EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN MENGKLASIFIKASIKAN

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARANPREDICT-OBSERVE-EXPLAIN(POE) PADA MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DALAM MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN MENGKLASIFIKASIKAN

(Skripsi)

Oleh RENIWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

PADA MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMPREDIKSI DAN MENGKLASIFIKASIKAN

Oleh RENIWATI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran

POEpada materi pokok reaksi oksidasi reduksi dalam meningkatkan keterampil-an memprediksi dketerampil-an mengklasifikasikketerampil-an. Model pembelajarketerampil-anPOEterdiri dari 3 fase, yaitu fasePredict, ObservedanExplain. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen denganNon Equivalent Control Group Design.

Pengambilan sampel dilakukan dengan carapurposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Paramarta 1 Seputih Banyak tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 105 siswa dan tersebar dalam tiga ke-las yaitu X1, X2, dan X3. Sebagai Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X1

dan kelas X2. Kelas X2 sebagai kelas kontrol yang mengalami pembelajaran

kon-vensional dan kelas X1 sebagai kelas eksperimen yang mengalami model

Pembe-lajaranPOE. Efektivitas model pembelajaranPOEpada penelitian ini ditunjukan dengan adanya perbedaann-gainyang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dilihat dari nilai pretes dan nilai postes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai reratan-gainketerampilan


(3)

dan reratan-gainketerampilan mengklasifikasikan untuk kelas kontrol dan eksperimen masing-masing 0,37 dan 0,64. Berdasarkan uji hipotesis, diketahui bahwa kelas dengan penerapan model pembelajaranPOEmemiliki keterampilan memprediksi dan mengklasifikasikan siswa yang lebih tinggi dibandingkan kelas dengan pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa model

pembelajaranPOEefektif dalam meningkatkan keterampilan memprediksi dan mengklasifikasikan.

Kata kunci: Predict-Observe-Explain, keterampilan memprediksi dan mengklasifikasikan.


(4)

1. Tim Penguji

Ketua :Dra. Chansyanah Diawati, M. Si. ______________

Sekretaris :Dra. Ila Rosilawati, M. Si. ______________

Penguji

Bukan Pembimbing :Dr. Hj. Ratu Betta R., M. Si. ______________ 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(5)

PERSEMBAHAN

-Mu Ya Rabb, ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan kasih ku yang tulus kepada :

Ayah dan Ibu

Sosok yang pertama dalam hidupku, yang dengan sabar telah membesarkan dan mendidikku. Terimakasih Ya Rabb telah kau berikan padaku malaikat-malaikat-Mu dan telah kau lahirkan aku dari rahimnya. Untuk sosok yang jadi panutanku, yang selalu mengajarkanku arti dari hidup, ibu ayah

terimakasih. Terimakasih karena kalian senantiasa berdoa untuk kesehatan, keberhasilan dan masa depanku.

Kedua kakak dan ketiga adik dan seluruh keluarga besar yang kusayangi,

terimakasih atas kasih sayang, doa, perhatian, dan dukungannya serta semangat yang diberikan.

Dr. Hj. Ratu Betta R, M.Si.,

terimakasih bunda atas motivasi yang selalu diberikan dalam menyelesaikan studiku serta tak pernah lelah membagi ilmu,cerita, canda, duka dan tawa.

Dra. Chansyanah Diawati, M.Si.,

terimakasih ibuyang telah membimbing dan selalu memberi nasihat- nasihat yang baik dalam menyelesaikan skripsi ini.


(6)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menghadapi era globalisasi dibutuhkan persiapan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing secara bebas khususnya dalam dunia pendidikan. Hal ini dapat menjadi upaya yang paling tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas bagi setiap bangsa. Perlu kita ingat bahwa fung-si dan tujuan pendidikan antara lain untuk membentuk karakter yang baik, pikiran yang cerdas, memiliki keahlian, menguasai ilmu dan menerapkan teknologi tepat guna.

Salah satu upaya tersebut adalah dengan diberlakukannya kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi yang direvisi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. Perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru(teacher centered)beralih menjadi berpusat pada siswa

(student centered), kemudian metodologi yang semula didominasi ekspositori ber-ganti ke partisipatori dan pendekatan yang lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual (Triyanto, 2007). Semua perubahan tersebut bertujuan untuk memperbaiki mutu pendidikan yang ada, baik dari segi proses maupun hasil pendi-dikan.


(7)

2

Ilmu kimia merupakan cabang ilmu IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains. Kete-rampilan proses sains (KPS) adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemi-kian rupa sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, dan teori-teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa. Dalam pembelajaran kimia ada tiga hal yang berkaitan dengan kimia sebagai produk ya-ng berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dll; kimia sebagai proses atau kerja ilmiah; dan kimia sebagai sikap. KPS terdiri dari mengamati (observasi), inferen-si, mengelompokkan, menafsirkan (interpretasi), meramalkan (prediksi), dan me-ngkomunikasikan.

