanya dalam hati, “ayahku mempunyai cukup makanan, tetapi aku kelaparan. Aku akan menemui ayahku. Aku akan mengatakan kepadanya betapa aku sungguh menyesal. Aku akan mengaku bahwa aku tidak layak menjadi anaknya. Lalu aku akan memohon agar diberi pekerjaan. Aku akan menjadi hambanya.” Lalu anak itu pulang. Anak itu takut, mungkin ayahnya akan marah dan akan mengusirnya. Sumber : dokumen kemdikbud Gambar Seorang Bapak yang Merangkul dan Mencium Anaknya