Tabel 2.1 Komposisi Kimia Serbuk Kulit Kerang Darah Komponen Kimia
Komposisi
CaO 66,70
SiO
2
7,88 Fe
2
O
3
0,03 MgO
22,28 Al
2
O
3
1,25
Dari data komposisi serbuk kulit kerang darah di atas, dapat dilihat bahwa serbuk kulit kerang darah mengandung kalsium oksida CaO dan magnesium
oksida MgO yang relatif cukup tinggi dan berpotensi untuk digunakan sebagai pengisi komposit yang dapat meningkatkan sifat mekanik dari komposit tersebut
Tantra, 2015:16-19.
2.8 Bahan Tambahan
Bahan tambahan sebagai pemicu
initiator
dan berfungsi untuk memulai atau mempersingkat reaksi pengeringan pada temperatur ruang adalah katalis.
Kelebihan dari katalis sendiri adalah menimbulkan panas saat proses pengeringan namun apabila pencampuran katalis kedalam resin terlalu banyak atau tidak sesuai
dengan takaran hal ini dapat merusak produk yang dibuat. Karena pencampuran katalis dan resin dapat menimbulkan reaksi berupa panas, maka dari itu sebagai
campuran untuk katalis menggunakan perbandingan antara 0,25 sampai 0,5 dari volume total.
Untuk menghindari lengketnya produk pada proses pencetakan benda uji maka cetakan dilapisi dengan
release agent
sebelumnya.
Release agent
yang dapat digunakan ada banyak dan yang biasa digunakan seperti
waxes
semir
, mirror glass, oli,
dan sebagainya. Selain bahan-bahan diatas masih ada
cobalt
223 yang berfungsi sebagai akselerator yang berguna mempercepat pengeringan dan
memadatkan komposit. Namun tetap harus diperhatikan takarannya karena reaksi panas yang ditimbulkan
cobalt
atau katalis dapat merusak benda uji. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.9 Metode Pembuatan Komposit
Pembuatan komposit dapat melalui beberapa metode. Metode-metode tersebut disesuaikan dengan jenis matrik yang digunakan sebagai penyusun
komposit dan bentuk material komposit yang diinginkan, adapun metode pembuatan komposit yang ada antara lain Tantra, 2015:8-10:
2.9.1
Close Molding Process
Pencetakan Tertutup
Beberapa jenis metode pabrikasi komposit dengan metode pencetakan tertutup antara lain :
1.
Compression Molding
Metode ini menggunakan cetakan yang ditekan pada tekanan tinggi sampai mencapai 1000 psi, diawali dengan mengalirkan resin dan zat pengisi
dengan viskositas tinggi ke dalam cetakan, kemudian
mold
ditutup dan dilakukan penekanan terhadap material komposit tersebut, sehingga
mengakibatkan mengerasnya material komposit secara permanen mengikuti bentuk cetakan. Prosesnya dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7
Compression Molding
Sumber: http:www.moldex3d.comenproductssolution-addonscompression- molding
2.
Pultrusion
Pada metode
pultrusion,
pembentukan material komposit yang menggabungkan antara resin dan fiber berlangsung secara kontinu. Proses
pultrusi digunakan pada pabrikasi komposit yang berprofil penampang lintang tetap. Pengisi yang digunakan diletakkan pada tempat yang khusus dengan
menggunakan
performing shapers
dan
guiders
untuk membentuk karakteristiknya dan proses pengisian komposit dilakukan melalui resin
bath
atau
wet out
yaitu tempat di mana material diselubungi dengan cairan resin. Adanya panas akan mengaktifkan sistem
curing
sehingga akan mengubah fase resin menjadi padat. Prosesnya dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8
Pultrusion Method
Sumber: http:www.unipulllc.comabout-uspultrusion-method.html 3.
Prepreg
Metode ini merupakan metode
advance
dalam pembuatan komposit, dengan adanya pemanasan cetakan yang telah berisi komposit dimasukkan ke
autoclave.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan gaya tekan dari luar. Teknik menggunakan
prepreg-vacuum bag-autoclave
banyak dimanfaatkan untuk pembuatan peralatan pesawat terbang dan peralatan militer. Prosesnya dapat
dilihat pada Gambar 2.9. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.9
Prepreg Method
Sumber: http:www.hexion.comepoxyphenoliccompositesautomotiveprepreg 4.
Wet Lay-Up
Pada metode ini, pengisi digabungkan dengan menggunakan tangan seperti pada metode
hand lay-up
untuk kemudian ditaruh ke dalam cetakan
vacuum bag
untuk mempercepat proses laminasi dan menghilangkan udara yang terperangkap yang dapat menimbulkan adanya
void
dalam produk komposit yang dicetak. Prosesnya dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10
Wet Lay Up Method
Sumber: http:nptel.ac.incourses101104010lecture77_2.html PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Resin Trade Molding
RTM Pada proses ini, resin ditransfer atau diinjeksikan ke dalam suatu tempat
yang sebelumnya telah diisi dengan
filler
yang diletakkan di antara dua permukaan cetakan yang terdiri dari dua bagian yang satu disebut
female
dan yang lainnya disebut
male
. Pasangan cetakan tersebut lalu ditutup, diberi klem, kemudian resin berviskositas rendah diinjeksikan pada tekanan 50-100
psi ke dalam lubang cetakan melalui
port
injeksi. Resin diinjeksikan sampai memenuhi seluruh rongga cetakan hingga meresap dan membasahi seluruh
material pengisi. Prosesnya dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11
Resin Trade Molding
RTM
Method
Sumber: https:www.britannica.comscienceplastic
2.9.2
Open Molding Process
Pencetakan Terbuka
Beberapa metode penyediaan komposit dengan pencetakan terbuka antara lain :
1.
Filament Winding Process
Proses ini memanfaatkan sistem gulungan benang pada sebuah sumbu putar. Serat komposit dibuat dalam bentuk benang digulung pada sebuah
mandril yang dibentuk sesuai dengan bentuk rancangan benda teknik, misalnya berbentuk tabung, kemudian resin yang berfungsi sebagai matrik
dituangkan bersamaan dengan proses penggulungan pengisi tersebut, sehingga keduanya merekat dan saling mengikat antara satu lapisan gulungan dengan
gulungan berikutnya, sampai membentuk benda teknik yang direncanakan. Prosesnya dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12
Filament Winding Process
Sumber: http:www.frpmachining.comfaqsfrpgrp-pipe-filament-winding- machine
2.
Hand Lay-Up Process
Proses ini dilakukan pada suhu ruangan, pengisi ditata sedemikian rupa mengikuti bentuk cetakan atau mandril, kemudian resin dituangkan sebagai
pengikat antar pengisi sehingga ukuran dan bentuk komposit menjadi sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Prosesnya dapat dilihat pada
Gambar 2.13. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.13
Hand Lay-Up Process
Sumber: http:www.moldedfiberglass.comprocessesopen-molding-process
2.10 Fraksi Volume