KPS pada pembelajaran sains lebih menekankan pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan hasilnya. Pembelajaran kimia yang dilakukan dapat berupa kegiatan memprediksi terhadap fenomena yang da-pat diamati, kegiatan pengamatan atau observasi, serta kegiatan mengkomunikasi-kan atau menjelasmengkomunikasi-kan keterkaitan antara prediksi dan observasi fenomena yang di-amati sehingga pembelajaran siswa dapat membangun konsep berdasarkan proses yang dilakukan. Kemampuan kemampuan ini tidak lain merupakan indikator -indikator KPS yaitu keterampilan prediksi dan keterampilan klasifikasi. KPS di-maksudkan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan intelektual atau ke-mampuan berfikir siswa. Selain, itu juga mengembangkan sikap- sikap ilmiah dan kemampuan untuk menemukan dan mengembangkan fakta, konsep, dan prin-sip ilmu pengetahuan. Pembelajaran dengan keterampilan proses berarti memberi kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar


(8)

dalam hal ini guru perlu melatihkan keterampilan memprediksi dan mengklasifi-kasikan pada siswa sebagai salah satu komponen dalam keterampilan proses sains (KPS). Keterampilan ini penting bagi siswa untuk memahami hakikat IPA secara utuh, yakni IPA sebagai proses, produk dan sikap (Rhuterford and Ahlgren,1990).

Tetapi, fakta yang sering muncul dilapangan membuktikan bahwa pembelajaran kimia khususnya pada materi reaksi reduksi oksidasi cenderung hanya memberi-kan konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori saja, tanpa dibimbing bagai-mana proses ditemukannya konsep, hukum, dan teori tersebut, sehingga tidak tumbuh sikap ilmiah dalam diri siswa. Akibatnya pembelajaran kimia menjadi ke-hilangan daya tariknya dan lepas relevansinya dengan dunia nyata yang seharus-nya menjadi objek ilmu pengetahuan tersebut (Depdiknas, 2003).

Sebagian besar materi kimia dapat dikaitkan dengan kondisi atau masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada materi reaksi reduksi oksidasi mi-salnya pembakaran kayu untuk memasak, perkaratan yang terjadi pada besi, dll. Pentingnya menghubungkan materi reaksi oksidasi reduksi ini dengan kehidupan sehari-hari sebagai pendekatan pembelajaran yang ditunjukkan untuk memotivasi belajar siswa, melatih berpikir kritis, kreatif, analisis dan mengembangkan ke-terampilan proses dan keke-terampilan sosial.

Berdasarkan hal tersebut, tentunya dibutuhkan suatu model pembelajaran yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil, 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa (Zamroni 2000; Semiawan 1998). Model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran


(9)

sehing-4

ga siswa turut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, diper-lukan suatu model pembelajaran maupun media pendukung yang menarik untuk membantu menjelaskan konsep reaksi reduksi oksidasi agar siswa dapat lebih me-nguasai serta mampu mengaplikasikan konsep tersebut.

Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran kimia dan berpusat pada kegiatan atau aktivitas siswa(student centered)untuk menemukan suatu konsep adalah model pembelajaranPOE. Model pembelajaran

POEmerupakan salah satu model pembelajaran yang berlandaskan pandangan konstruktivisme yang dapat merangsang kemampuan berpikir siswa, serta menun-tut siswa berperan aktif dalam proses penemuan konsep dan melatih siswa untuk menggunakan pola pikir yang terstruktur dan sistematis. Menurut White dan Gunstone (1995) model pembelajaranPOEterdiri dari tiga tahapan yaitu pertama, siswa harus memprediksi hasil dari suatu peristiwa sains dan harus memberikan alasan terhadap prediksinya (P=Predict). Kedua, siswa mendeskripsikan apa ya-ng telah terjadi (O=Observe)dan ketiga, siswa harus menyelesaikan konflik antara prediksi dan observasi (E=Explain).

Dalam proses pembelajaran menggunakan modelPOE, maka siswa diberi kesem-patan untuk mengembangkan berbagai kemampuan siswa, diantaranya terampil dalam mengelompokkan (klasifikasi) reaksi oksidasi reduksi.

Melalui pengamatan secara tidak langsung yang banyak dilakukan pada materi reaksi reduksi oksidasi.

Selain itu, siswa juga dituntut untuk mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.


(10)

Beberapa hasil penelitian yang mengkaji penerapan modelPOEadalah

Nugraheni, setyaningtyas wahyu (2011) yang melakukan penelitian pada siswa kelas III SD N Karang Besuki 4 Malang menunjukkan bahwa penerapan pembela-jaranPOEdapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep IPA. Hasil pe-nelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaranPOEdapat mening-katkan aktivitas siswa, pada siklus I rerata persentase siswa yang aktif sebesar 70,50% dan pada siklus II sebesar 77,22%. Kemudian hasil pemahaman konsep siswa juga menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada siklus I rerata

pemahaman konsep siswa sebesar 57,14 pada siklus II sebesar 79,91.

