2.1.6. Prinsip Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Sebagai langkah awal pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru, dilakukan pemetaan
profil kinerja guru dengan menggunakan instrumen evaluasi diri pada awal tahun pelajaran. Hasil evaluasi diri
ini digunakan sebagai acuan dalam merencanakan program pengembangan
keprofesian berkelanjutan
yang akan
dilaksanakan sepanjang tahun pelajaran. Pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan dilakukan ter-
hadap guru yang telah maupun belum mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam undang-undang.
Setiap akhir tahun pelajaran, dilakukan penilaian kinerja guru, hasilnya merupakan gambaran peningkatan
kompetensi yang diperoleh guru setelah melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan pada tahun
berjalan dan digunakan sebagai dasar penetapan angka kredit. Hasil penilaian kinerja guru tahun sebelumnya
dilengkapi hasil evaluasi diri tahun berjalan, selanjutnya digunakan sebagai acuan perencanaan pengembangan
keprofesian berkelanjutan untuk tahun berikutnya. Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan antara pengembangan keprofesian
berkelanjutan, penilaian kinerja guru, dan pengembangan karir guru ditunjukkan melalui alur pembinaan dan
pengembangan profesi guru pada Gambar 2.3. Pelaksanaan
kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan yang didasarkan pada hasil penilaian kinerja
guru dan hasil evaluasi diri dengan urutan prioritas kegiatan yang harus dipenuhi sebagai berikut:
Gambar 2.2 Alur Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru
a. Pencapaian kompetensi yang diidentifikasikan di bawah standar kompetensi inti berdasarkan hasil
penilaian kinerja guru. b. Peningkatan kompetensi yang dibutuhkan sekolah
untuk menyesuaikan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial, dan budaya
berdasarkan Laporan Evaluasi Diri Sekolah dan- atau Rencana Tahunan Pengembangan Sekolah.
c. Kompetensi yang diperlukan oleh guru untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan, misalnya
sebagai kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala perpustakaan, wakil kepala sekolah, dan
kepala sekolah.
GURU PROFESIONAL
Evaluasi Diri awal semester
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN Penilaian Kinerja Guru
akhir semester berikut nya
Kecukupan Angka
Kredit
Pengembangan Karir Tidak
Ya
d. Peningkatan kompetensi yang diminati oleh guru untuk menunjang pelaksanaan tugas dan
pengembangan karirnya. Pencapaian dan peningkatan kompetensi tersebut pada
akhirnya bukan hanya bertujuan untuk peningkatan kepro- fesian guru dalam menunjang layanan pendidikan bermutu
tetapi juga berimplikasi pada perolehan angka kredit untuk menunjang pengembangan karir guru.
Agar pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelan- jutan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka pelak-
sanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan harus didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
a. Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus menjadi bagian integral dari tugas guru sehari-hari
yang berorientasi kepada keberhasilan peserta didik. Cakupan materi untuk kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan harus kaya materi aka- demik, metode pembelajaran, penelitian pendidikan
terkini, teknologi danatau seni, serta berbasis pada data dan hasil pekerjaan peserta didik sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Setiap guru berhak mendapat kesempatan dan wajib
mengembangkan diri secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan pengem-
bangan profesinya. c. Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap
guru untuk mengikuti program pengembangan kepro- fesian berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Menteri
Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Refor- masi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Untuk meng-
hindari kemungkinan pengalokasian kesempatan pengembangan yang tidak merata, maka proses
perencanaan program pengembangan keprofesian ber- kelanjutan harus dimulai dari sekolah.
d. Guru yang tidak memperlihatkan peningkatan kompe- tensi setelah diberi kesempatan untuk mengikuti pro-
gram pengembangan keprofesian berkelanjutan, di- mungkinkan diberikan sangsi sesuai dengan pera-
turan yang berlaku. Sangsi tersebut tidak berlaku bagi guru, jika sekolah tidak dapat memenuhi
kebutuhan guru untuk melaksanakan program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
e. Guru harus terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan sebagai salah satu sumber infor-
masi kegiatan monitoring dan evaluasi program pengembangan keprofesian berkelanjutan, sehingga
terjadi perubahan pada dirinya yang berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan pendidikan di
sekolah. f. Pengembangan
keprofesian berkelanjutan
harus berkontribusi dalam mewujudkan visi, misi, dan nilai-
nilai yang
berlaku di
sekolah danatau
kabupatenkota. Oleh karena itu, kegiatan pengem- bangan keprofesian berkelanjutan harus menjadi
bagian integral dari rencana pengembangan sekolah danatau
kabupatenkota dalam
melaksanakan peningkatan mutu pendidikan.
g. Sedapat mungkin kegiatan pengembangan keprofesi- an berkelanjutan dilaksanakan di sekolah, atau
Kelompok Kerja GuruMusyawarah Guru Mata Pela- jaranMusyawarah Guru Bimbingan dan Konseling
bersama-sama dengan
sekolah lain,
sehingga mengurangi dampak negatif pada layanan pendidikan,
karena guru meninggalkan sekolah. h. Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus da-
pat mewujudkan guru yang lebih profesional sehingga mendorong pengakuan profesi guru sebagai lapangan
pekerjaan bermartabat dan bermakna bagi masya- rakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
i. Pengembangan keprofesian berkelanjutan diharapkan dapat mendukung pengembangan karir guru yang
lebih obyektif, transparan, dan akuntabel.
2.1.7. Lingkup Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Ke- profesian Berkelanjutan