16
membawa dirinya menjadi seorang pendidik yang baik. Dalam kegiatan di lapangan ini, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk melaksanakan
tugas-tugas kependidikan saja tetapi juga dituntut untuk melaksanakan tugas-tugas
administratif sebagai
penunjang kegiatan-kegiatan
kependidikan. Kegiatan PPL ini membantu mahasiswa untuk mengembangkan dirinya sebagai seorang guru.
Kegiatan PPL ini akan memberikan pengetahuan sekaligus pengalaman bagi mahasiswa untuk terjun langsung didunia kependidikan.
Kegiatan PPL ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang guru yang profesional.
Sebelum PPL dilaksanakan, terlebih dahulu praktikan berkonsultasi dengan guru pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah
mengenai pelaksanaan praktik mengajar yang meliputi jadwal mengajar, kelas yang akan diampu, dan materi yang akan diajarkan. Setelah
berkonsultasi mengenai materi pelajaran yang akan digunakan, praktikan mendapat wewenang untuk mengajar 4 kelas, yakni kelas X MIPA 1, X
MIPA 2, MIPA 3, dan kelas X MIPA 4. Dalam kelas ini, mata pelajaran sosiologi menjadi mata pelajaran peminatan.
Selama dua bulan, mahasiswa akan terjun secara penuh dalam semua kegiatan sekolah yang berupa kegiatan pembelajaran. Mahasiswa harus
berada di sekolah setiap hari Senin sampai Jumat sesuai dengan jadwal yang berlaku di sekolah. Dalam kegiatan PPL ini, praktikan memperoleh
kesempatan mengajar sebanyak 7 kali untuk masing-masing kelasnya, dengan rincian setiap pertemuan berdurasi 3 jam pelajaran.
b. Evaluasi dari Guru Pembimbing Sebelum praktik mengajar dilakukan, terlebih dahulu praktikan
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikonsultasikan kepada guru pembimbing. Selain itu praktikan juga menyusun perangkat
pembelajaran yang lainnya yaitu Lembar Kerja Siswa yang dalam proses pembuatannya dikonsultasikan kepada guru pembimbing. Dalam proses
praktik mengajar di kelas, guru pembimbing mengamati praktikan sehingga guru pembimbing dapat memberikan masukan kepada praktikan
tentang hal-hal yang perlu diperbaiki oleh praktikan dalam proses praktik mengajar. Masukan tersebut dapat membantu praktikan agar kegiatan
praktik mengajar berjalan dengan lancar. c. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan
merupakan bentuk
pertanggungjawaban
17
mahasiswa atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan. Laporan PPL berisi kegiatan yang dilakukan selama kegiatan PPL berlangsung. Laporan ini
disusun secara individu dengan persetujuan guru pembimbing, koordinator PPL sekolah, Kepala Sekolah, dan Dosen Pembimbing.
d. Penarikan Penarikan mahasiswa PPL dilakukan pada tanggal 14 September 2016
yang diwakilkan oleh DPL pamong SMA N 1 Kalasan yaitu Bapak Drs. Prihadi, M.Hum.
C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI
Kegiatan PPL ini memberikan pengalaman dan pelajaran berharga bagi praktikan. Praktikan memperoleh banyak pelajaran dalam hal administratif
yang meliputi pembuatan perangkat pembelajaran. Selain itu, dalam hal kegiatan pembelajaran di kelas praktikan memperoleh pengalaman untuk terjun langsung
menjadi seorang guru dan menghadapi berbagai karakter siswa yang heterogen. Kemudian kegiatan pembelajaran di kelas memberikan pelajaran kepada
praktikan untuk dapat menggunakan metode mengajar, teknik penyampaian materi, pengelolaan kelas, penyesuaian alokasi waktu, dan evaluasi pembelajaran
dengan baik dan tepat. Adapun analisis hasil pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan PPL adalah sebagai berikut :
1. Hasil Pelaksanaan Program
Program kerja PPL secara umum telah terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan praktik mengajar di kelas dan pembuatan administrasi guru
telah dapat terselesaikan sesuai dengan rencana. Selain itu, program tambahan dari sekolah juga telah terlaksana dengan baik.
Terkait dengan kegiatan praktik mengajar di kelas, praktikan diberi tanggung jawab untuk mengajar di 4 kelas yaitu Kelas X MIPA 1, Kelas X
MIPA 2, Kelas X MIPA 3, dan Kelas X MIPA 4. Kegiatan mengajar di kelas X MIPA 1 secara umum berjalan relatif lancar, siswa-siswi di kelas memiliki
karakteristik yang aktif dan gemar berdiskusi serta lebih menyukai kegiatan pembelajaran dengan bantuan media pembelajan yang berbasis IT.
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran, siswa-siswi kelas X MIPA 1 secara umum telah berhasil menerima dan mahami materi sosiologi yang
disampaikan, hal ini salah satunya dapat dilihat dari nilai tugas, kuis, maupun ulangan harian yang cukup memuaskan. Kemudian untuk kelas X MIPA 2,
kegiatan mengajar di kelas ini secara umum berjalan sangat lancar, siswa- siswi di kelas ini memiliki karakteristik tenang dan sangat antusias dengan
18
kegiatan diskusi dan sharing, selain itu mereka juga sangat menyukai model pembelajaran sosiologi yang banyak memberikan contoh-contoh fenomena
nyata yang terjadi di masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi, siswa-siswi kelas X MIPA 2 secara umum sudah berhasil memahami dan menerima
materi yang disampaikan, bahkan untuk kuis terdapat beberapa anak yang memperoleh nilai sempurna. Berikutnya, untuk kegiatan mengajar di kelas X
MIPA 3 juga berjalan relatif lancar, siswa-siswi di kelas ini memiliki karakteristik cenderung pasif, jadi perlu adanya suatu “pancingan” untuk
menarik minat mereka. Berdasarkan hasil evaluasi, siswa-siswi di kelas ini secara umum telah berhasil menerima dan memahami materi dengan baik.
Yang terakhir, untuk kegiatan mengajar di kelas X MIPA 4 secara umum telah berjalan dengan lancar, hampir sama dengan kelas X MIPA 1, kelas ini
cenderung menyukai pembelajaran dengam bantuan media IT. Berdasarkan hasil evaluasi, siswa-siswi di kelas ini secara umum telah berhasil memahami
dan menerima materi dengan baik.
2. Hambatan
Hambatan yang praktikan temui selama melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Kalasan adalah sebagai berikut.
a. Siswa harus dijelaskan dengan cara perlahan Dalam proses pembelajaran sosiologi, siswa terkadang kesulitan dalam
memahami materi karena siswa kelas X yang masing asing dengan materi sosiologi. Penanaman materi dasar tentang sosiologi yang
menjadi hal penting dalam proses pembelajaran. b. Beberapa siswa masih pasif
Secara umum siswa sebenarnya sudah aktif namun masih ada beberapa yang sangat pasif dalam proses pembelajaran.
c. Pengetahuan siswa terkait sosiologi relatif masih minim Secara umum pengetahuan siswa terkait dengan sosiologi dapat
dikatakan relatif masih minim, jadi diperkukan suatu strategi yang tepat manakala menyampaikan materi ke mereka.
d. Minat beberapa siswa terkait sosiologi masih minim Beberapa siswa juga terlihat kurang tertarik dengan mata pelajaran
sosiologi, jadi dipelukan suatu upaya dalam mengemas mata pelajaran ini agar lebih menarik lagi bagi siswa.