Kepemilikan manajerial Landasan Teori dan Konsep

24

2.1.5 Kepemilikan manajerial

Kepemilikan manajerial yaitu kepemilikan saham suatu perusahaan oleh pihak manajemen. Kepemilikan manajer dapat diukur dari presentase kepemilikan saham oleh manajer perusahaan atas perusahaan yang bersangkutan. Semakin besar kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen akan cenderung untuk berusaha meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingan dirinya sendiri Siallagan dan Machfoedz, 2006. Dengan adanya kepemilikan manajerial, manajemen tidak hanya berfungsi sebagai pengelola perusahaan namun juga sebagai pemegang saham. Kepemilikan manajemen terhadap saham perusahaan dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar dengan manajemen Jensen dan Meckling, 1976. Sehingga permasalahan keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer bertindak sekaligus sebagai seorang pemilik. Pendekatan keagenan menganggap struktur kepemilikan manajerial sebagai suatu instrument atau alat yang digunakan untuk mengurangi konflik keagenan diantara beberapa klaim terhadap sebuat perusahaan. Pendekatan ketidakseimbangan informasi memandang mekanisme struktur kepemilikan manajerial sebagai suatu cara untuk mengurangi ketidakseimbangan informasi antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan melalui pengungkapan informasi didalam perusahaan. Besar kecilnya jumlah kepemilikan saham manajerial dalam perusahaan dapat mengindikasikan adanya kesamaan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Dengan demikian dapat 25 disimpulkan bahwa manajer yang mempunyai kepemilikan saham di perusahaan akan cenderung bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham karena terdapat kesamaan kepentingan antara keduanya. Kepemilikan manajerial dalam penelitian ini diperoleh dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan dari entitas induk dan perusahaan anak pada bagian modal saham dengan cara menghitung jumlah persentase saham yang dimiliki oleh manajer dan dewan komisaris perusahaan.

2.2 Hipotesis Penelitian