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Santoso, Boedi (2007) yang meneliti ten-tang urutanPOE pada pembelajaran fluida dinamis untuk meningkatkan pengua-saan konsep dan keterampilan generik fisika siswa SMA kelas XI IPA Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutanPOEdapat meningkatkan pengusaan konsep fluida dinamis, dengann-gainuntuk kelas eksperimen yaitu 82,4 dan kelas kontrol yaitu 68,4. Sedangkan untuk keterampilan generik fluida dinamis adalah

n-gainpada kelas eksperimen yaitu 79 dann-gainuntuk kelas kontrol 57. Jadi, eksperimen dengan urutanPOEdapat meningkatkan pengusaan konsep fluida dinamis dan dapat meningkatkan keterampilan generik fisika.

Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka dilakukan penelitian yang berjudulEfektivitas Model PembelajaranPredict-Observe-Explainpada Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi dalam Meningkatkan Keterampilan Memprediksi dan Mengklasifikasikan.


(11)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana efektivitas model pembelajaranPOE pada materi pokok reaksi oksidasi reduksi dalam meningkatkan keterampilan memprediksi?

2. Bagaimana efektivitas model pembelajaranPOE pada materi pokok reaksi oksidasi reduksi dalam meningkatkan keterampilan mengklasifikasikan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Efektivitas model pembelajaranPOEpada materi pokok reaksi oksidasi reduksi dalam meningkatkan keterampilan memprediksi.

2. Efektivitas model pembelajaranPOE pada materi pokok reaksi oksidasi reduksi dalam meningkatkan keterampilan mengklasifikasikan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :

1. Memberikan informasi dan sumbangan pemikiran bagi guru dalam hal pemilihan model pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan proses sains khususnya keterampilan memprediksi dan mengklasifikasikan.


(12)

2. Membantu dan memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk mengem-bangkan keterampilan proses sains khususnya keterampilan memprediksi dan mengklasifikasikan.

3. Menjadi rujukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian mengenai mo-del pembelajaranPOEdalam ruang lingkup yang lebih luas pembelajaran kimia di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi oleh:

1. Model pembelajaranPOEadalah salah satu model pembelajaran yang berbasis konstruktivisme yang terdiri dari 3 langkah yaitu (1)predict(prediksi), (2)

observe(pengamatan), (3)explain(menjelaskan), (Suparno, 2007).

2. Efektivitas model pembelajaranPOEpada penelitian ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilihat dari nilai pretes dan nilai postes siswa.

3. Indikator keterampilan prediksi yang diukur dalam penelitian ini yaitu kete-rampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasar-kan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.

4. Indikator keterampilan klasifikasi yang diukur dalam penelitian ini yaitu kete-rampilan mengelompokkan suatu reaksi.

5. Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang diterapkan di SMA Paramarta 1 Seputih Banyak. Pembelajaran ini menggunkan metode diskusi, ceramah, latihan dan tanya jawab.


(13)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Paramarta 1 Seputih Banyak tahun pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 105 siswa dan tersebar dalam tiga kelas dengan anggota tiap kelas untuk kelas X1,X2dan X3sebanyak 35 siswa.

Pembagian siswa pada tiap kelas dilakukan secara heterogen, sehingga proporsi jum-lah siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang maupun kurang dalam tiap kelasnya hampir sama antara salah satu kelas dengan kelas yang lainnya. Oleh karena itu ketiga kelas mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti (Arikunto, 2002b : 109). Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu tek-nik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang di-buat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketa-hui sebelumnya. Penulis meminta kepada pihak sekolah, dalam hal ini Ibu Ika Margawati, S.Pd., sebagai guru mata pelajaran kimia yang memahami karakteristik siswa disekolah tersebut untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sampel. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh dua kelas sampel (siswa kelas X1dan siswa


(14)

kelas X2SMA Paramarta 1 Seputih Banyak) yang memiliki homogenitas

karakteris-tik siswanya dan kemampuan penguasaan konsep serta keterampilan proses sains. Akhirnya ditentukan kelas X1SMA Paramarta 1 Seputih Banyak sebagai kelas

eks-perimen yang menerapkan pembelajaran(POE), sedangkan kelas berikutnya adalah kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersifat kuantitatif yaitu data hasil tes sebelum pembelajaran diterapkan (pretes) dan hasil tes setelah pembelajaran diterapkan (postes).

1. Pretes

Pretes merupakan uji awal sebelum dilakukan eksperimen pada sampel peneli-tian. Pretes terdiri dari 8 soal essay.

