Program Televisi Perkembangan Sinetron di Indonesia

commit to user

2. Perkembangan Televisi Di Indonesia

Di bawah kepemimpinan Soekarno, upaya pengenalan dan memasyarakatkan TV sebagai jendela informasi mulai dikembangkan. Projek ini dimulai ketika Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games IV. Pembangunan stasiun TV berikut pemancarnya dilakukan untuk meliput kegiatan tersebut. Tanggal 25 Juli 1961 merupakan momen bersejarah. Menteri Penerangan atas nama pemerintah mengeluarkan SK Menpen No. 20SKM1961 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Televisi P2T. Inilah cikal bakal berdirinya TVRI di Indonesia. Di Surabaya, pemerintah juga memberi izin kepada SCTV. Izin prinsip kepada SCTV diberikan Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF dengan No. 415RTFIX1989. Anteve ikut meramaikan siaran TV Indonesia sejak diberikan izin prinsip No. 2071RTFK1991 pada 17 September 1991. Siarannya dimulai di Lampung. Baru pada 30 Januari 1993, dengan izin prinsip Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF No. 207RTFKI1993 Anteve bersiaran secara nasional. Sementara itu, Indosiar mengudara dengan izin prinsip dari Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF dengan No. 208RTFKI1993, sebagai penyesuaian atas izin prinsip pendirian No. 1340RTFKVI1992, tanggal 19 Juni 1992. Sehingga pada 1992, ada lima TV yang bersiaran nasional. Barulah pada 1998 pemerintah melalui Keputusan Menteri Penerangan No. 384SKMenpen1998 mengizinkan berdirinya lima TV baru, yakni Metro TV, Lativi, TV7, Trans TV, dan Global TV.

3. Program Televisi

Pada dasarnya program televisi dibagi menjadi dua yakni: a. Program Nonfiksi Faktual Program nonfiksi atau non drama adalah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasikan ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. commit to user b. Program Fiksi Program Fiksi adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik dan permainan.

4. Perkembangan Sinetron di Indonesia

Sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronik. Elektronik maksudnya menggunakan peta elektornik pita kaset video yang membedakan dengan film yang diputarkan di bioskop. Karena itu sinetron identik dengan film layar lebar yang ditayangkan televisi. Sinetron adalah sinema yang biasa disiarkan televisi dan sangat dipengaruhi oleh durasi. Karena itu penonton dapat menikmatinya dengan santai, tidak seperti film bioskop yang lebih melayani penonton yang siap konsentrasi, karena itu unsurnya dibuat sedemikian rupa agar lebih mendapat perhatian dari penonton selain irama atau ritmenya diatur oleh “Commersial Break” iklan. Mengingat sinetron sebenarnya adalah sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi, maka kajian atas televisi menjadi penting karena stasiun televisi sejak awal telah turut campur, paling tidak melakukan negoisasi dengan jumlah produksi sebelum membeli sinetron-sinetron yang hendak ditayangkan. Negoisasi adalah suatu proses yang wajar dalam jual beli. Berdasarkan penayangannya, terdapat empat kategori jenis sinetron yaitu : a. Sinetron Seri Sinetron seri adalah sinetron yang memiliki banyak episode, tetapi masing – masing episode tidak memiliki hubungan sebab akibat. Contoh: sinetron religius rahasia ilahi di TPI, bajaj bajuri di Trans TV, dsb. b. Sinetron Serial Sinetron serial adalah sinetron yang memiliki banyak episode dan masing – masing memiliki sebab akibat. Contoh: sinetron misteri gunung merapi di commit to user Indosiar, dsb. Sinetron berseri maupun serial panjangnya bisa mencapai ratusan episode. c. Sinetron Mini Seri Sinetron mini seri adalah sinetron yang memiliki 3 sampai 6 episode saja, durasinya lebih pendek dan langsung selesai. Contoh: mini seri keris dan kesaksian di SCTV. d. Sinetron Lepas Sinetron lepas adalah sinetron yang ditayangkan dalam satu episode selesai. Contoh: FTV Film Television dengan judul Guruku Cantik di SCTV.

5. Dampak Program Sinetron Sebagai Media Massa