Menghayati Pengorbanan Yesus Kristus

26 Kelas V SD RANGKUMAN Tuhan Yesus mau mengorbankan diri-Nya: disiksa, dihina bahkan sampai mati di kayu salib hanya untuk menebus dosa manusia. Yesus berkoban untuk menyelamatkan kita. Karena Yesus sudah menebus dosa kita, kita harus hidup taat dan setia kepada-Nya, dan tidak hidup dalam dosa lagi. Pengorbanan Yesus di kayu salib menjadi contoh bagi kita untuk juga mau berkorban bagi orang lain. DOA Allah Mahabaik, kami berterima kasih atas pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus dosa kami. Tolonglah kami agar selalu taat kepada Allah dan mau hidup berkorban bagi orang lain. Dalam nama Yesus Kristus, kami mohon. Amin.

F. Belajar dari Lagu

Dengan penuh penghayatan, nyanyikanlah lagu yang berjudul “Yesus Sayang Padaku” dari Kidung Ceria KC nomor 90. Sesudah menyanyikan semua bait lagu itu, tuliskanlah pesan makna lagu itu untuk kamu “Yesus Sayang Padaku” 1. Yesus sayang padaku; Alkitab mengajarku Walau ‘kukecil, lemah, aku ini milik-Nya. Refrein:Yesus Tuhanku sayang padaku; itu irman-Nya di dalam Alkitab. 2. Yesus sayang padaku, Ia mati bagiku; Dosaku dihapus-Nya, sorga pun terbukalah. 3. Yesus sayang padaku, waktu sakit badanku; aku ditunggui-Nya dari sorga mulia. 4. Yesus sayang padaku; dan tetap bersamaku; nanti ‘ku bersama-Nya tinggal dalam rumah-Nya. 27 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pelajaran VII Pengampunan Allah Bacaan Alkitab: Yunus 1- 4, Mazmur 103:8-14 atau Matius 18:21-22 dan Efesus 4:32 Berdoa dan Menyanyi

A. Pengantar

Jawablah pertanyaan berikut ini 1. Menurutmu apa yang dimaksud dengan mengampuni? 2. Pernahkah kamu disakiti atau dikecewakan oleh teman atau seseorang? Ceritakan pengalaman dan perasaan yang kamu rasakan saat itu 3. Apakah kamu masih mengingat kesalahan atau perbuatan teman yang menyakitimu itu? Bagaimana cara dan sikapmu dalam belajar memaafkan atau mengampuni temanmu itu? 4. Mengapa Allah mau berbaik hati mengampuni dosa manusia?

B. Cerita Alkitab: Kisah Nabi Yunus

Simaklah Kisah Yunus berikut ini Pada masa itu ada sebuah kota yang sangat besar bernama Niniwe. Penduduk Niniwe adalah orang-orang jahat. Allah melihat betapa jahatnya mereka. Lalu Allah berirman kepada seorang nabi bernama Yunus. Kata Allah kepada Yunus, “pergilah ke Niniwe dan ajarlah orang-orang jahat itu.” Tetapi Yunus tidak mau pergi. Di sana ada sebuah kapal besar yang siap untuk berlayar. Yunus membayar ongkos dan naik ke kapal itu. Segera mereka berlayar di laut luas yang biru itu. Mereka bukan menuju Niniwe, namun mereka pergi ke arah yang berlawanan. Yunus masuk ke dalam kapal dan membaringkan dirinya, dan tertidur. Setelah beberapa lama angin mulai bertiup, dan awan-awan besar menutupi langit. Badai yang dahsyat melanda, makin lama angin bertiup makin keras. Ombak bertambah besar dan kapal terombang-ambing turun- naik. Lalu semua orang di kapal itu ketakutan. Mereka mulai berdoa. Mereka berdoa kepada ilah- ilah mereka tetapi ilah mereka tidak dapat menolong mereka. Tambah lama, badai tambah buruk. Orang-orang menemukan Yunus tertidur, dan mereka membangunkannya. Kata mereka kepadanya, “bangunlah, dan berdoalah kepada Allahmu Kita akan tenggelam” Mereka berkata satu sama lain, “pasti ada yang telah berbuat dosa. Itu sebabnya Allah mengirim badai.” Dan mereka bertanya kepada Yunus, “siapa engkau? Engkau mau pergi ke mana?” Lalu Yunus memberi tahu mereka bahwa ia melarikan diri dari Allah. Katanya, “badai itu datang karena aku. Allah menyuruhku ke Niniwe tetapi aku tidak mau pergi.”