2. Postes

Postes merupakan uji akhir atau tes akhir, yaitu tes yang dilaksanakan setelah perlakuan. Soal postes yaitu 8 soal essay.

Sumber data dibagi menjadi dua kelompok yaitu : 1. Data hasil pretes dan postes kelompok eksperimen 2. Data hasil pretes dan postes kelompok kontrol


(15)

30

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan

Non Equivalent Control Group Design(Sugiyono, 2002).

Didalamnya terdapat langkah-langkah yang menunjukkan suatu urutan kegiatan penelitian yaitu:

Tabel 3. Desain penelitian

Pretes Perlakuan Postes

Kelas kontrol O1 - O2

Kelas eksperimen O1 X O2

O1adalah pretes yang diberikan sebelum diberikan perlakuan, O2adalah postes yang

diberikan setelah diberikan perlakuan. X adalah perlakuan berupa penerapan pembe-lajaran(POE )pada kelas eksperimen. Soal pada pretes dan postes berbeda.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaranPOE. Sebagai variabel terikat adalah keterampilan memprediksi dan mengklasifikasikan pada materi reaksi oksidasi reduksi siswa SMA Paramarta 1 Seputih Banyak.

E. Instrumen dan Validitas Instrumen 1. Instrumen penelitian

Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 1997 : 77).

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah :


(16)

standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

b. Soal pretes terdiri dari 8 soal uraian dan postes terdiri dari 8 soal uraian.

c. LKS kimia yang berbasisPOEdan LKS kimia yang biasa digunakan pada materi pokok reaksi oksidasi reduksi.

Agar data yang diperoleh sahih atau dapat dipercaya, maka instrumen yang diguna-kan harus valid. Dengan kata lain suatu instrumen dikatadiguna-kan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian terhadap instrumen yang akan di-gunakan.

2. Validitas instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam konteks pengujian kevalidan instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara

judgmentatau keputusan ahli dan pengujian empirik.

Instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah kese-suaian antara instrumen dengan ranah ataudomainyang diukur (Ali, 1992). Pengu-jian validitas isi ini dilakukan dengan carajudgment. Dalam hal ini pengujian dila-kukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tuju-an pengukurtuju-an, indikator, dtuju-an butir-butir perttuju-anyatuju-annya.

Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan pene-litian yang bersangkutan.


(17)

32

Oleh karena dalam melakukanjudgmentdiperlukan ketelitian dan keahlian penilai, maka diminta seorang ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini dilakukan oleh dosen pembimbing penelitian untuk mengujinya.

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan penelitian ini adalah:

a. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian untuk menda-patkan informasi tentang keadaan sekolah, data siswa, informasi tentang KKM, data nilai kelas X, jadwal dan tata tertib sekolah, serta sarana-prasarana yang ada di sekolah yang dapat digunakan sebagai sarana pendukung pelaksanaan peneli-tian.

b. Menentukan dua kelas sebagai kelas sampel.

c. Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembela-jaran di kelas, antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelapembela-jaran (RPP), silabus, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen tes.

d. Pengujian validitas instrumen oleh dosen pembimbing.

e. Melakukan pretes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

f. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada reaksi reduksi oksidasi sesuai dengan model pembelajaran yang telah ditetapkan di masing-masing kelas.

g. Melakukan postes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol


(18)

Prosedur pelaksanaan penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini:

Gambar 1. Prosedur pelaksanaan penelitian

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data

Mempersiapkan instrumen Menentukan sampel

penelitian

Kelas eksperimen Pretes Kelas kontrol

Postes Pembelajarankonvensional PembelajaranPOE

Analisis data

Kesimpulan Validasi instrumen Observasi pendahuluan


(19)

34

Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah, tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

a) Perhitungan nilai siswa

Nilai pretes dan postes dirumuskan sebagai berikut:

Data yang diperoleh kemudian dicarigainternormalisasinya kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas dua varians.

b) Perhitungann-gainternormalisasi

Setelah sampel diberi perlakuan yang berbeda, data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes, dianalisis menggunakan perhitungann-gain. N-gainmerupakan selisih data yang diperoleh dari pretes dan postes. Melalui perhitungan ini didapatkan data

n- gainsejumlah siswa yang mengikuti tes tersebut. Selanjutnya, dilakukan perhitu-ngan rata- rata selisih perolehan nilai pretes dan postes tersebut untuk mendapatkan indeksn- gain. Menurut Meltzer besarnya peningkatan dihitung dengan rumusgain

ternormalisasi (normalized gain), yaitu :

Pretes Nilai -Maksimum Nilai Pretes Nilai -Postes Nilai (g) gain -N

Data gain ternormalisasi yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya kemu-dian digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian.

2. Pengujian Hipotesis a. Uji Normalitas

(1) ... ... ... ... 100... x maksimal skor benar yang jawaban skor Siswa Nilai


(20)

Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah untuk menentukan apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh yaitu gain ternormalisasi dapat digunakan uji Chi-Kuadrat. Uji normalitas ini dilakukan juga untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak.

Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah:

H0: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut: a) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah. b) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas. c) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.

d) Membuat tabulasi data kedalam interval kelas.

e) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dalam Sudjana (2002) dengan

rumus: Z =

dimana S adalah simpangan baku dan adalah rata-rata sampel

f) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan tabel.

g) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dalam Sudjana (2002)


(21)

36

= Chi kuadrat

Oi= frekuensi pengamatan

Ei= frekuensi yang diharapkan

h) Membandingkan harga Chi kuadrat dengan tabel Chi kuadrat dengan tara signifikan 5% .

i) Menarik kesimpulan, jikaχ2hitung< χ2tabel maka data berdistribusi normal atau

terima H0.

b. Uji Homogenitas Dua Varians

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:

H0= 12 22 (data penelitian mempunyai variansi yang homogen)

H1= 12 22 (data penelitian mempunyai variansi yang tidak homogen)

Untuk menguji kesamaan dua varians dalam Sudjana (2002), digunakan rumus sebagai berikut: Fhitung =

Untuk menguji apakah kedua varians tersebut sama atau tidak, maka Fhitung

dikonsul-tasikan dengan Ftabel. Menggunakanα = 5 % dengan dk pembilang = banyaknya

data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut = banyaknya data yang terkecil dikurangi satu. Jika Fhitung< Ftabelmaka Ho diterima yang berarti kedua kelompok

tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen.

c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata

Varians terbesar Varians terkecil


(22)

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan seberapa pengaruh perla-kuan terhadap sampel dengan melihatgainternormalisasi terhadap keterampilan memprediksi dan mengklasifikasikan pada reaksi reduksi oksidasi yang lebih tinggi antara pembelajaranPOEdengan pembelajaran konvensional dari siswa SMA Paramarta 1 Seputih Banyak.

Teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan hipotesis statistik, hi-potesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hihi-potesis nol (H0) dan hipotesis

alterna-tive (H1), sehingga rumusan hipotesis menjadi :

Hipotesis 1 ( keterampilan memprediksi) H0: µ1x≤µ2x

Rata-ratan-gainketerampilan memprediksi pada materi oksidasi reduksi yang diterapkan model pembelajaranPOE lebih rendah atau sama dengan rata-rata keterampilan memprediksi dengan pembelajaran konvensional

H1: µ1x> µ2x

Rata-ratan-gainketerampilan memprediksi pada materi oksidasi reduksi yang diterapkan model pembelajaranPOE lebih tinggi dari rata-rata keterampilan memprediksi pembelajaran konvensional.

Hipotesis 2 ( keterampilan menglasifikasikan) H0: µ1y≤µ2y


(23)

38

Rata-ratan-gainketerampilan mengklasifikasikan pada materi oksidasi reduksi yang diterapkan model pembelajaranPOE lebih rendah atau sama dengan rata-rata keterampilan mengklasifikasikan dengan pembelajaran konvensional.

H1: µ1y> µ2y

Rata-ratan-gainketerampilan mengklasifikasikan pada materi oksidasi reduksi yang diterapkan model pembelajaranPOE lebih tinggi dari rata-rata keterampi-lan megklasifikasikan pembelajaran konvensional.

Keterangan :

µ1 = Rata-ratagain(x) dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

POE.

µ2 = Rata-ratagain(x) dengan pembelajaran konvensional.

x = Keterampilan memprediksi reaksi oksidasi reduksi y = Keterampilan mengklasifikasikan reaksi oksidasi reduksi

Uji statistik ini sangatlah bergantung pada homogenitas kedua varians data sampel,

12 22), maka uji yang dilakukan

menggunakan rumus (5) sebagai berikut:

...(5)

dengan

dan ...(6)

Keterangan:

1 = kelas eksperimen (diterapkan pembelajaranPOE)


(24)

n = jumlah siswa pada kelas penelitian

= rata-ratan-gainketerampilan memprediksi/mengklasifikasikan pada kelas penelitian.

= Simpangan baku gabungan.

2 i

s = Varians kelas penelitian.

x = N-gainketerampilan memprediksi/mengklasifikasikan pada kelas penelitian. Dalam hal ini, kriteria pengujian adalah terima Hojika thitung t(1 - )dan tolak Hojika


(25)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. PembelajaranPOEpada materi reaksi oksidasi reduksi efektif dalam meningkat-kan keterampilan memprediksi siswa.

2. PembelajaranPOEpada materi reaksi oksidasi reduksi efektif dalam meningkat-kan keterampilan mengklasifikasimeningkat-kan siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa:

1. Model Pembelajaran POE hendaknya diterapkan dalam pembelajaran kimia, terutama pada materi reaksi oksidasi reduksi karena terbukti efektif dalam mening-katkan keterampilan memprediksi dan mengklasifikasikan siswa.

