Jumlah Penduduk KUANTITAS PENDUDUK PROVINSI BALI

PROFIL KUANTITAS DAN KUALITAS PENDUDUK PROVINSI BALI TAHUN 2015 4

BAB II KUANTITAS PENDUDUK PROVINSI BALI

2.1 Jumlah Penduduk

Pada Bab sebelumnya telah diungkapkan bahwa data penduduk sangat dibutuhkan pada hampir semua aktivitas pembangunan. Berdasarkan pernyataan tersebut tersirat bahwa data penduduk merupakan hal yang sangat penting, karena kenyataannya data penduduk tidak sekedar hanya sebagai pelengkap, melainkan menjadi data dasar dalam penyusunan setiap perencanaan pembangunan. Patut dicatat, bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia berpusat pada penduduk. Penduduk dapat bertindak sebagai perencana, pelaksana, dan sekaligus sebagai penikmat hasil-hasil pembangunan atau secara ringkas pembangunan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jumlah penduduk Provinsi Bali sangat dinamis, dan senantiasa menunjukkan peningkatan dari sensus ke sensus penduduk berikutnya. Misalnya, pada waktu sensus penduduk pertama kali dilaksanakan di Indonesia SP 1961, jumlah penduduk Provinsi Bali saat itu hanya mencapai 1.782.529 orang. Selanjutnya, pada masa Orde Baru jumlahnya terus meningkat; yaitu menjadi 2.120.091 orang SP 1971, naik lagi menjadi 2.469.724 orang SP 1980, dan pada tahun 1990 mencapai 2.777.356 orang Sudibia, 1992. Meskipun pada masa Orde Baru, jumlah penduduk Bali selalu menunjukkan peningkatan, namun sesungguhnya dilihat dari laju pertumbuhan penduduknya sudah mulai menggambarkan penurunan. Perlu dicatat bahwa perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah ditentukan oleh beberapa komponen kependudukan seperti kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Komponen kependudukan yang disebut terakhir masih dapat dibedakan menjadi migrasi masuk dan migrasi keluar. Walaupun semua komponen kependudukan yang disebutkan di atas berpengaruh terhadap laju pertumbuhan penduduk, namun komponen kependudukan yang berkontribusi secara signifikan dalam pengendalian laju pertumbuhan penduduk adalah komponen kelahiran. Betapa tidak, karena pada awal pelaksanaan program keluarga berencana KB yaitu tahun 1970-an, angka fertilitas total atau total fertility rate disingkat TFR Provinsi Bali mencapai sekitar 6 orang anak per wanita. Setelah sekitar dua dasawarsa program KB dilaksanakan di Indonesia termasuk Provinsi Bali, angka fertilitas total yang dicapai di Provinsi Bali mencapai 2,28 orang anak PROFIL KUANTITAS DAN KUALITAS PENDUDUK PROVINSI BALI TAHUN 2015 5 per wanita pada tahun 1990. Di sisi lain, laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Bali mengalami penurunan dari 1,71 persen per tahun periode 1971-1980 menjadi 1,18 persen per tahun periode 1980-1990. Periode selanjutnya, laju pertumbuhan penduduk Bali kembali mengalami peningkatan menjadi 1,26 persen per tahun periode 1990-2000, dan tambah pesat lagi menjadi 2,15 persen per tahun periode 2000-2010. Laju pertumbuhan penduduk setinggi itu tidak pernah terjadi sepanjang sejarah pelaksanaan sensus penduduk di Provinsi Bali. Pada periode 2000-2010 jumlah penduduk Provinsi Bali mengalami peningkatan dari 3.146.999 orang pada tahun 2000 menjadi 3.890.757 orang pada tahun 2010. Salah satu penyebab penting dari keadaan di atas adalah faktor migrasi masuk yang jauh lebih besar daripada migrasi keluar. Tingginya arus migrasi masuk menuju Bali pada waktu itu adalah dampak dari eksodus penduduk dari Pulau Jawa sebagai akibat adanya kerusuhan pada akhir masa pemerintahan Orde Baru sekitar tahun 1998. Sementara itu, pada periode tahun 2000-an di Provinsi Bali sendiri terjadi penundaan pemberangkatan transmigrasi migrasi keluar, mengingat daerah-daerah tujuan transmigrasi adalah rawan konflik. Dalam pelaksanaan program KB juga timbul kesulitan dalam melakukan koordinasi pada era desentralisasi karena adanya berbagai bentuk pelembagaan program KB di tingkat kabupatenkota. Persoalan-persoalan yang disebut terakhir berdampak pada meningkatnya proporsi PUS yang tergolong unmet need dan menurunnya proporsi peserta KB aktif. Keadaan yang disebut terakhir berdampak pada tingginya TFR penduduk, yaitu 2,3 anak per wanita SDKI 2012, padahal hasil SDKI 20022003 dan SDKI 2007 menunjukkan angka TFR yang stagnan pada 2,1 anak per wanita. Selanjutnya, dengan mengadopsi asumsi proyeksi penduduk yang digunakan oleh BPS Provinsi Bali maka dapat diperoleh jumlah penduduk Bali pada tahun 2015 adalah sebesar 4.171.750 orang. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2010, terungkap bahwa jumlah penduduk Bali bertambah sebesar 281.193 orang selama periode 2010-2015. Secara rinci jumlah penduduk masing-masing kabupatenkota di Provinsi Bali pada tahun 2015 disajikan pada Tabel 2.1. Berdasarkan Tabel 2.1 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak dijumpai di Kota Denpasar, yaitu sebesar 887.006 orang. Atau Kota Denpasar yang luasnya hanya 2,3 persen dari luas daratan seluruh Provinsi Bali dihuni oleh lebih dari 20 persen penduduk. Hal ini tentu sangat ironis dibandingkan dengan Kabupaten Buleleng yang luasnya sekitar 24 persen dari luas seluruh daratan di Provinsi Bali, hanya dihuni oleh sekitar 16 PROFIL KUANTITAS DAN KUALITAS PENDUDUK PROVINSI BALI TAHUN 2015 6 persen penduduk Provinsi Bali. Sementara itu, Kabupaten Klungkung yang memiliki penduduk paling sedikit 4,2 persen, menempati wilayah yang luasnya 5,6 persen dari seluruh luas daratan Provinsi Bali. Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Provinsi Bali Dirinci Menurut KabupatenKota Tahun 2015 Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kabupaten Kota Km 2 Persen Orang Persen 1. Jembrana 841,80 14,93 272.272 6,53 2. Tabanan 839,33 14,90 437.153 10,48 3. Badung 418,52 7,42 621.658 14,90 4. Gianyar 368,00 6,53 497.172 11,92 5. Klungkung 315,00 5,59 176.158 4,22 6. Bangli 520,81 9,24 223.107 5,35 7. Karangasem 839,54 14,89 409541 9,82 8. Buleleng 1.365,88 24,23 647.883 15,52 9. Denpasar 127,78 2,27 887.006 21,26 Jumlah: 5.636,66 100,00 4.171.950 100,00 Catatan: Jumlah penduduk dihitung dengan menggunakan asumsi pertumbuhan penduduk yang dibuat BPS Provinsi Bali periode 2010-2013.

2.2 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin