3.5.2 Benda Uji Impak
Pengujian impak dalam penelitian ini menggunakan ukuran spesimen yang telah disesuaikan dengan standar pengujian impak yang ada. Standar pengujian
impak yang digunakan adalah ASTM E23-07a type A, pengujian impak ini dilakukan di laboratorium ilmu logam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Ukuran-ukuran spesimen dapat dilihat pada Gambar 3.23.
Gambar 3.23 Ukuran Spesimen Uji Impak ASTM E23-07a type A Sumber: https:www.astm.org
3.6 Metode Pengujian
3.6.1 Uji tarik
Pengujian ini menggunakan mesin uji tarik dengan tipe GOTECH KT- 7010A2 TAIWAN,R.O.C yang dapat dilihat pada Gambar 3.24. Adanya
pengujian ini, maka material yang akan digunakan akan lebih tepat dan juga tidak menimbulkan kerusakan atau kelebihan material dalam suatu konstruksi
permesinan dan bangunan. Perhitungan yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil pengujian kekuatan tarik
Tensile Strength
adalah sebagai berikut: a.
Engineering Stress Tensile Strength
adalah gaya per unit luas dari material yang menerima gaya tersebut. Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut: 3.6
Keterangan: =
Stress
atau tegangan kgmm
2
W = Gaya kg
Ao = Luas penampang awal mm
2
b.
Engineering Strain Tensile Strain
merupakan ukuran perubahan panjang dari suatu material. Adapun rumus untuk menghitung
tensile strain
adalah sebagai berikut: =
3.7 Keterangan:
� =
Engineering Strain
atau regangan Lo
= Panjang mula-mula spesimen sebelum penarikan mm Δl
= Pertambahan panjang mm c.
Modulus
Young
atau modulus elastisitas. Modulus
Young
adalah perbandingan antara tegangan
stress
dengan regangan
strain
. Rumus perhitungan modulus
Young
adalah sebagai berikut:
E = Pada daerah elastis
3.8 Keterangan:
E = Modulus elastisitas
Modulus Young
kgmm
2
� =
Engineering Strain
atau regangan �
=
Engineering Stress
atau tegangan kgmm
2
Gambar 3.24 Mesin Uji Tarik Sumber: Dokumentasi Pribadi
Langkah-langkah yang dilakukan pada pengujian tarik adalah sebagai berikut: a.
Benda uji disket dan diukur. b.
Tombol power pada mesin uji tarik dihidupkan. c.
Benda uji dipasang pada penjepit atas dan bawah pada mesin uji tarik dengan menaikkan atau menurunkan grip bagian bawah, sehingga benda
uji berada pada posisi penjepit dengan tepat dan vertikal. d.
Milimeter blok diletakkan pada bagian atas mesin uji tarik untuk mencatat grafik yang dihasilkan.
e. Pengamatan dilakukan pada panel “
Operation Control System
”. f.
Kecepatan diatur pada 5 mmmenit. g.
Pada “
Load Indicator
”,
switch
diatur pada satuan beban kg, satuan luas mm
2
angka tampilan pada
display force
, kondisi pengujian normal. Harga beban tarik maksimum dimasukkan sesuai dengan yang diinginkan,
dengan cara menekan anak panah ↓ sampai lampu
MAX LOAD
menyala. h.
Tombol
AREA START
ditekan sebanyak dua kali hingga lampu
START
menyala, yang berarti mesin siap untuk menguji. i.
Data-data yang terdapat pada “
Operation Control System
” dicatat
.
3.6.2 Uji Impak