2. Model PembelajaranPOEdapat dipakai sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru dalam membelajarkan materi reaksi oksidasi reduksi dan materi lain dengan karakteristik yang sama.


(26)

pada masing-masing fase, hal ini bertujuan agar siswa dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya saat proses pembelajaran berlangsung.


(27)

DAFTAR ISI

Halaman I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 6

C. Tujuan penelitian ... 6

D. Maanfaat penelitian ... 7

E. Ruang lingkup penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kontruktivisme ... 9

B. Perkembangan kongnitif jean pieger ... 13

C. Model pembelajaran poe ... 14

D. Langkah langkah pembelajaran poe ... 16

E. Keterampilan proses sains ... 19

F. Keterampilan memprediksi ... 22

G. Lks ... 23

H. Kerangka berfikir ... 25

I. Anggapan berfikir ... 27

J. Hipotesis umum ... 27

III. MOTODOLOGI A. Populasi dan sampel penelitian ... 28

B. Jenis dan sumber data ... 29

C. Metode dan desain penelitian ... 30

D. Variabel penelitian ... 30

E. Instrumen dan validitas instrumen ... 30

F. Prosedur pelaksanaan penelitian ... 32

G. Teknik analisis data dan pengujian hipotesis ... 34

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian dan analisis data ... 40

B. Pembahasan ... 49

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 64 v


(28)

Ali, M. 1992.Strategi Penelitian Pendidikan.Angkasa. Bandung.

Anitah, S, dkk. 2007.Strategi Pembelajaran Kimia. Universitas Terbuka. Jakarta. Arifin, M, dkk. 2000.Strategi Belajar Mengajar. Jurusan Pendidikan Kimia UPI.

Bandung

Arikunto, S. 2004.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Baharuddin dan Wahyuni E.N. 2010.Teori Belajar dan Pembelajaran.Ar-Ruzz

Media. Jogjakarta.

Cibroto, R.I. Suharti. 1979.Prinsip-Prinsip dan Teknik-Teknik Berkomunikasi.

Bhatara Karya Aksara. Jakarta.

Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga. Jakarta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Depdiknas. 2003.Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia.Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Hariwibowo, dkk. 2009. Makalah Pembelajaran-Proses:Pendekatan

Keterampilan Proses. www.yahoo.com. CERPEN LUBIS GRAFURA. Lubis Grafura (Ed). http://lubisgrafura.wordpress.com/2009/05/26/ makalah-pembelajaran-proses-pendekatan-keterampilan-proses/.30 April 2012

Hakim, E.S. 2012. PembelajaranPOE (Predict-Observe-Explain)[online]

tersedia dihttp:// http://edisuriawanhakim.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-poe-predict-obiserve.html[21 Februari 2012]

Hake, R. 1999.Analizyng Change/ gain score.[online]. Tersedia di http: //lists.asu.edu [18 oktober 2012]

Indrawati dan Setiawan, wanwan. 2010.Pembelajaran inovatif Kreatif dan Inovatif untuk Siswa Sekolah Dasar.PPPPTK IPA. Jakarta.


(29)

67

Joyce, C. 2006.POE (Predict-Observe-Explain)[online]

tersedia dihttp://arb.nzcer.org.nz/strategies/poe.php [08 april 2012] Mabout, Sompong dan Treagust, David F. 2006.The use of a

Predict-Observe-Explain Sequence in The Laboratory to Improve Students Conceptual Understanding of Mation in Tertiary Physics in Thailand. [Makalah disampaikan pada Konferensi Internasional Pendidikan Science di NIE Singapore]. Singapore: National Institute of Education.

Mahmudin. 2010.Pembelajaran Sains[online]tersedia di

http://mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pembelajaran-sains/[21 Februari 2012]

Nasution, Noehi, dkk. 2007.Pendidikan IPA di SD. Universitas Terbuka. Jakarta. Nugraheni, Setyaningtyas Wahyu. 2011. Penerapan ModelPOE(

Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SD N Karangbesuksi 4 Malang.Skripsi. Universitas Malang. Malang. Nurhayati, Hera. 2012. Penerapan Strategi PembelajaranPOE(

Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Konsep Difusi Dan Osmosis Di Kelas VIII.Skripsi. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Nurjanah, A. 2009. Penerapan Model PembelajaranPredict-Observe-Explain

(POE) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Tekanan dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa MTS.Tesis. FPMIPA Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung

Pannen, Mustafa, Sekarwinahyu. 2001.Konstruktivisme dalam pembelajaran.

Dikti. Jakarta.

Purba, M. 2006.Kimia Kelas X. Erlangga. Jakarta.

Rustaman, N.Y, dkk. 2003.Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi UPI. Bandung

Rutherford and Ahlgren. 1990.Science for All Americans. Oxford University Press. New York.

Sadirman. 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Sagala, Syaiful. (2010).Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Santoso, Boedi. 2007. UrutanPredict-Observe-Explain (POE)pada Pembelajaran

Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Fisika Siswa SMA Kelas XI.Skripsi. FPMIPA. Universitas


(30)

Semiawan, Conny,dkk. (1992).Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. PT. Grasindo. Jakarta.

Sudjana,N. 2005.Metode Statistika Edisi Keenam.PT. Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2010.Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suparno, P. 1997.Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius. Jakarta. Susanto, P. 2002.Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme.

Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Malang. Trianto. 2010.Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bumi Aksara. Jakarta.

Warsita. 2008. Efektivitas Perangkat Pembelajaran.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198130-efektivitas-perangkat-pembelajaran. Diakses pukul 08.45 pm tanggal 25 November 2010.

Wicaksono, A. 2008.Efektivitas Pembelajaran. Agung (ed). 5 April 2008. Diakses tanggal 2 Desember 2011


(31)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL

1. Indikator keterampilan proses rain dasar ... 21

2. Indikator keterampilan proses rain terpadu... 22

3. Desain penelitian ... 30

4. Rata rata nilai pretes, nilai postes dan n-gain keterampilan memprediksi ... 41

5. Rata rata nilai pretes, nilai postes dan n-gain keterampilan mengklafikasikan ... 43

6. Nilai chi-kuadrat (x2) untuk distribusi n-gain keterampilan mengklafikasikan ... 46

7. Nilai chi-kuadrat (x2) untuk distribusi n-gain keterampilan mengklafikasikan ... 46

8. Nilai varians untuk distribusi data n-gain keterampilan Memprediksi ... 47

9. Nilai varians untuk distribusi data n-gain keterampilan mangklafikasikan ... 47

10. Nilai uji hipotesis (uji-t) keterampilan memprediksi ... 48

11. Nilai uji hipotesis (uji-t) keterampilan mangklafikasikan ... 49

12. Hasil perubahan bilangan oksidasi reaksi ... 54

13. Data skor dan nilai pretes-postes keterampilan memprediksi ... 173

14. Data skor dan nilai pretes-postes keterampilan Mengklafikasikan ... 174

15. N-gain keterampilan memprediksi ... 175

16. N-gain keterampilan mengklafikasikan ... 176


(32)

Halaman

Gambar

1. Prosedur pelaksanaan penelitian ... 33

2. Nilai rata rata pretes-postes keterampilan ... 42

3. Nilai rata rata pretes-postes keterampilan mengklafikasikan... 43

4. Rata rata n-gain keterampilan memprediksi ... 45

5. Rata rata n-gain keterampilan mengklafikasikan ... 45`


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 6

C. Tujuan penelitian ... 6

D. Maanfaat penelitian ... 7

E. Ruang lingkup penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kontruktivisme ... 9

B. Perkembangan kongnitif jean pieger ... 13

C. Model pembelajaran poe ... 14

D. Langkah langkah pembelajaran poe ... 16

E. Keterampilan proses sains ... 19

F. Keterampilan memprediksi ... 22

G. Lks ... 23

H. Kerangka berfikir ... 25

I. Anggapan berfikir ... 27

J. Hipotesis umum ... 27

III. MOTODOLOGI A. Populasi dan sampel penelitian ... 28

B. Jenis dan sumber data ... 29

C. Metode dan desain penelitian ... 30

D. Variabel penelitian ... 30

E. Instrumen dan validitas instrumen ... 30

F. Prosedur pelaksanaan penelitian ... 32

G. Teknik analisis data dan pengujian hipotesis ... 34

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian dan analisis data ... 40

B. Pembahasan ... 49

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 64 v


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1992.Strategi Penelitian Pendidikan.Angkasa. Bandung.

Anitah, S, dkk. 2007.Strategi Pembelajaran Kimia. Universitas Terbuka. Jakarta. Arifin, M, dkk. 2000.Strategi Belajar Mengajar. Jurusan Pendidikan Kimia UPI.

Bandung

Arikunto, S. 2004.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Baharuddin dan Wahyuni E.N. 2010.Teori Belajar dan Pembelajaran.Ar-Ruzz

Media. Jogjakarta.

Cibroto, R.I. Suharti. 1979.Prinsip-Prinsip dan Teknik-Teknik Berkomunikasi.

Bhatara Karya Aksara. Jakarta.

Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga. Jakarta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Depdiknas. 2003.Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia.Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Hariwibowo, dkk. 2009. Makalah Pembelajaran-Proses:Pendekatan

Keterampilan Proses. www.yahoo.com. CERPEN LUBIS GRAFURA. Lubis Grafura (Ed). http://lubisgrafura.wordpress.com/2009/05/26/ makalah-pembelajaran-proses-pendekatan-keterampilan-proses/.30 April 2012

Hakim, E.S. 2012. PembelajaranPOE (Predict-Observe-Explain)[online]

tersedia dihttp:// http://edisuriawanhakim.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-poe-predict-obiserve.html[21 Februari 2012]

Hake, R. 1999.Analizyng Change/ gain score.[online]. Tersedia di http: //lists.asu.edu [18 oktober 2012]

Indrawati dan Setiawan, wanwan. 2010.Pembelajaran inovatif Kreatif dan Inovatif untuk Siswa Sekolah Dasar.PPPPTK IPA. Jakarta.


(3)

67

Joyce, C. 2006.POE (Predict-Observe-Explain)[online]

tersedia dihttp://arb.nzcer.org.nz/strategies/poe.php [08 april 2012] Mabout, Sompong dan Treagust, David F. 2006.The use of a

Predict-Observe-Explain Sequence in The Laboratory to Improve Students Conceptual Understanding of Mation in Tertiary Physics in Thailand. [Makalah disampaikan pada Konferensi Internasional Pendidikan Science di NIE Singapore]. Singapore: National Institute of Education.

Mahmudin. 2010.Pembelajaran Sains[online]tersedia di

http://mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pembelajaran-sains/[21 Februari 2012]

Nasution, Noehi, dkk. 2007.Pendidikan IPA di SD. Universitas Terbuka. Jakarta. Nugraheni, Setyaningtyas Wahyu. 2011. Penerapan ModelPOE(

Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas III SD N Karangbesuksi 4 Malang.Skripsi. Universitas Malang. Malang. Nurhayati, Hera. 2012. Penerapan Strategi PembelajaranPOE(

Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Konsep Difusi Dan Osmosis Di Kelas VIII.Skripsi. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Nurjanah, A. 2009. Penerapan Model PembelajaranPredict-Observe-Explain

(POE) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Tekanan dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa MTS.Tesis. FPMIPA Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung

Pannen, Mustafa, Sekarwinahyu. 2001.Konstruktivisme dalam pembelajaran.

Dikti. Jakarta.

Purba, M. 2006.Kimia Kelas X. Erlangga. Jakarta.

Rustaman, N.Y, dkk. 2003.Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi UPI. Bandung

Rutherford and Ahlgren. 1990.Science for All Americans. Oxford University Press. New York.

Sadirman. 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Sagala, Syaiful. (2010).Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. Santoso, Boedi. 2007. UrutanPredict-Observe-Explain (POE)pada Pembelajaran

Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Fisika Siswa SMA Kelas XI.Skripsi. FPMIPA. Universitas


(4)

68

Semiawan, Conny,dkk. (1992).Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. PT. Grasindo. Jakarta.

Sudjana,N. 2005.Metode Statistika Edisi Keenam.PT. Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2010.Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suparno, P. 1997.Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius. Jakarta. Susanto, P. 2002.Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme.

Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Malang. Trianto. 2010.Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bumi Aksara. Jakarta.

Warsita. 2008. Efektivitas Perangkat Pembelajaran.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198130-efektivitas-perangkat-pembelajaran. Diakses pukul 08.45 pm tanggal 25 November 2010.

Wicaksono, A. 2008.Efektivitas Pembelajaran. Agung (ed). 5 April 2008. Diakses tanggal 2 Desember 2011


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL

1. Indikator keterampilan proses rain dasar ... 21

2. Indikator keterampilan proses rain terpadu... 22

3. Desain penelitian ... 30

4. Rata rata nilai pretes, nilai postes dan n-gain keterampilan memprediksi ... 41

5. Rata rata nilai pretes, nilai postes dan n-gain keterampilan mengklafikasikan ... 43

6. Nilai chi-kuadrat (x2) untuk distribusi n-gain keterampilan mengklafikasikan ... 46

7. Nilai chi-kuadrat (x2) untuk distribusi n-gain keterampilan mengklafikasikan ... 46

8. Nilai varians untuk distribusi data n-gain keterampilan Memprediksi ... 47

9. Nilai varians untuk distribusi data n-gain keterampilan mangklafikasikan ... 47

10. Nilai uji hipotesis (uji-t) keterampilan memprediksi ... 48

11. Nilai uji hipotesis (uji-t) keterampilan mangklafikasikan ... 49

12. Hasil perubahan bilangan oksidasi reaksi ... 54

13. Data skor dan nilai pretes-postes keterampilan memprediksi ... 173

14. Data skor dan nilai pretes-postes keterampilan Mengklafikasikan ... 174

15. N-gain keterampilan memprediksi ... 175

16. N-gain keterampilan mengklafikasikan ... 176


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1. Prosedur pelaksanaan penelitian ... 33

2. Nilai rata rata pretes-postes keterampilan ... 42

3. Nilai rata rata pretes-postes keterampilan mengklafikasikan... 43

4. Rata rata n-gain keterampilan memprediksi ... 45

5. Rata rata n-gain keterampilan mengklafikasikan ... 45`